PPP akui pertemuan sekjen untuk bantu pemerintah klarifikasi isu negatif
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan partai koalisi pendukung pemerintah ingin membantu menjawab segala isu negatif yang secara bertubi-tubi digulirkan oleh kubu oposisi. Keinginan ini yang mendasari pertemuan sekjen-sekjen partai pendukung pemerintah dengan Sekretaris Kabinet Pramono Anung siang tadi.
Dalam pertemuan itu, para Sekjen meminta data baik kuantitatif dan kualitatif soal capaian kinerja pemerintah selama 3,5 tahun terakhir. Data ini diperlukan agar partai pendukung Jokowi bisa mengklarifikasi isu-isu negatif sesuai fakta.
"Ini kan berawal dari keinginan teman-teman partai koalisi pendukung pemerintahan bahwa partai koalisi ini juga sudah sehsrusnya berperan lebih aktif untuk menjawab," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/5).
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Bagaimana Jokowi meminta awak media untuk informasi lebih lanjut? 'Tanyakan langsung ke Kapolri. Kapolri ada. Kapolri? Kapolri ada. Tanyakan ke kapolri langsung,' ujar dia.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Apa yang diminta anak buah Jokowi? Ramai-Ramai Anak Buah Jokowi Minta Tambah Anggaran Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga pemerintah ramai-ramai meminta tambahan anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
Data-data atas berbagai isu negatif pun diminta oleh para sekjen. Semisal mengenai utang luar negeri, hingga isu soal Perpres Nomor 20 Tahun 2018 tentang TKA yang dianggap memberikan karpet merah kepada TKA bekerja di Indonesia.
"Dan banyak yang dijelaskan tadi oleh mas Pram dan timnya baik kinerja di bidang perekonomian, penegakkan hukum, juga kita bahas isu-isu yang cukup hits di masyarakat. Soal utang LN, TKA dan sebagainya," terangnya.
Selain itu, Arsul menyebut pertemuan itu sama sekali tidak membahas soal konfigurasi Pemilu 2019. "Dan yang kita bahas bukan soal pemilu 2019, ini murni urusannya kinerja pemerintahan," tandas Arsul.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diduga transaksi keuangan itu untuk kepentingan penggalangan suara.
Baca SelengkapnyaKejati Jatim melakukan penggeledahan di kantor PT INKA yang berada di Jl Yos Sudarso, Madiun, pada Senin, 15 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaCak Imin buka suara soal panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Baca SelengkapnyaPenyidik turut menyasar ke beberapa ruangan di gedung Setjen tidak terkecuali ruangan para pegawai.
Baca SelengkapnyaPPATK menemukan transaksi mencurigakan untuk pembiayaan Pemilu 2024. Transaksi ini diduga mengalir ke sejumlah partai politik.
Baca SelengkapnyaSalah satu gedung yang disatroni oleh penyidik yakni gedung ruang kerja di gedung Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI.
Baca SelengkapnyaCak Imin merasa sehat dan siap untuk menjalani pemeriksaan di KPK.
Baca SelengkapnyaCak Imin diperiksa terkait kasus pengadaan sistem proteksi TKI pada 2012 lalu. Dia mengaku sudah membeberkan semua yang ia ketahui kepada penyidik KPK.
Baca SelengkapnyaPPATK menemukan transaksi mencurigakan di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJazilul meminta PPATK untuk berkomitmen mengusut dugaan ini dengan tuntas.
Baca SelengkapnyaLaporan tersebut dalam kurun waktu 1 Januari hingga 28 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaIvan juga menyampaikan rekomendasi kepada Komisi III terkait dana Pemilu
Baca Selengkapnya