Poros ketiga sulit terwujud, Bamsoet nilai Jokowi akan menang lagi lawan Prabowo
Merdeka.com - Wakil Ketua Koordinator Bidang Pratama DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo memprediksi Joko Widodo (Jokowi) bakal mengungguli Prabowo Subianto jika kedua tokoh itu kembali bersaing atau rematch pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Prediksi Bamsoet itu didasari jumlah dukungan partai serta elektabilitas Jokowi yang masih di atas.
"Sampai sejauh ini Jokowi sudah didukung lima partai politik antara lain PDIP, Golkar, Nasdem, Hanura dan PPP. PKB sudah menyatakan dukungan dengan syarat Cak Imim menjadi Cawapres. Sedangkan Prabowo baru didukung Gerindra dan PKS," ujar Bamsoet dalam rilis survei bertitel "Konstelasi Elektoral Pilpres & Pileg 2019 Pasca Deklarasi Prabowo Subianto yang digelar Charta Politika di Jakarta, Senin (21/5).
Bamsoet menambahkan, saat ini tinggal PAN dan Partai Demokrat yang belum menjatuhkan pilihan. Namun, politikus Golkar yang juga ketua DPR itu meyakini poros ketiga di luar kubu Jokowi dan Prabowo pada Pilpres 2019 akan sulit terwujud.
-
Kenapa Prabowo diprediksi menang di Pilpres 2024? “Dorongan dari Pak Jokowi itu membuat Pak Prabowo Subianto sekarang lebih unggul. Endorse dari Pak Jokowi yang sudah kelihatan itu kan.“
-
Siapa yang diusung Golkar sebagai Cawapres Prabowo? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Siapa yang Golkar usung jadi cawapres Prabowo? Ia mengatakan, Golkar akan menyodorkan kader terbaiknya Airlangga Hartarto untuk mendampingi Prabowo.
-
Apa klaim Prabowo tentang dirinya dan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan. Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Apa harapan Jokowi untuk Pemilu 2024? 'Ya ini adalah pesta demokrasi kita berharap ini betul-betul jadi pesta rakyat, dan juga berlangsung dengan jurdil, luber dan diiktui oleh seluruh rakyat Indonesia dengan kegembiraaan karena ini adalah pesta rakyat. Pesta demokrasi,' jelasnya.
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
Berdasar analisis Bamsoet, Pilpres 2019 akan seru jika terjadi rematch antara Jokowi dengan Prabowo. Bahkan, kata Bamsoet, bisa saja persaingan di Pilpres 2019 melebihi 2014.
"Prabowo telah menyatakan siap menjalankan mandat dari Partai Gerindra untuk maju dalam Pilpres 2019. Saya melihat ini akan me-rematch kejadian di 2014 lalu. Pertarungan akan berlangsung seru dan sengit," ulasnya.
Selain itu, Bamsoet juga membeberkan beberapa faktor yang harus diperhatikan kubu Prabowo. "Elektabilitas Prabowo saat ini harus menjadi perhatian khusus," katanya.
Bamsoet menambahkan, kepastian Prabowo untuk maju di Pilpres 2019 juga ditentukan jumlah kursi partai pengusungnya. Minimal 20 persen kursi DPR. Setidaknya, Gerindra masih membutuhkan dukungan satu parpol guna memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden. Kemungkinan, kata Bamsoet, PKS dan PAN akan merapat ke Gerindra untuk mengusung Prabowo.
"Kita harapkan koalisi Prabowo dengan partai pendukung lain bisa segera terbentuk, agar jelas siapa yang akan menjadi lawan Jokowi di Pilpres mendatang," ujar Bamsoet.
Meski demikian Bamsoet meyakini Jokowi masih akan unggung pada Pilpres 2019. Dalam padangan Bamsoet, sosok Jokowi yang dikenal dekat dengan rakyat akan meraup suara mayoritas di pilpres mendatang.
"Kekuatan utama Jokowi sesungguhnya bukan hanya di koalisi partai politik. Pada tahun 2014 lalu, koalisi Prabowo lebih banyak, tapi Jokowi mampu menang. Kekuatan utama Jokowi adalah ia sosok yang dekat dengan rakyat. Itulah kelebihan dari calon lainnya," tutur Bamsoet.
Selain itu, Bamsoet juga menilai kiprah kepemimpinan Jokowi selama 3,5 tahun ini telah menunjukkan kemajuan signifikan. Misalnya, infrastruktur dan koneksi antardaerah makin baik. "Karena itu Partai Golkar sejak awal sudah yakin Jokowi mampu membawa Indonesia lebih maju dan lebih baik lagi di periode pemerintahan berikutnya. Tak salah, jika Partai Golkar menjadi pengusung pertama bagi Jokowi maju di Pilpres 2019," pungkas Bamsoet. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengamat menilai Prabowo merupakan kandidat capres yang berpotensi besar meraih limpahan elektabilitas pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo mempunyai peluang untuk memimpin dalam skema head to head, baik ketika berhadapan dengan Ganjar maupun Anies.
Baca SelengkapnyaPeneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dukungan untuk Prabowo mencapai 45,3 persen.
Baca SelengkapnyaJika disandingkan menjadi tiga capres, nama Prabowo juga tetap mengungguli Ganjar, dan Anies yang ada di posisi akhir.
Baca SelengkapnyaMenurut Yusak, situasi Prabowo dalam menatap 2024 jauh berbeda dengan sebelumnya. Pada Pilpres 2019, Prabowo menghadapi banyak rintangan.
Baca SelengkapnyaBasis suara pemilih Ganjar berasal dari loyalis Jokowi, dan mereka terus beralih ke Prabowo hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto memiliki potensi menang pada pesta demokrasi mendatang.
Baca SelengkapnyaDukungan kuat dari para pemilih loyalnya semenjak Pilpres 2019 silam, membuat elektabilitas Menteri Pertahanan tersebut terus menguat.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dinilai memiliki keunggulan yang signifikan di wilayah Jawa Timur jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaGolkar dan PAN sudah mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran ditargetkan peroleh 50 persen lebih di Jawa Barat.
Baca Selengkapnya