PPP: Jika Demokrat usung JK-AHY di poros ketiga, parpol mana yang ngalah?
Merdeka.com - Partai Demokrat mewacanakan duet Jusuf Kalla-Agus Harimurti Yudhoyono sebagai capres-cawapres 2019. Sekjen PPP Arsul Sani menilai hal itu sulit terjadi. Mengingat Demokrat tak cukup syarat dan mesti mengajak partai lain menciptakan poros ketiga. Partai yang belum menentukan sikap politik Pilpres sendiri adalah PKB dan PAN.
"Kalau misal untuk poros ketiga ini kan butuh tiga partai. Sedangkan jabatan tersedia hanya dua. Lah siapa yang mau ngalah? Wong selama ini yang di luar koalisi masing masing mau menjagokan tokohnya entah sebagai capres atau cawapres," kata Arsul di gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (3/6).
Jika poros ketiga bakal terbentuk, Arsul pesimis bakal memenangkan perhelatan Pilpres 2019. "Kalau misal satu partai mau mengalah, tapi saya tetap mau melihat kalkulasi politik apa yang sedang dia lakukan? Karena peluang menangnya tetep pak Jokowi terlepas dari siapapun cawapresnya," ucapnya.
-
Kenapa Prabowo tetap joget meskipun diejek? Mantan Danjen Kopassus itu tak ambil pusing soal ejekan terhadapnya. Dia bakal terus berjoget sampai yang mengejek capek.
-
Apa keyakinan Prabowo soal PKB? 'Kita kumpul berbeda bisa kerja sama saudara-saudara sekalian walaupun dalam pemilihan yang lalu PKB mendukung yang lain, tapi saya mengatakan dari awal saya yakin pada saatnya PKB akan kembali mendukung saya. Saya yakin saya yakin bahwa PKB akan bersama saya membangun bangsa,'kata Prabowo.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Apa yang menjadi dasar munculnya tiga poros dalam Pilkada Jateng? Jika dilihat dari kursi di DPRD Jateng dan nama-nama tokoh yang beredar di masyarakat itu, setidaknya aka nada tiga poros dalam Pilkada Jateng 2024.
-
Kenapa Pramono yakin menang Pilgub Jakarta? ‘Kalau mau maju pasti yakin, saya fighter (petarung) saya yakin (menang)!' tegas pria karib disapa Pram ini.
-
Bagaimana Prabowo mendapatkan dukungan dari Jokowi? “Dorongan dari Pak Jokowi itu membuat Pak Prabowo Subianto sekarang lebih unggul. Endorse dari Pak Jokowi yang sudah kelihatan itu kan.“
Poros Jokowi juga tak khawatir bila Demokrat benar-benar mengusung Jusuf Kalla. Sebab hal tersebut hanya memunculkan efek ekor jas semata dan membuat publik percaya dengan pemberitaan yang berulang.
"Karena apa yang kami lihat itu sesungguhnya partai-partai itu sedang menciptakan efek ekor jas yang lebih besar. Cuma itu saja. Jadi efek ekor jas akan tercipta kalau di media ada pemberitaan terus menerus. Nah untuk menciptakan pemberitaan terus menerus kan, diantara lain harus memasangkan antara si a dengan b, b dengan si c dan sebagainya," tandas Arsul.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jusuf Kalla menilai ketokohan sangat berperan dalam menambah suara dalam Pemilu.
Baca SelengkapnyaTuduhan itu, diantaranya skenario tiga periode dan ingin merebut partai politik lain.
Baca SelengkapnyaPartai koalisi pengusung bacapres Ganjar Pranowo diyakini semakin solid. Koalisi saat ini, fokus menyusun dan menjalankan strategi untuk memenangkan Pilpres.
Baca SelengkapnyaPernyataan Jokowi boleh mendukung capres menimbulkan sentimen negatif
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil-Suswono yang diusung koalisi gemuk, kemudian Pramono Anung dan Rano Karno calon dari PDIP.
Baca SelengkapnyaDia mengungkapkan bahwa Jokowi sempat heran soal namanya ramai masuk Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaBaliho berukuran cukup besar bergambar foto Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertebaran di sejumlah basis suara PDIP.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, presiden tidak mengurusi soal pencalonan presiden atau wakil presiden.
Baca SelengkapnyaRaja Juli Antoni merasa Presiden Jokowi akhir-akhir difitnah karena pernyataan elite politik.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara RIDO Herzaky Mahendra Putra mengingatkan, Jokowi merupakan sosok yang pernah memimpin Jakarta dan memiliki basis pendukung kuat.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan jadwal, Pilgub Jakarta digelar pada November 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaPPP menutup rapat-rapat peluang untuk membentuk poros alternatif.
Baca Selengkapnya