PPP dan NasDem Tak ingin Ikut Campur Urusan Menteri
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta para pihak tidak intervensi soal penunjukkan menteri di kabinet periode 2019-2024. Sekjen PPP, Arsul Sani menyebut bawah parpol bukan ikut campur. Partai politik menyodorkan nama jika diminta Jokowi.
"Tidak, kan begini bahkan partai-partai itu gak ikut campur karena rata-rata partai-partai menunggu semua dari Pak Jokowi. Nah karena partai-partai khususnya koalisi Indonesia kerja sangat menghormati bahwa itu kabinet memang hak prerogatif presiden ya," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/8).
Dia menjelaskan, tiap partai menunggu arahan dari Jokowi sesuai pos kementerian yang dibutuhkan. Nama-nama yang disodorkan partai juga bisa berubah karena pilihan Jokowi.
-
Kenapa Jokowi tidak ikut campur dalam kabinet? 'Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024,' kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang Jokowi instruksikan untuk menggandeng pihak lain? Jokowi berharap ITDH menjadi tak hanya sekadar pusat uji sertifikasi perangkat teknologi. Tetapi, mesti menjadi pusat inovasi dan penelitian. Jokowi menginstruksikan Kominfo untuk menggandeng perguruan tinggi, perusahaan rintisan atau startup, serta UMKM dalam mendorong riset dan paten, serta mendukung pengembangan dan sertifikasi produk-produk lokal.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Apa yang bisa dilakukan Jokowi untuk kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Bagaimana tanggapan Jokowi soal Kabinet Prabowo? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian. 'Kabinet yang akan datang ditanyakan dong kepada presiden terpilih. Tanyakan kepada presiden terpilih. Tanyakan pada presiden terpilih,' kata Jokowi kepada wartawan di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5).
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
"Misalnya PPP, Pak Suharso sama saya selaku sekjen menandatangani A, B, C yang kita usulkan, tetapi presiden melihat yang bisa jadi menteri itu D dan E mungkin yang jadi D dan E dan itu kewenangan presiden kok. Hak prerogatif presiden dan itu harus kita hormati," tuturnya.
Arsul tak merasa Jokowi tertekan oleh parpol pengusungnya karena meminta jatah menteri. Sebab, antara partai. partai Koalisi Indonesia Kerja dan Jokowi sudah saling memahami. Namun, jika partai berharap jatah menteri merupakan hal wajar.
"Tentu partai-partai itu punya harapan seperti yang disampaikan ibu Mega waktu kongres V ya itu wajar saja. Tetapi tidak bisa dimaknai sebagai interpretasi, harapan kan boleh kan," ucapnya.
Sementara, Sekjen Partai NasDem, Johnny G Plate, sepakat dengan sikap Jokowi. Dari awal, NasDem memang pasrahkan soal pembagian jatah menteri kepada Jokowi.
"Memang dari awal NasDem begitu sikapnya. Itu sikapnya NasDem. Kalau soal kabinet itu hak prerogatif presiden. Makanya NasDem dari awal bilang kami serahkan sepenuhnya ke Pak Jokowi," kata Plate di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/8).
Dia menyebut, penunjukkan menteri sepenuhnya domain presiden. Plate tak merasa bila sikap Jokowi sebagai peringatan ke partai politik pendukungnya.
"Bahkan nama pun kami gak kasih terserah Pak Jokowi. Itu silakan Pak Jokowi, struktur kabinet, nomenklatur kabinet itu domain presiden terpilih," ujar Johnny.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi bercerita, bahwa belakangan ini dirinya kerap ditanyakan siapa nama menteri dalam kabinetnya. Dia pun meminta para pihak sabar sampai waktu pengumuman.
"Tiap hari sekarang ini menuju ke tanggal 20 Oktober, ada saja yang menanyakan kepada saya, yang ditanyakan itu itu saja. Pak, siapa si nanti menteri menterinya. Setiap ketemu yang ditanyain itu terus," kata Jokowi di saat membuka konferensi hukum tata negara di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/8).
"Pak Bapak A masuk gak pak? Nanti ke tempat lain, ibu B masuk gak pak ke kabinet. Yang pertama ya kita sabar, tunggu waktunya pasti akan kita umumkan," sambungnya.
Jokowi menegaskan bahwa soal pemilihan menteri merupakan hak prerogatif presiden. Kepala negara tak ingin ada yang intervensi.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menegaskan, presiden tidak mengurusi soal pencalonan presiden atau wakil presiden.
Baca SelengkapnyaPratikno mengakui ada pertemuan antara Jokowi dan Surya Paloh di Istana.
Baca SelengkapnyaNasDem mengungkapkan, Pernyataan Jokowi soal pilpres menjadi urusan partai berbeda dengan kenyataan
Baca SelengkapnyaBukan hanya presiden, para menteri kabinet Jokowi juga bisa kampanye dan mendukung paslon.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh memahami penyusunan komposisi kebijakan menjadi hak prerogratif Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh meyakini, jabatan atau pun kursi menteri bukanlah segalanya
Baca SelengkapnyaSurya Paloh memahami penyusunan komposisi kebijakan menjadi hak prerogratif Prabowo Subianto sebagai Presiden RI
Baca SelengkapnyaJokowi membantah berkomunikasi dengan Golkar dan PAN sebelum mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaBegitu juga dengan menteri disebut Jokowi boleh berkampanye
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan penyusunan kabinet adalah hak prerogatif presiden.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, apabila ada menteri yang tak mentaati aturan alias tidak netral, maka masyarakat menunggu sikap dari Jokowi.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku tidak terlalu mempermasalahkan sikap menteri Jokowi yang mendukung Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya