Prabowo cerita saat jadi prajurit bergantung pada koperasi
Merdeka.com - Calon presiden Prabowo Subianto menceritakan pengalamannya saat menjadi tentara saat menghadiri Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) di Hotel Mercure Convention Centre, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (10/6). Dia mengatakan, saat itu gajinya kecil, sehingga harus menggantungkan hidup terhadap Koperasi.
"Saya 28 tahun di TNI. Prajurit-prajurit kita gajinya kecil tergantung dengan koperasi-koperasi tentara. Tapi gagasan koperasi dianggap kiri, agak sosialis, tidak sesuai dengan paham kapitalisme," jelasnya.
Dia menambahkan, kapitalisme tidak dapat dihindari begitu saja, karena Indonesia membutuhkannya. Tapi untuk mempercepat kemampuan orang-orang lemah menjadi kuat, Prabowo menegaskan, dibutuhkan koperasi. Karena koperasi menjadi alat untuk mempercepat demokrasi ekonomi.
-
Apa jabatan Prabowo Subianto saat ini? Menteri Kementerian Pertahanan (2019-sekarang)
-
Siapa ajudan Prabowo Subianto? Pada masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu nama Mayor Teddy mendadak naik daun. Ia diketahui merupakan abdi negara yang bertugas sebagai ajudan pribadi Prabowo Subianto. Selain Mayor Teddy, sosok Rajif Sutirto juga ikut viral di masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu. Laki-laki yang bertugas sebagai Komponen Cadangan (KC) TNI ini juga menjadi ajudan pribadi Prabowo Subianto bersama Mayor Teddy.
-
Apa jabatan Prabowo saat ini? Prabowo sendiri saat ini tengah menjabat sebagai Menteri Pertahanan ke-26 RI dalam Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019-2024.
-
Siapa kakek Prabowo Subianto? Ia adalah cucu dari Raden Mas Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) 46 dan anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
-
Kapan Prabowo Subianto menjadi Panglima Kopassus? Panglima Komando Pasukan Khusus (1996-1998)
"Terbukti di negara maju, koperasi bisa mendamaikan antara dunia kapitalis dengan yang tidak bermodal. Kita tidak boleh anti dengan orang kaya. Kita mau perbanyak orang kaya," ungkapnya.
Prabowo mengatakan, koperasi tidak hanya menjadi penyelamatnya saat menjadi TNI, tetapi sudah melekat dalam ideologinya. Sebab, koperasi sudah menjadi dalam keluarganya.
"Bagi saya koperasi bukan saja tradisi dalam keluarga saya sendiri, tapi keyakinan ideologi saya bahwa koperasi salah satu landasan penting bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Indonesia," tutupnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan seorang mantan ajudan Prabowo menceritakan kisah heroik komandannya saat membawa uang satu kardus untuk membangun rumah prajurit.
Baca SelengkapnyaLaksamana Yudo Margono mengungkapkan gaji pertamanya saat menjadi prajurit TNI, hanya bisa dipakai untuk beli satu setel baju dan celana.
Baca SelengkapnyaJenderal (Purn) Dudung Abdurachman ungkap purnawirawan jenderal bintang tiga yang tak pernah ambil gajinya saat jadi prajurit.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, petani selalu mendukung TNI saat dirinya masih menjadi tentara.
Baca SelengkapnyaPrabowo bercerita sempat menjadi pedagang usai pensiun sebagai prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengenang kembali masa lalunya bersama Ketua Umum Partai Rakyat Adil Makmur Agus Jabo dan eks politikus PDIP Budiman Sudjatmiko
Baca SelengkapnyaPrabowo berkelakar, ada yang ketika sulit ingat kyai, tapi setelah selamat malah ingat yang lain
Baca SelengkapnyaTanggal 20 Maret 1998, Prabowo diangkat jadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat dengan jabatan yang pernah disandang ayah mertuanya, Soeharto.
Baca SelengkapnyaKetika menyandang pangkat perwira pertama kepolisian, ia hanya menerima gaji puluhan ribu. Sementara, ia sudah harus menanggung kebutuhan keluarganya.
Baca SelengkapnyaJalan kehidupan dan pengabdian seorang TNI adalah hal yang mulia
Baca SelengkapnyaCapres Prabowo Subianto bercerita ada dua jenis taruna, yaitu taruna rajin dan nakal.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca Selengkapnya