PPP tolak tawaran PKB hadirkan figur alternatif pendamping Ridwan Kamil
Merdeka.com - PKB menawarkan solusi agar menghadirkan figur alternatif untuk menghindari polemik dalam pemilihan calon wakil gubernur yang mendampingi Ridwan Kamil di Pilgub Jabar. Partai koalisi belum menemukan kata sepakat mengenai wakil yang disodorkan masing-masing partai.
Baik PPP maupun PKB sama-sama mengklaim kadernya lebih pantas mendampingi Ridwan Kamil. Bahkan kedua partai mengancam akan hengkang kalau kadernya tidak terakomodir. Akhirnya PKB menawarkan solusi mengurai deadlock dengan menghadirkan figur alternatif di luar partai koalisi. Menurut PKB, itu yang paling realistis agar partai tidak egois. Namun, hal itu mendapat tentangan dari PPP.
Ketua DPW PPP Jabar, Ade Munawaroh Yasin tidak setuju dengan opsi mencari wakil di luar partai. Dia menilai nama yang disodorkan masing-masing partai sudah cukup kompeten. Menurutnya, yang jadi persoalan adalah Ridwan Kamil tidak punya keberanian mengajak musyawarah untuk menentukan wakilnya.
-
Kenapa PKB ingin melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? 'Kita kan sudah lama sudah sampaikan begitu, kita akan bikin poros di luar Kang RK,' tegasnya lagi. Kemudian Huda menjelaskan bahwa Pilkada Jabar akan lebih baik bila diisi dengan 3 poros atau 3 pasangan calon dari kubu yang berbeda demi menawarkan pilihan yang variatif bagi masyarakat.
-
Bagaimana cara PKB melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Siapa yang akan melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu,' tutur Huda.
-
Bagaimana PPP merespon opsi Ganjar-Ridwan Kamil? PPP merespons menguatnya opsi Ridwan Kamil sebagai cawapres pendamping capres yang mereka usung, Ganjar Pranowo. Partai berlambang Kakbah yakin nama yang muncul akan lebih dulu dimusyawarahkan dalam koalisi.
-
Mengapa Ridwan Kamil ditolak? Dikutip lewat akun X @MurtadhaOne1, disebut-sebut penolakan tersebut karena tidak ada izin yang disampaikan kepada warga setempat. Mereka merasa tidak dilibatkan dalam acara Gerakan Membangun (Gerbang) Betawi.
-
Siapa yang direkomendasikan oleh DPP PDIP sebagai calon wakil wali kota? Putri politisi senior PDIP Aria Bima, Sukma Putri Maharani, mengaku legowo dan menerima keputusan DPP PDIP yang merekomendasikan Bambang Nugroho (Bambang Gage) sebagai bakal calon wakil wali kota mendampingi Teguh Prakosa di Pilkada Solo di Pilkada Solo 2024.
"Deadlock apanya? Kita bicara saja belum pernah, bertemu juga belum. kenapa harus mengambil dari luar? Silakan kalau masing-masing punya kader tinggal disodorkan dan kita bahas bertiga (PPP,PKB dan Nasdem)," ujarnya.
Dia merasa heran karena PKB meributkan calon wakil. Padahal, sebelum Golkar bergabung dalam koalisi, Nasdem dan PKB tidak menyodorkan calon.
"Kami menyodorkan calon untuk melengkapi supaya satu tiket. Lalu masuklah kader kami Uu dan setelah itu tidak ada penolakan dari yang lain, kenapa sekarang rame," ucapnya.
"Kami menuntut hak kami, kan kita pemegang kursi terbesar, wajar ketika kami menyodorkan kader yang dianggap terbaik karena pengalaman memimpin dua periode. Track record bagus kenapa tidak, hak kami mempertahankan kader kami," tegasnya.
Jika mencari figur di luar partai, Ade menyebut itu mencoreng reputasipartai. Tidak hanya PKB, tapi juga PPP sebagai partai besar dan tua. Karena itu dia meminta Ridwan Kamil mengubah sikap dari pasif menjadi aktif untuk berkomunikasi dengan parpol.
"Ridwan Kamil juga tidak pernah menginisiasi pertemuan. Berbicara dengan kami tiga partai, bukan kami yang mengundang calon karena terkait pasangan dia harus nyaman," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua DPW PKB Jabar Syaiful Huda menuturkan, PKB menawarkan solusi mengurai deadlock dengan menghadirkan figur alternatif di luar partai koalisi.
"Prinsipnya koalisi ini dalam posisi deadlock. Kita nawarin alternatif, artinya PKB sudah legowo tidak memaksakan kadernya. kita harap PPP juga tidak ngotot mendorong kadernya. Kita cari figur alternatif (luar koalisi). Itu yang paling realistis," kata Huda saat dihubungi, Rabu (20/12).
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jazilul mengatakan, pembahasan soal pilgub Jawa Barat masih pada tahap awal.
Baca SelengkapnyaKepastian Partai Keadilan Sejahtera mengusung pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman (AMAN) menemukan jalan buntu.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil alias RK bakal maju di Pilgub Jakarta 2024. Namun belum diketahui nama pendampingnya.
Baca SelengkapnyaKader PKS ungkap alasan partainya batal mengusung Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaSandi mengatakan bahwa PPP sudah menjalin komunikasi dengan partai-partai lain secara informal mengenai pilkada.
Baca SelengkapnyaWaketum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng masih meyakini jika Ridwan Kamil bakal terpilih menjadi cawapres Ganjar.
Baca SelengkapnyaSekjen PAN Eddy Soeparno mengaku senang membahas segala kemungkinan.
Baca SelengkapnyaPolitikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Deddy Yevry Sitorus mengungkapkan Ridwan Kamil digoda Capres lain agar tidak berpasangan dengan Ganjar.
Baca SelengkapnyaPKS justru tengah membangun komunikasi intens dengan Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaPartai Keadilan Sejahtera (PKS) membuka opsi mendukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta. Awalnya PKS telah deklarasi mendukung Anies Baswedan-Sohibul Iman.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar terbuka bagi partai lain yang mengajukan kadernya untuk menjadi pasangan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaCak Imin juga telah memberikan bocoran pada cagub yang bakal diusung PKB.
Baca Selengkapnya