PPP sebut Perindo partai baru, tak bisa usung Jokowi di 2019
Merdeka.com - Partai Perindo berencana mendukung Joko Widodo di Pemilihan Presiden 2019. Wasekjen PPP Ahmad Baidowi mengatakan dukungan kepada Jokowi merupakan hak politik Perindo. Namun, Pria yang akrab disapa Awiek ini mengingatkan, Perindo tidak bisa ikut mengusung Jokowi.
Hal ini lantaran, partai pengusung calon presiden adalah partai-partai yang pernah ikut dalam Pemilu 2014. Ketentuan ini tercantum dalam UU Pemilu yang baru disahkan terutama soal ambang batas pencalonan presiden 20 persen.
"Artinya bahwa pengusung adalah parpol yang pernah ikut Pemilu 2014. Parpol baru bisa bergabung dan hanya sebagai pendukung seperti halnya di Pilkada, parpol baru hanya sebagai pendukung," kata Awiek saat dihubungi, Rabu (2/8).
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Bagaimana PDIP menjelaskan tentang tidak diundangnya Jokowi? 'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5). Hasto mengatakan, PDIP didasarkan pada kekuatan kolektif seluruh anggota mulai dari tingkat anak ranting hingga Satgas Partai. Menurutnya, kekuatan itu menyatu dengan akar rumput.'Karena partai ini didasarkan kepada kekuatan kolektif dari seluruh anggota, dari tingkat anak ranting, ranting, PAC, satgas partai. Dan itu adalah sumber kekuatan partai yang menyatu dengan akar rumput,' tuturnya.
Awiek menekankan, Perindo tidak boleh hanya sekadar deklarasi dukungan kepada Jokowi, tetapi harus disertai dengan kinerja mesin partai. Pihaknya belum bisa mengukur dukungan Perindo bisa menambah kekuatan partai-partai pendukung Jokowi.
"Belum bisa mengukur karena Perindo belum pernah ikut pemilu. Kalau ketentuan PT belum dibatalkan maka kedatangan Perindo tak tercatat di KPU sebagai pengusung," tegasnya.
PPP sendiri telah menyatakan mendukung Jokowi saat mukernas partai beberapa waktu lalu. Awiek menambahkan, pihaknya telah melakukan sosialisasi terkait dukungan kepada Jokowi ke tingkat bawah.
"Tetap karena menjadi keputusan mukernas. Saat ini kami sosialisasi ke bawah termasuk ke DPC-DPC," pungkasnya.
Sebelumnya, Partai Perindo berencana mendukung Presiden Joko Widodo pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Sekretaris Jenderal Partai Perindo Ahmad Rofiq mengatakan dukungan kepada Jokowi akan diputuskan dalam rapimnas untuk kemudian ditetapkan dalam Kongres Perindo pada akhir tahun ini.
"Ada kesan kuat yang akan diusulkan adalah presiden yang sekarang, karena kemungkinan yang menang sekarang," kata Rofiq saat dihubungi, Rabu (2/8).
Rofiq mengklaim, rencana mendukung Jokowi merupakan aspirasi dari akar rumput partai. Suara itu yang diakomidir Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo dan dikaji kemudian diputus di rapimnas.
"Kami tidak bisa buat keputusan serta merta tanpa analisis, pasti ada analisis kuat berbagai macam pandangan," terangnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu dikatakan Prabowo di depan Cak Imin, Airlangga dan Zulhas usai deklarasi Prabowo capres.
Baca SelengkapnyaAlih-alih didukung rakyat, suaranya malah turun di Pemilu.
Baca SelengkapnyaDi DPP PAN, bersama Jokowi partai-partai pemerintah minus PDIP dan NasDem bicara wacana pembentukan koalisi besar.
Baca SelengkapnyaLogo partai-partai ini tidak akan ada pada surat suara Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP mengakui tak bisa mengusung sendiri calon di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, presiden tidak mengurusi soal pencalonan presiden atau wakil presiden.
Baca SelengkapnyaWalaupun belum keluar dari PDIP, Jokowi dinilai sudah sangat erat dengan PSI.
Baca SelengkapnyaArsul Sani PPP: Teman-Teman Dengar Kemungkinan Sandiaga Tak Pilih jadi Cawapres Ganjar
Baca SelengkapnyaGolkar dan PAN sudah mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.
Baca SelengkapnyaPKB gerah koalisinya dengan Gerindra belum juga memutuskan siapa calon wakil presiden yang akan diusung. 11 bulan koalisi berjalan tetapi belum ada keputusan.
Baca SelengkapnyaPSI mengaku belum resmi mendeklarasikan calon presiden yang didukung.
Baca SelengkapnyaNamun PPP berpeluang untuk meninggalkan koalisi Ganjar, jika Ridwan Kamil jadi Cawapres.
Baca Selengkapnya