Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Prabowo bikin pecah partai kabah

Prabowo bikin pecah partai kabah SDA bersama Prabowo. ©2014 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) gonjang ganjing. Saling pecat terjadi antara dua kubu, yakni kubu ketua umum Suryadharma Ali (SDA) yang mendukung Prabowo Subianto sebagai capres, serta kubu Wakil Ketua Umum Emron Pangkapi yang tidak sepakat dengan langkah SDA.

Puncaknya, Minggu dini hari tadi (20/4), Sekjen PPP Romahurmuziy yang sebelumnya diberhentikan oleh SDA membacakan putusan hasil Rapimnas dadakan di kantor DPP PPP, yang isinya memberhentikan SDA sebagai ketua umum PPP dan mengangkat Emron Pangkapi sebagai Plt ketua umum PPP.

"Rapimnas PPP menetapkan saudara Emron Pangkapi selaku Wakil Ketua Umum DPP PPP untuk mengisi lowongan jabatan ketua umum DPP PPP," kata Sekjen PPP Romahurmuziy saat membacakan salah satu hasil keputusan Rapimnas, Minggu (20/4) dini hari.

Romi mengutip pasal 12 ayat 1 AD/ART PPP. Rapimnas juga memutuskan muktamar dipercepat. Selain itu, Rapimnas kali ini juga memerintahkan Plt ketua umum untuk menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) pada Rabu 23 April mendatang.

"Melalui Mukernas, Rapimnas mengamanatkan untuk menetapkan jadwal waktu dan tempat muktamar yang dipercepat," kata Romi.

Terkait pemberhentian sementara Suryadharma Ali sebagai ketua umum hingga muktamar digelar, Romi menjelaskan, pihaknya sudah menggelar upaya yang sungguh-sungguh untuk berkomunikasi. Namun hingga rapimnas dimulai, SDA tidak bersedia hadir.

Romi menambahkan, keputusan Rapimnas PPP yang menetapkan Wakil Ketua Umum Emron Pangkapi sebagai pelaksana tugas membuat Suryadharma Ali tidak memiliki otoritasnya lagi sebagai ketua umum. Sanksi pemberhentian sementara diberikan karena SDA dinilai telah melanggar AD/ART partai terkait keputusan koalisi dengan Gerindra yang telah dilakukan.

"Seharusnya ada komunikasi politik berdasarkan ketentuan partai. Karena itu bisa kita koreksi, bagaimana mendukung yang benar," kata Romi.

Selama ini, para pengurus harian tidak mempermasalahkan jika PPP hendak berkoalisi dengan partai manapun. Namun, sekali lagi, ada mekanisme partai yang harus dijalani. "Kami tidak mempermasalahkan untuk mendukung Gerindra, capres Prabowo Subianto. Tapi caranya ini yang salah," katanya.

Oleh karena itu, Romi menegaskan, deklarasi yang dilakukan SDA berkoalisi dengan Gerindra mengusung Prabowo di pilpres 2014 tidak memiliki legalitas dari partai. "Yah tentu tidak memiliki legalitas. Rapimnas telah menyatakan kewenangan komunikasi politik (SDA) tidak ada landasan hukum lagi," ujarnya.

Selain itu, ketika ditanya apakah SDA diperbolehkan datang ke kantor DPP PPP, Romi menjawab sambil tersenyum. "Yah boleh kalau cuma duduk saja."

Apa pendapat kubu SDA dengan Rapimnas yang berlangsung di kantor DPP PPP semalam? Menurut Epyardi Azda, salah satu ketua DPP PPP menyatakan Rapimnas yang digelar di kantor DPP PPP adalah kumpulan barisan patah hati. Ketidakabsahan Rapimnas salah satunya karena undangan ditandatangani Sekretaris Jenderal DPP PPP, Romahurmuziy yang telah dirotasi menjadi salah satu ketua DPP PPP.

"Tidak ada Rapimnas hanya pertemuan orang-orang yang dipecat partai. Di sana sekedar kongko-kongko (kumpul-kumpul)," terang dia di rumah dinas Suryadharma Ali (SDA) kompleks perumahan menteri Widya Chandra 3, Sabtu (19/4) malam.

Dia menilai PPP tidak mengalami masalah apa pun. Sampai saat ini pemegang kekuasaan tertinggi tetap pada SDA sebagai ketua umum (ketum).

