PPP sudah bertemu Gerindra & PDIP, tapi belum bersikap di Pilgub DKI
Merdeka.com - Ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy, mengaku sudah bertemu dengan pimpinan Partai Gerindra dan PDIP. Pertemuan keduanya telah dilakukan baik secara formal maupun informal terkait dukungan yang akan diberikan di Pilgub DKI Jakarta putaran kedua.
"Sama-sama mengajak untuk bergabung. Ajakan itu kami teruskan ke pembahasan di tingkat DPP untuk mengambil pertimbangan," kata Romahurmuziy di Komplek DPR RI Jakarta, Kamis (2/3).
Namun, PPP masih belum bisa memastikan arah dukungan. Sebab saat pengumuman hasil Pilgub DKI disampaikan oleh KPU DKI saat anggota dewan tengah masa reses.
-
Kenapa PDIP belum memutuskan calon untuk Pilgub DKI 2024? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.
-
Apa yang sedang dipertimbangkan oleh PDIP untuk Pilgub DKI 2024? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.
-
Apa keputusan politik yang akan diambil oleh PDIP? Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah mengatakan, partainya siap berada di dalam pemerintahan ataupun mengambil jarak dengan pemerintah sebagai oposisi.
-
Apa yang akan dilakukan PDIP sebelum menentukan sikap? 'Nanti barang kali akan muncul suara-suara kenapa harus dibentuk tim investigasi? Oh tidak mau menerima kekalahan? Itu pasti yang akan muncul , kemudian muncul desain pembelahan,' kata Hasto kepada wartawan di DPP PDIP, Jakarta, Rabu (14/2) malam.
-
Mengapa PDIP akan menunggu penghitungan KPU sebelum menentukan sikap? Maka, sikap kami, kami tunggu proses penghitungan berjenjang, karena ada proses satu bulan, artinya tim khusus itu punya kerja waktu satu bulan,' imbuh Hasto.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
"Memang kami belum membahasnya, karena pleno suara yang diumumkan KPU DKI bertepatan dengan reses dan mayoritas pengurus berada di daerah. Kalaupun hari ini kembali, mereka harus kembali ke daerahnya karena reses sampai beberapa pekan ke depan," sambungnya.
Sedangkan komunikasi dengan partai yang tergabung dalam poros Cikeas juga belum dilakukan. Namun dalam pengamatannya, mereka belum tentu akan bersama kembali seperti sebelumnya.
"Sepertinya untuk bersama-sama (partai pendukung Agus Sylvi) belum ada tanda-tanda karena komunikasi di antara empat-empat partai pendukung tidak ada. Kepada Demokrat saya menunggu karena mereka adalah pemimpin Agus Silvy. Tapi sampai saat ini tidak ada komunikasi lebih lanjut," jelas pria yang akrab disapa Romi itu.
Terkait dukungan yang disampaikan DPW PPP DKI Jakarta pada pasangan Anies-Sandi, Romi menegaskan sudah memberikan untuk tak terburu-buru mengambil sikap untuk menyampaikan deklarasi mendukung pasangan tertentu.
"PPP wilayah DKI sudah dipanggil DPP untuk tidak melakukan sikap terlebih dahulu sebelum DPP mempunyai keputusan," terangnya.
Romi menuturkan, untuk mengambil keputusan terkait Pilgub DKI Jakarta, da sejumlah mekanisme yang ditempuh untuk mencapai suatu keputusan. Sebab khusus pilgub DKI Jakarta harus melihat pertimbangan dari berbagai wilayah di Indonesia.
"Saya menanyakan ke seluruh wilayah Indonesia, mengingat Pilkada DKI menjadi barometer politik nasional dan apa yang yang diputuskan dalam pilkada DKI akan memiliki imbas sedikit banyaknya kepada persepsi publik di daerah tentang partai politik," jelas Romi.
Dia berjanji dalam waktu dekat PPP segera mengambil bersikap. "Kami akan mengambil keputusan tak terlalu lama lagi setelah melakukan serangkaian mekanisme pengurus harian dan majelis tinggi partai karena persoalan ini terlalu penting jika diputuskan level dewan pimpinan wilayah," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo sudah melakukan pertemuan dengan Partai NasDem dan PKB yang sebelumnya mengusung Anies-Cak Imin di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memerintahkan jajarannya untuk stand by di DPP dan membahas perkembangan politik yang ada.
Baca SelengkapnyaIa juga belum bisa memastikan soal Megawati dan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaCak Imin tak mau lagi tetapkan deadline pengumuman cawapres.
Baca SelengkapnyaPSI Mesra dengan Prabowo, PPP: Tanya PDIP, Selama Ini Diajak Komunikasi atau Tidak?
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto memastikan PDIP membuka peluang bekerja sama dengan partai lain
Baca SelengkapnyaMeski menyebut berkoalisi dengan Gerindra dan mendukung pemerintahan Prabowo Subianto, Cak Imin masih enggan menegaskan bergabungnya PKB dengan KIM Plus.
Baca SelengkapnyaPPP masih fokus terhadap gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di MK.
Baca SelengkapnyaPKB dan PDIP sudah saling bertukar informas untuk Pilkada Jabar.
Baca SelengkapnyaSejumlah nama mencuat bakal ikut kontestasi Pilgub Jatim
Baca SelengkapnyaGerindra menghargai proses yang berjalan dalam dinamika Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaMuzani menyebut sikap PKB bukan sinyal keretakan koalisi.
Baca Selengkapnya