Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PPP nilai Demokrat tak gabung koalisi Jokowi karena sulit ubah 'style'

PPP nilai Demokrat tak gabung koalisi Jokowi karena sulit ubah 'style' Sekjen DPP PPP Arsul Sani. ©2017 merdeka.com/moch andriansyah

Merdeka.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut ada hambatan dan rintangan untuk bergabung di koalisi parpol pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menanggapi itu, Sekjen PPP Arsul Sani mengatakan enam parpol koalisi pendukung Jokowi sudah punya pola kesepakatan strategi.

Menurut Arsul, akan sulit bila pola tersebut diubah. Sebab, strategi parpol pendukung Jokowi ini sudah siap untuk menghadapi kontestasi Pilpres 2019.

"Ketika kemudian ada yang baru datang, siapapun tidak hanya Demokrat. Dan itu harus mengubah pola, arah, style dalam komunikasi, itu memang kemudian sulit ya," katanya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, (25/7).

Arsul menjelaskan, tidak mungkin parpol pendukung Jokowi mengulang arah strategi bagi para parpol yang belum menentukan sikap dan ingin bergabung ke kubu Jokowi. Apalagi pendaftaran resmi Capres dan Cawapres sudah di depan mata yakni 4-10 Agustus.

"Tentu yang sudah ada di dalam kan akan mengatakan bahwa lho kok kami yang harus mengikuti anda, kok bukan anda yang harus menyesuaikan diri dengan kami, kan kayak begitu ya," ujar Arsul.

Meski demikian, parpol pendukung Jokowi belum menutup komunikasi bagi partai yang belum menentukan sikap politiknya dan ingin bergabung dalam gerbong koalisi Jokowi.

"Tapi kan bagaimana pun kalau kita lihat komunikasi itu kan tidak tertutup juga sama sekali. Bahkan kalau menurut saya, sampai hari ini meskipun ada pertemuan tadi malam," ujar Anggota Komisi III DPR ini.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengisyaratkan menutup peluang berkoalisi dengan poros Joko Widodo di 2019. SBY mengakui banyak halangan dan rintangan bergabung dengan koalisi pemerintah.

"Pak Jokowi juga berharap Demokrat bisa berada di dalam. Tapi saya menyadari, menyadari banyak sekali rintangan dan hambatan untuk menuju ke koalisi itu," kata SBY saat jumpa pers di kediamannya, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, (24/7).

(mdk/rzk)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PDIP: Kelihatan PKB Enggak Nyaman Ada PKS di Koalisi Perubahan
PDIP: Kelihatan PKB Enggak Nyaman Ada PKS di Koalisi Perubahan

Politikus PDIP Deddy Yevry Sitorus menduga PKB sebenarnya tidak nyaman berkoalisi dengan PKS.

Baca Selengkapnya
PAN Nilai PKB Sulit Gabung Koalisi Prabowo, Singgung Narasi Perubahan
PAN Nilai PKB Sulit Gabung Koalisi Prabowo, Singgung Narasi Perubahan

PKB dinilai sebagai pembawa narasi perubahan yang bertolak belakang dengan keberlanjutan Prabowo.

Baca Selengkapnya
Demokrat Tegaskan Penentu Kemenangan Pilpres Adalah Rakyat bukan Jokowi
Demokrat Tegaskan Penentu Kemenangan Pilpres Adalah Rakyat bukan Jokowi

Demokrat merespons pernyataan Menteri Bahlil, dan menegaskan penentu kemenangan Pilpres adalah rakyat.

Baca Selengkapnya
Singgung Duet Anies-Cak Imin, PDIP Keluarkan Ungkapan Politik Dagang Sapi
Singgung Duet Anies-Cak Imin, PDIP Keluarkan Ungkapan Politik Dagang Sapi

PDIP mengklaim sejak awal menghindari kerja sama yang didasari oleh nafsu kekuasaan semata.

Baca Selengkapnya
Membaca Peran Jokowi di Balik Dukungan Golkar dan PAN ke Prabowo
Membaca Peran Jokowi di Balik Dukungan Golkar dan PAN ke Prabowo

Di DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.

Baca Selengkapnya
Cuma PKS yang Tak Ikut Jokowi
Cuma PKS yang Tak Ikut Jokowi

Selain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.

Baca Selengkapnya