PPP Setuju Ucapan Anies: Pejabat Publik Jangan Tipis Telinga dan Harus Lapang Dada
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyentil sikap pejabat publik yang enggan menerima kritikan. Anies bahkan menyebut, pejabat publik baiknya mengurus burung di rumah saja jika tidak mau menerima keluhan.
Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani, satu nada dengan pendapat Anies. Menurutnya, pendapat itu sebagai pengingat untuk para pejabat publik termasuk Anies sendiri.
"AB hanya mengingatkan dirinya dan semua pejabat publik saja," katanya lewat pesan singkat, Kamis (7/10).
-
Siapa yang bisa melakukan komunikasi terbuka? Komunikasi terbuka bisa dimulai dari anak ataupun orangtua, dan perlunya keterbukaan bersama untuk mencari solusi
-
Kenapa penting untuk memberikan komunikasi terbuka? Buatlah lingkungan di mana anak remaja merasa nyaman untuk berbicara tentang perubahan yang mereka alami, baik secara fisik maupun emosional. Dukung mereka untuk bertanya dan bicara tentang pertanyaan atau kekhawatiran mereka.
-
Siapa yang bisa menjadi pendengar yang baik? Introvert cenderung menjadi pendengar yang baik dan pengamat yang cermat. Ini membantu mereka mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang orang-orang yang berinteraksi dengan mereka. Menurut Harvard Business Review, introvert memiliki kecenderungan alami untuk membaca ruangan sebelum berbicara dan melatih empati, yang merupakan keterampilan penting dalam meraih kesuksesan.
-
Apa manfaat Public Speaking buat komunikasi? Public speaking membantu meningkatkan keterampilan komunikasi verbal dan non-verbal.
-
Bagaimana Public Speaking bisa bantu jadi pemimpin? Kemampuan untuk menginspirasi, memotivasi, dan memandu orang lain melalui pidato atau presentasi dapat membantu seseorang menjadi pemimpin yang efektif.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
Arsul mengatakan, sikap pejabat publik mestinya bukan hanya mau dikritik saja. Lebih dari itu, tidak boleh tipis telinga dan juga mesti lapang dada.
"Tidak tipis telinga itu artinya bukan sekadar mau terima kritik, tapi juga terbiasa dengan cek dan ricek ketika menerima informasi terkait dengan kelompok yang berseberangan dengan dirinya," jelasnya.
Menurut Arsul, lapang dada yang dimaksud adalah membuka diri untuk berdialog. Pejabat publik juga harus mendengar bukan hanya maunya didengar.
"Nah kalau tidak bisa seperti itu, kalau saya ya tidak ingin bilang agar urus burung saja, tapi ya lebih baik tidak usah jadi pejabat publik," tukas pimpinan MPR itu.
Diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, sebagai pejabat publik harus siap menerima kritikan. Pejabat publik harus menjadi kotak pos kritik semua urusan.
Hal itu ia sampaikan dalam Workshop yang digelar PAN. Anies ditanya bagaimana menanggapi banyak pihak yang mengkritiknya.
"Menurut saya juga ini paket kalau menjadi berada di wilayah publik harus siap jadi kotak pos kritik semua urusan," ujar Anies dikutip dari kanal YouTube PAN TV, Rabu (6/10).
Lebih lanjut, Anies bilang sebagai Gubernur harus mendengarkan keluhan di mana pun. Bagi pejabat publik yang tidak mau menerima keluhan, lebih baik mengurus burung saja di rumah.
"Datang di pertemuan apapun harus siap mendengar keluhan, karena ya inilah paketnya berada di wilayah publik, kalau tidak mau menerima keluhan, tidak mau terima politik, di rumah saja urus burung dan rumah tangga kan saya melihara burung gitu," ujarnya.
Anies melihat PAN memiliki sebuah kematangan. Bagaimana sebuah perbedaan dikelola, dan dialog dikelola. Kata dia, jangan pernah menganggap pihak yang berbeda pendapat sebagai musuh.
"Semuanya kalaupun itu ada perbedaan, itu lawan, saya sering sampaikan lawan badminton itu teman olahraga, lawan debat itu teman berpikir, lawan dalam pilkada itu teman dalam demokrasi," ujarnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Anies, komunikasi terbuka antar tokoh memang perlu diperbanyak ke depannya.
Baca SelengkapnyaPrabowo ingin buka-bukaan data kepada Anies yang tidak bisa disampaikan dalam debat capres.
Baca SelengkapnyaAnies menilai, banyak aturan saat ini yang membuat masyarakat takut untuk menyampaikan pendapat atau kritik kepada pemerintah.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur Jawa Tengah itu menjelaskan kritik dari pejabat dalam bentuk menggiatkan sehingga kritik seorang pejabat ada batasnya.
Baca SelengkapnyaJawaban Anies pun membuat Prabowo mengingatkan agar tidak semua masalah dibuka ke depan umum.
Baca SelengkapnyaAnies heran, kalau tidak jawab salah. Jawab pun dibilang bermain kata-kata.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (3/5), Luhut meminta Prabowo tidak membawa orang 'toxic' atau bermasalah ke kabinetnya.
Baca SelengkapnyaSelain itu, kebijakan juga harus sesuai data dan fakta.
Baca SelengkapnyaAnies berpendapat, tanpa dialog, rakyat tidak tahu berapa persen kesamaannya dengan pasangan calon yang akan dipilihnya nanti.
Baca SelengkapnyaSedikitnya ada lima kriteria yang harus dimiliki calon gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaAnies meminta Prabowo untuk lebih mengutamakan kebutuhan masa depan dibandingkan beli alutsista
Baca SelengkapnyaAnies juga menyinggung Prabowo untuk mengkoreksi data di ruang terbuka.
Baca Selengkapnya