Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PPP tanggapi tudingan Demokrat: Tidak ada kamus bajak membajak di kubu Jokowi

PPP tanggapi tudingan Demokrat: Tidak ada kamus bajak membajak di kubu Jokowi Gubernur Jatim Soekarwo. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengklarifikasi tudingan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf bersikap arogan membajak kader Demokrat. Wasekjen PPP Ahmad Baidowi menegaskan koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf sama sekali tidak pernah membajak kader-kader Demokrat untuk bergabung mendukung jagoannya.

Sejumlah kader Demokrat yang disebut telah menyatakan dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf diantaranya Gubernur Jatim Soekarwo, Gubernur NTB TGB Zainul Majdi, Gubernur Papua Lukas Enembe, Deddy Mizwar.

"Tidak ada kamus bajak membajak dalam tim kami," kata Awiek sapaan akrab Baidowi saat dihubungi merdeka.com, Rabu (12/9).

Orang lain juga bertanya?

Awiek mengatakan pihaknya juga tidak pernah memaksa kader partai kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk mendukung Jokowi-Ma'ruf. Bergabungnya kader-kader Demokrat ke kubu Jokowi-Ma'ruf dilakukan setelah melalui komunikasi dua arah.

"Kalau pun ada kader parpol sebelah yang bergabung dengan kami. Itu bagian dari proses komunikasi alamiah bukan pemaksaan," tegasnya.

Dia menduga alasan kader partai di koalisi Prabowo-Sandi gabung ke Jokowi-Ma'ruf karena telah melihat fakta soal keberhasilan pemerintahan Jokowi.

"Tentu mereka yang bergabung lebih melihat track record dan fakta lapangan bahwa program Jokowi cukup berhasil. Dengan pilihan langsung seperti ini memang rentan adanya perbedaan sikap antara struktur dan kultur," tandasnya.

Sebelumnya, Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan, apa yang disampaikan Timses Jokowi hanyalah klaim sepihak.

"Itu semua klaim-klaim dari kubu Jokowi yang merasa berhak dan merasa bisa seenaknya dan semaunya kepada pejabat negara karena merasa berkuasa," ucap Ferdinand saat dikonfirmasi, Selasa (11/9).

Dia menuturkan, sebenarnya hati Pakde Karwo ingin terus bersama Demokrat. Namun, dirinya menyebut apa yang dilakukan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf sangat arogan.

"Kami mengerti betul dan tahu betul situasi kebatinan Pakde Karwo yang sesungguhnya ingin terus bersama Partai Demokrat. Namun ulah dan perilaku Timses Jokowi-Ma'ruf ini seperti arogan sekali memasukkan nama seseorang jadi tim mereka. Seolah mereka paling berhak menentukan pilihan politik seseorang," ungkap Ferdinand.

Dia meminta, agar Tim Jokowi-Ma'ruf tak melakukan pembajakan lagi. Bahkan sampai menarik kader Demokrat.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sandiaga Tanggapi SBY, Akui Sempat Komunikasi dengan Demokrat tapi belum ada Follow Up
Sandiaga Tanggapi SBY, Akui Sempat Komunikasi dengan Demokrat tapi belum ada Follow Up

Sandiaga Uno mengaku sempat berkomunikasi dengan sejumlah parpol, termasuk Demokrat.

Baca Selengkapnya
Demokrat Akui Bahas Pilkada Jakarta dengan PKS, Tapi Tak Tawarkan Posisi Cawagub
Demokrat Akui Bahas Pilkada Jakarta dengan PKS, Tapi Tak Tawarkan Posisi Cawagub

Demokrat Akui Bertemu PKS Bahas Pilkada Jakarta, Tapi Tak Tawarkan Posisi Cawagub

Baca Selengkapnya
PKB Buat Poros Baru Jika Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar
PKB Buat Poros Baru Jika Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

PKB dan PDIP sudah saling bertukar informas untuk Pilkada Jabar.

Baca Selengkapnya
Golkar dan PAN Dukung Prabowo, Jokowi: Saya Presiden, Bukan Ketua Partai
Golkar dan PAN Dukung Prabowo, Jokowi: Saya Presiden, Bukan Ketua Partai

Jokowi membantah berkomunikasi dengan Golkar dan PAN sebelum kedua partai itu mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.

Baca Selengkapnya
PKB Buka Pintu Buat Demokrat Jika Ingin Gabung Koalisi KIR
PKB Buka Pintu Buat Demokrat Jika Ingin Gabung Koalisi KIR

PKB mendukung partai manapun yang berkeinginan untuk bekerja sama di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
PKB Nilai Jika Awal September Tak Ada Pertemuan, Koalisi Prabowo Bisa Bubar
PKB Nilai Jika Awal September Tak Ada Pertemuan, Koalisi Prabowo Bisa Bubar

Duduk bersama secara resmi itu nantinya baru bisa dilakukan jika sudah diagendakan oleh ketua umum partai yang tergabung dalam KKIR.

Baca Selengkapnya
PPP Buka Peluang Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran: Membangun Indonesia Harus Bersama
PPP Buka Peluang Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran: Membangun Indonesia Harus Bersama

PPP mengungkit posisinya di Koalisi Indonesia Maju bersama Golkar dan PAN sebelum pencoblosan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Andi Arief Beri Kode Arah Koalisi: Kantor PDIP sama PPP Kok Deket ya Sama Demokrat
Andi Arief Beri Kode Arah Koalisi: Kantor PDIP sama PPP Kok Deket ya Sama Demokrat

Ketua Bappilu Demokrat Andi Arief memberikan kode atas ajakan tersebut jika Kantor PDIP dan Kantor PPP dekat dengan Kantor Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya
Cuma PKS yang Tak Ikut Jokowi
Cuma PKS yang Tak Ikut Jokowi

Selain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.

Baca Selengkapnya
PKB Ungkap Isi Ajakan PDIP Kerja Sama di Pilpres 2024
PKB Ungkap Isi Ajakan PDIP Kerja Sama di Pilpres 2024

Rencana pertemuan antara PKB dengan PDIP bisa saja terjadi dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya
PDIP Batal Koalisi dengan Demokrat, Gara-Gara Megawati dan SBY Belum Bertemu?
PDIP Batal Koalisi dengan Demokrat, Gara-Gara Megawati dan SBY Belum Bertemu?

Djarot memastikan komunikasi antara Partai Demokrat dengan PDIP tetap terjalin

Baca Selengkapnya
VIDEO: Beralih Dukung Prabowo-Gibran, Pejuang PPP Klaim Bawa Aspirasi Masyarakat
VIDEO: Beralih Dukung Prabowo-Gibran, Pejuang PPP Klaim Bawa Aspirasi Masyarakat

Kader yang mengatasnamakan Pejuang PPP ini mengaku aksinya merupakan aspirasi dari masyarakat

Baca Selengkapnya