PPP yakin Ma'ruf Amin bisa redam massa 212 di Pilpres 2019
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy mengatakan, sosok cawapres Ma'ruf Amin sebagai pendamping Jokowi diyakini dapat meredam gejolak massa 212. Menurutnya, Ketua MUI itu adalah cikal bakal terbentuknya kelompok tersebut, saat masih bernama GNPF.
"Kelompok 212 itu kan lahir cikal bakalnya adalah Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI. Lah kalau fatwanya saja dikawal apalagi muftinya? Yang pembuat fatwanya pasti lebih dikawal lagi, dan ini akan meredam," katanya di Markas DPP PPP, Jakarta Pusat, Jumat (10/8).
Dia menggambarkan, 212 adalah sebuah kelompok yang saat ini keras menentang arah kebijakan Jokowi. Bahkan, Romi menjelaskan, 212 dianggap sebagai musuh karena telah mendeklarasikan arah dukungan untuk koalisi Prabowo.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Apa yang dikatakan Maruarar tentang pendukung Jokowi? Maruarar juga menambahkan bahwa pendukung-pendukung Jokowi akan turun di berbagai partai lainnya, termasuk PDIP.
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang disebut Jokowi sebagai sosok yang keliru? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
"Kan salah satu oponent (musuh) utama bapak (Jokowi) adalah kelompok 212," jelasnya.
Karenanya, Romi yakin dengan adanya Ma'ruf maka tidak adalagi potensi politik identitas yang dipergunakan dalam Pilpres 2019. Dia pun yakin, Ma'ruf akan memberikan tambahan suara dari seluruh elemen Ormas Islam di Indonesia.
"Pak Kiai adalah titik temu dari seluruh partai politik, dan titik nyaman dari situasi politik, sulit orang kemudian melakukan viralisasi ujaran kebencian lagi, Kiai adalah ketua MUI, di mana berhimpun 37 Ormas Islam, InsyaAllah ini kompak," tandasnya.
Reporter: M RadityoSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei SMRC merilis hasil terbaru elektabilitas Capres di Pemilu 2024. Khususnya, bagi pemilih yang tergabung dalam kelompok 212
Baca SelengkapnyaPentolan Mujahid 212, Damai Hari Lubis mengamini survei SMRC. Menurut dia, suka atau tidak, para pro gerakan 212 mengarah ke Prabowo.
Baca SelengkapnyaMasih berdasarkan informasi dari Anies, Gus Yusuf mengungkapkan, kelompok 212 belum mau memperlihatkan dukungannya.
Baca SelengkapnyaDosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina, Khoirul Umam menilai, terbuka peluang alumni 212 mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaSurvei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyatakan dukungan alumni 212 akan mengalir ke kubu Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPara ulama tergabung GNPF, PA 212 dan FPI memastikan tidak mendukung Prabowo di Pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaRizieq Shihab hadir dalam acara Reuni Alumni 212 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaUsai deklarasi, Ridwan Kamil menegaskan siapa saja lawan di Pilkada Jakarta tidak ingin dianggap sepele
Baca SelengkapnyaMassa menolak kecurangan dalam Pemilu 2024 kembali berunjuk rasa di depan Gedung DPR. Unjuk rasa tersebut diwarnai dengan aksi bakar ban.
Baca SelengkapnyaMengenai deklarasi ini, Witjaksono siap disanksi oleh PPP.
Baca SelengkapnyaYusuf Martak salah satu tokoh penting di gerakan 212.
Baca SelengkapnyaMunajat Kubro 212 diadakan untuk menyerukan dukungan terhadap rakyat Palestina yang sedang menghadapi serangan militer Israel.
Baca Selengkapnya