Poros ketiga di Pilpres 2019 masih realistis?
Merdeka.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih membuka peluang untuk membentuk poros ketiga di Pilpres 2019. Salah satu sasarannya yakni PAN dan PKB yang diklaim masih bisa diajak kompromi urusan capres dan cawapres.
PKB juga ingin meminta pandangan pada para kiai NU soal cawapres Jokowi. Apalagi, jika sang ketum Muhaimin Iskandar (Cak Imin) tak dipilih sebagai cawapres nantinya oleh calon petahana tersebut.
Hal ini semakin menguatkan spekulasi akan poros ketiga. Namun, sikap PKB tersebut dinilai hanya untuk menguatkan bargaining politic saja.
-
Kenapa PKB mendukung yang lain di Pemilu lalu? 'Kita kumpul berbeda bisa kerja sama saudara-saudara sekalian walaupun dalam pemilihan yang lalu PKB mendukung yang lain, tapi saya mengatakan dari awal saya yakin pada saatnya PKB akan kembali mendukung saya. Saya yakin saya yakin bahwa PKB akan bersama saya membangun bangsa,'kata Prabowo.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Apa keyakinan Prabowo soal PKB? 'Kita kumpul berbeda bisa kerja sama saudara-saudara sekalian walaupun dalam pemilihan yang lalu PKB mendukung yang lain, tapi saya mengatakan dari awal saya yakin pada saatnya PKB akan kembali mendukung saya. Saya yakin saya yakin bahwa PKB akan bersama saya membangun bangsa,'kata Prabowo.
-
Siapa yang didukung oleh PKB untuk Pilgub Jakarta 2024? PKB Pertimbangkan Dukung Anies Maju Pilgub Jakarta 2024 Namun, PKB juga sudah punya jagoan sendiri untuk diusung sebagai bakal calon gubernur Jakarta. Wasekjen PKB Syaiful Huda mengungkapkan, partainya sudah membuka komunikasi awal dengan Anies Baswedan untuk maju di Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.Dia mengatakan, PKB tengah mempertimbangkan untuk mengusung Anies.
-
Siapa yang diusung PKS untuk Pilgub Jakarta 2024? 'Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS pada rapatnya di hari Kamis, 20 Juni 2024 telah memutuskan mengusung Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai Bakal Calon Gubernur dan Bapak Mohamad Sohibul Iman sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2024,' kata Syaikhu.
-
Siapa yang membuka peluang bersatu di putaran kedua pilpres 2024? Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Anies Baswedan membuka wacana bersatu di putaran kedua pilpres 2024.
"Karena partai menengah seperti PKB bargainingnya di sana. Jika tidak dapat Cawapres, maka paling tidak kursi menterinya bertambah banyak dan strategis," kata Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin, Rabu (8/8).
Justru menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini, akan menjadi naif jika PKB tidak bermanuver. Karena manuver PKB juga untuk menaikan elektabilitasnya.
Ujang menilai, dukungan ulama NU meski erat kaitan dengan PKB, tentu tidak menentukan sikap PKB seutuhnya. Dia percaya PKB akan tetap berada di koalisi Jokowi sampai akhir.
"Hasrat menjadi cawapres Jokowi sudah meredup. Saya melihatnya begitu. Lagipula PKB tidak akan bisa menjual Cak Imin karena dia kan, secara politik dulu pernah bermasalah ketika menjadi menteri," kata Ujang.
Kemudian, terkait wacana poros baru yang dihembuskan PKB, Ujang menegaskan, hal itu tidak akan terealisasi. Alasannya, Jokowi sudah berhasil mengunci PKB dengan sempurna.
"Dengan tidak ditetapkannya cawapres sampai saat ini, PKB tidak punya pilihan," kata dia.
Menurut dia, meski PAN, PKS, dan PKB membentuk poros tersendiri, namun kekuatan mereka tidak cukup kuat.
Ujang menilai, tidak ada satu pun tokoh lain yang mampu bersaing dengan Prabowo dan Jokowi dalam bursa Pilpres 2019.
"Karena pada dasarnya semuanya membutuhkan kemenangan. Daripada mereka enggak dapat apa-apa, lebih baik tetap bertahan," kata Ujang menambahkan.
Sementara itu, terkait PAN dan PKS, menurut Ujang, harus realistis melihat arah koalisi. Sebab, jika bergabung dengan poros ketiga itu merupakan langkah yang salah, karena PAN dan PKS memiliki calon sendiri yang masih berpeluang dipilih oleh Prabowo sebagai Cawapres.
Jika kubu Jokowi pun, menurut Ujang juga sudah ketinggalan gerbong. Pos-pos menteri strategis juga pasti sudah diambil partai koalisi Jokowi yang lain.
"Dan PKS akan dianggap tidak konsisten jika mendukung Jokowi. Karena selama ini PKS lah yang berkampanya #2019GantiPresiden. Lalu, PAN sendiri akan dianggap main dua kaki," tutur Ujang.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKB mempunyai syarat Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bisa menjadi calon presiden atau calon wakil presiden.
Baca SelengkapnyaPKS menilai tiga bakal capres bakal menekan polarisasi seperti terjadi pada Pilpres 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaCEO Lembaga Survei Proximity Indonesia, Whima Edy Nugroho mengatakan, tiga poros itu tidak akan jauh dari koalisi parpol pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Baca SelengkapnyaPKS lebih menginginkan ada dua poros untuk Pilgub Jakarta 2024
Baca SelengkapnyaPartai Amanat Nasional (PAN) tidak ingin tiga kali hattrick kalah di Pilpres 2024. PAN akan menimbang calon presiden yang punya peluang menang besar.
Baca SelengkapnyaApakah poros alternatif itu akan terwujud, PKS masih menunggu titik pertemuan selanjutnya dengan Sandiaga.
Baca SelengkapnyaPKB tetap ngotot ingin jatah cawapres Prabowo. Golkar dan PAN boleh gabung tapi tidak untuk kursi Cawapres.
Baca SelengkapnyaUntuk itu, PKS mendesak agar Anies segera mengumumkan cawapresnya.
Baca SelengkapnyaJika PKB mengusung kadernya menjadi cagub di Pilkada Jakarta, maka PDIP menjadi cagub di Pilkada Jawa Timur.
Baca Selengkapnya"Wacana dua poros sampai saat ini sepertinya masih akan sulit diwujudkan,"
Baca SelengkapnyaBerdasarkan jadwal, Pilgub Jakarta digelar pada November 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengaku partainya terbuka untuk membahas kemungkinan terbentuknya dua poros di Pilpres 2024
Baca Selengkapnya