PPP nilai ada peluang Demokrat, PKB & PAN bergabung dukung Jokowi di 2019
Merdeka.com - Partai Demokrat, PKB dan PAN belum menentukan sikap politik terkait arah dukungan di Pilpres 2019. Demokrat sendiri mendorong Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai syarat koalisi Pilpres. Sementara PKB lantang mencalonkan Ketua Umum Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Karena kedua partai itu menuntut kadernya, Sekjen PPP Arsul Sani mengatakan, tak menutup kemungkinan poros Jokowi akan membidik PAN untuk bergabung di koalisi mendukung Jokowi. Namun, tak tertutup pula Demokrat dan PKB ikut dirayu untuk bergabung dengan koalisi mendukung Jokowi di Pilpres 2019.
"Ya PAN tentu, tapi kita tidak boleh menutup kemungkinan bahwa PKB dan Partai Demokrat tidak diprioritaskan. Ini proses yang dinamis. Bisa jadi yang hari ini tidak menuntut cawapres besok menuntut gimana?," kata Arsul di gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (3/6).
-
Kenapa PDIP belum memutuskan calon untuk Pilgub DKI 2024? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Kenapa Pilpres 2024 akan ditentukan oleh mesin politik Jokowi dan mesin politik NU? Kerja dua mesin politik non-parpol inilah yang akan berperan besar menentukan siapa pemenang Pilpres 2024.
-
Apa yang menjadi dasar munculnya tiga poros dalam Pilkada Jateng? Jika dilihat dari kursi di DPRD Jateng dan nama-nama tokoh yang beredar di masyarakat itu, setidaknya aka nada tiga poros dalam Pilkada Jateng 2024.
-
Apa peran partai politik dalam memilih Wapres? Namun peranan Partai Politik, hanya sekadar memberi saran, tidak dominan seperti dalam Pilpres kali ini dalam memutuskan calon.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
Anggota Komisi III DPR ini mengungkapkan, pihaknya akan mengutamakan musyawarah dibanding saling berebut mencalonkan menjadi cawapres Jokowi. Baiknya, kata Arsul, para parpol bergabung dulu baru meluapkan aspirasi.
"Artinya yang sudah menjadi kesepahaman adalah kalau kita mau ada di dalam koalisi itu jangan pakai pasang harga mati cawapres dari saya. Itu gak boleh. Bahwa masing masing punya usulan sebagai cawapres itu berhak. Tapi jangan itu jadi syarat untuk masuk dalam koalisi. Masuk dulu baru kita duduk bersama soal cawapres, power sharing," ujar Arsul.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKB menyebut, jika cawapres menjadi faktor penentu pendongkrak elektabilitas capres.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyatakan partainya akan menentukan pasangan yang diusung pada limit waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan tidak punya niatan untuk membubarkan koalisi lain.
Baca SelengkapnyaNamun, belum mengungkap sosok yang akan diusung sebagai tandingan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak di Pilgub Jatim.
Baca SelengkapnyaGolkar dan PAN memberikan dukungan kepada Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaPKS menilai tiga bakal capres bakal menekan polarisasi seperti terjadi pada Pilpres 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaPKB tetap ngotot ingin jatah cawapres Prabowo. Golkar dan PAN boleh gabung tapi tidak untuk kursi Cawapres.
Baca SelengkapnyaGolkar dan PAN memutuskan merapat mendukung Prabowo di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaKetum AHY akan segera mengumumkan ke koalisi mana Partai Demokrat akan bergabung.
Baca SelengkapnyaPPP mengungkit posisinya di Koalisi Indonesia Maju bersama Golkar dan PAN sebelum pencoblosan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSaat ini Prabowo telah mengantongi dukungan dari Gerindra, PKB, Golkar, PAN dan PBB.
Baca Selengkapnya