Prabowo Beli Jet Tempur, Komisi I Yakin Tak Ganggu Anggaran Penanganan Pandemi
Merdeka.com - Anggota Komisi I DPR RI Syaifullah Tamliha menilai, pembelian enam jet tempur asal Korea Selatan oleh Menteri Pertahanan Prabowo tidak mengganggu anggaran pandemi Covid-19. Syaifullah melihat memang ada kebutuhan untuk menambah alutsista baru.
"Terkait dengan kondisi pandemi virus corona yang sedang melanda tanah air, saya yakin pembelian tersebut menggunakan skema pembayaran yang panjang dan lunak," ujarnya kepada wartawan, Jumat (23/7).
Politikus PPP ini mengingatkan jangan melupakan ancaman perang konvensional. Sehingga menambah persenjataan juga diperlukan. Jangan sampai lengah akibat ancaman 'perang biologi' akibat pandemi Covid-19.
-
Kenapa Prabowo membeli F-15EX? Pembelian pesawat ini untuk memperkuat TNI AU.
-
Apa yang diungkapkan Jusuf Kalla mengenai pembelian alutsista? Pemerintah Beli Alutsista Bekas Umur 25 Tahun Harganya Rp1 Triliun kata JK dikutip dari Antara, Kamis (11/1) 'Saya kira pemerintah 'kan tidak satu kali ini beli bekas (alutsista bekas), tetapi selalu murah. Murah sekali barang bekas itu sebetulnya, apalagi kalau sudah tua,'
-
Kenapa pembekalan menteri Prabowo-Gibran penting? TB menyebut sejatinya para pelayan rakyat lebih membutuhkan kesamaan gerak, keteguhan prinsip, disiplin kerja keras, dan empati yang kuat.
-
Apa rencana Prabowo terkait kementerian? Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan akan menambah jumlah kementerian lembaga menjadi 40.
-
Siapa yang ditugasi beli jet tempur? Mabes AU menugaskan Duta Besar RI di Mesir, Mayor Boediardjo untuk melakukan pembelian senjata ke Blok Timur.
-
Kenapa Prabowo ingin menambah kementerian? Kalau memang ingin melibatkan banyak orang menurut saya enggak masalah, justru semakin banyak semakin bagus kalau saya pribadi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (6/5).
"Pandemi virus corona merupakan wujud dari 'perang biologi' yang untuk sementara saya lihat dimenangkan Amerika. Jangan sampai kita lengah, saat 'perang biologi' sedang berlangsung, kita lengah terhadap ancaman perang konvensional," ujarnya.
Syaifullah mengatakan, kerja sama pertahanan dengan Korea Selatan sudah direncanakan sejak lama. Saat zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Indonesia telah kerjasama transfer teknologi pembuatan pesawat tempur dan kapal selam. Saat itu kerjasamanya cenderung merugikan.
"Namun kerjasama tersebut tidak membuahkan hasil yang memadai, terbukti kerjasama tersebut cenderung merugikan Indonesia. Pembelian pesawat tempur itu tampak lebih nyata barangnya sehingga kita tidak butuh lama untuk penambahan alutsista baru," ujarnya.
Pemerintah resmi membeli 6 jet tempur asal Korea Selatan. Hal ini sebagai tindak lanjut kunjungan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Korea Selatan pada 9 April 2021 lalu.
Kemenhan menjelaskan mekanisme pembelian pesawat latih tempur Lead-In Fighter Training (LIFT) jenis T-50i Golden Eagle dari Korea Selatan.
Menurut Biro Humas Kemenhan, sesuai yang diberitakan mk.co.kr, pada 20 Juli 2021, Korea Aerospace Industries (KAI) mengumumkan telah menandatangani kontrak pengadaan dengan Kemenhan RI terkait tambahan pesawat jet tempur taktis/latih tempur T-50i.
"Berdasarkan kontrak tersebut, KAI akan mengekspor enam unit T-50i dan paket dukungan lanjutan untuk pengoperasian pesawat ke Indonesia. (Namun) Perlu disampaikan bahwa Kementerian Pertahanan RI telah melakukan kerjasama dengan KAI sudah cukup lama yaitu sejak 2014," tulis keterangan pers resmi Kementerian Pertahanan, seperti dikutip, Kamis (22/7).
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo membeli 12 pesawat Mirage 2000-5 dari dari Angkatan Udara Qatar dan menuai banyak kritik dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni meminta agar pesawat tersebut digunakan sebaik-baiknya dalam menjalankan tugas kepolisian.
Baca SelengkapnyaKebijakan pemerintah membeli 12 pesawat Mirage 2000-5 bekas Angkatan Udara Qatar menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, Indonesia masih memiliki kewajiban pembiayaan proyek pesawat tempur KFX/IFX KF-21 Boramae terhadap mitra Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto menegaskan dirinya bakal menyelesaikan dalam waktu dekat persoalan tunggakan utang Indonesia.
Baca SelengkapnyaAwalnya, target minimum essential force (MEF) ditargetkan mencapai 100 persen pada 2024, namun direvisi menjadi 70 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak membicarakan politik, melainkan soal isu pertahanan saja.
Baca SelengkapnyaPrabowo resmi melakukan kontrak ketiga jet tempur Rafale dari Prancis sebanyak 18 unit.
Baca SelengkapnyaPrabowo optimis industri pertahanan Indonesia bisa kuat.
Baca Selengkapnyapembicaraan itu berlangsung di sela-sela rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/8)
Baca SelengkapnyaPrabowo berpesan, kepada pihak-pihak yang punya niat-niat tertentu supaya cepat sadar.
Baca SelengkapnyaPrabowo usai peresmian juga menjawab terkait tambahan anggaran Kemenhan yang diungkap Menkeu Sri Mulanyani.
Baca Selengkapnya