"Memang sifatnya di partai kolektif kolegial. Nakhodanya hanya satu Bapak Suryadharma Ali," tegas dia.

Akibat konflik internal PPP ini, Partai Gerindra sepertinya harus mencari jalan lain agar tetap bisa mencapreskan Prabowo sebagai calon presiden. Namun yang pasti, dukungan terhadap Prabowo oleh Suryadharma Ali ini malah bikin partai kabah pecah.

(mdk/war)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mencari Cawapres Prabowo Setelah Golkar dan PAN Bergabung
Mencari Cawapres Prabowo Setelah Golkar dan PAN Bergabung

Koalisi gemuk ini diyakini akan mempersulit konfigurasi cawapres untuk dipasangkan dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya
Partai Gelora Tolak PKS Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran
Partai Gelora Tolak PKS Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menolak wacana Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Prabowo Blak-blakan Pertemuan Dengan Mega
VIDEO: Prabowo Blak-blakan Pertemuan Dengan Mega "Saya Tidak Tahu Kapan Diundang PDIP"

Prabowo mengaku, mendapat undangan rakornas PKS, usai pertemuan dengan tamu penting.

Baca Selengkapnya
Ganjar Soal Pejuang PPP Dukung Prabowo-Gibran: Mereka Oknum
Ganjar Soal Pejuang PPP Dukung Prabowo-Gibran: Mereka Oknum

“(Mereka) kader individu? Kalau individu boleh kita sebut oknum, itu bisa terjadi dari partai apapun,” kata Ganjar

Baca Selengkapnya
VIDEO: Perintah Prabowo Ke Petinggi PKB Gus Yusuf Jelang Pilkada
VIDEO: Perintah Prabowo Ke Petinggi PKB Gus Yusuf Jelang Pilkada "Jateng Beres Ya!"

Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.

Baca Selengkapnya
Gibran soal Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi: Semua Kita Rangkul
Gibran soal Gelora Tolak PKS Gabung Koalisi: Semua Kita Rangkul

Gelora menilai, jika PKS menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Maju, maka akan menjadi sinyal pembelahan.

Baca Selengkapnya
Kelakar Prabowo Untuk Cak Imin: Gus Jangan Ke mana-mana Gus!
Kelakar Prabowo Untuk Cak Imin: Gus Jangan Ke mana-mana Gus!

Kelakar itu disampaikan Prabowo usai mendapat didukung Partai Bulan Bintang sebagai Capres 2024.

Baca Selengkapnya
Kunci Cawapres Prabowo, PKB Tawarkan 'Power Sharing' Lain untuk Golkar-PAN
Kunci Cawapres Prabowo, PKB Tawarkan 'Power Sharing' Lain untuk Golkar-PAN

PKB tetap ngotot ingin jatah cawapres Prabowo. Golkar dan PAN boleh gabung tapi tidak untuk kursi Cawapres.

Baca Selengkapnya
PPP Merasa Terhormat Disambangi Prabowo, Siap Pindah Koalisi?
PPP Merasa Terhormat Disambangi Prabowo, Siap Pindah Koalisi?

PPP merasa terhormat bila Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berkunjung ke partainya.

Baca Selengkapnya
Majelis Pertimbangan PPP Minta Ketum Pecat Kader yang Dukung Prabowo-Gibran
Majelis Pertimbangan PPP Minta Ketum Pecat Kader yang Dukung Prabowo-Gibran

Majelis Pertimbangan PPP merekomendasikan kepada Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono untuk memecat kader PPP yang mendukung Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Gerindra Tak Kunjung Beri Kepastian, PKB Digoda PDIP
Gerindra Tak Kunjung Beri Kepastian, PKB Digoda PDIP

PKB dan PDIP sudah punya pengalaman berkoalisi sejak bertahun-tahun. Sedangkan PKB bersama Gerindra merupakan barang yang baru.

Baca Selengkapnya
Reaksi Demokrat usai Gerindra Ajak PKB Gabung Masuk Pemerintahan Prabowo-Gibran
Reaksi Demokrat usai Gerindra Ajak PKB Gabung Masuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKB meminta agar PKS juga ikut diajak masuk ke pemerintahan mendatang atau Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya