PPP sebut poros ketiga bisa saja terbentuk
Merdeka.com - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi mengatakan sah-sah saja jika ada tiga poros di Pilpres 2019. Namun, menurutnya, poros ketiga hanya sekedar wacana saja.
"Masih ada poros ketiga? Soal poros ketiga sampai saat ini hanya menjadi wacana-wacana yang belum teraplikasi atau terealisasi di lapangan. Sebagai sebuah wacana itu sah-sah saja ada poros ketiga tapi kok saya melihat belum ada keseriusan lebih lanjut," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (11/5).
Menurutnya, sampai saat ini belum ada penginisiasi dari poros ketiga untuk memenuhi Presidential Threshold (PT) sebesar 20-25 persen dari suara sah nasional. Tetapi, tambah pria yang akrab disapa Awiek itu, dalam politik tidak ada yang tidak mungkin terjadi, termasuk kemungkinan poros ketiga bisa saja terbentuk.
-
Bagaimana tahapan Pilkada 2024? Tahapan sendiri dimulai dari Perencanaan Program dan Anggaran telah dilaksanakan sejak Januari 2024 lalu. Tahapan Lengkap Pilkada 2024 Tahapan Pilkada 2024 secara rinci terbagi menjadi dua, yaitu tahapan persiapan dan tahapan penyelenggaraan pemilihan.
-
Bagaimana PPS Pilkada 2024 menjamin suara pemilih? Melalui tugas-tugas ini, PPS berperan penting dalam menjamin transparansi dan integritas hasil pemilihan, serta memastikan setiap suara pemilih dihitung dengan adil.
-
Suara PPP berapa? Di Pemilu 2024, berdasarkan hasil rekapitulasi KPU RI, PPP hanya meraih 5.878.777 suara atau 3,87 persen.
-
Siapa saja yang bisa dipilih di Pemilu 2024? Masyarakat akan memilih Presiden dan Wakil Presiden, serta anggota DPR, DPD, dan DPRD untuk periode mendatang.
-
Apa peran partai politik dalam memilih Wapres? Namun peranan Partai Politik, hanya sekadar memberi saran, tidak dominan seperti dalam Pilpres kali ini dalam memutuskan calon.
-
Siapa yang membuka peluang bersatu di putaran kedua pilpres 2024? Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Anies Baswedan membuka wacana bersatu di putaran kedua pilpres 2024.
"20 persen atau 25 persen suara hasil pemilu yang lalu, itu kami belum melihat keseriusan. Tapi dalam politik tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Segala sesuatunya memungkinkan tetapi tentu saja ada hitung-hitungannya," ungkapnya.
Awiek mengatakan poros ketiga sebenarnya tidak akan terlalu berpengaruh pada koalisi Jokowi. Meski ada poros ketiga, ia yakin akan bisa memenangkan Pilpres 2019.
"Enggak juga, karena presiden pilihan rakyat, pilihan langsung bukan pilihan Parpol. Jadi meskipun hanya didukung oleh parpol minimalis misalnya, hanya ngepas saja tapi bisa si memenangkan kontestasi," tuturnya.
"Kalau disampaikan ada pengaruhnya, memang ada sedikit pengaruh tetapi tidak hanya Pak Jokowi tapi juga kalau pun berpengaruh misalnya ada salah satu partai yang digadang-gadang akan merapat ke prabowo tiba-tiba dia bikin poros baru ya berpengaruh juga ke mereka," ucapnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Wacana dua poros sampai saat ini sepertinya masih akan sulit diwujudkan,"
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengaku partainya terbuka untuk membahas kemungkinan terbentuknya dua poros di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaMenurut Mardiono, tidak tertutup kemungkinan duet Sandiaga-AHY
Baca SelengkapnyaEriko menjelaskan, apabila sudah ada calon presiden yang mencapai elektabilitas 40 persen, maka terbuka peluang besar pasangan calon hanya mengerucut dua poros.
Baca SelengkapnyaPKB mempunyai syarat Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bisa menjadi calon presiden atau calon wakil presiden.
Baca SelengkapnyaMardiono mengungkapkan untuk Pemilu 2024, PPP menargetkan meraih minimal 40 kursi.
Baca SelengkapnyaNasDem memandang mustahil dengan adanya tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Pilpres 2024 bisa berjalan hanya satu putaran.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menilai apapun bisa terjadi sebelum ditetapkan KPU.
Baca SelengkapnyaSebab, ketiga Capres masih berpeluang kalah dan hanya dua Capres yang berpeluang masuk putaran kedua
Baca SelengkapnyaBerdasarkan jadwal, Pilgub Jakarta digelar pada November 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaRumusan tersebut sudah ditetapkan konstitusi dan dirujuk ke Undang-Undang Pemilu.
Baca SelengkapnyaNamun PPP berpeluang untuk meninggalkan koalisi Ganjar, jika Ridwan Kamil jadi Cawapres.
Baca Selengkapnya