Prabowo Diminta Tiru Gaya Kampanye Jokowi yang Menghargai Perbedaan
Merdeka.com - Wakil Kepala Rumah Aspirasi Jokowi-Ma'ruf Amin Michael Umbas menilai, surat Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjukkan kegelisahan terhadap kampanye terbuka Prabowo-Sandiaga di GBK, Minggu (7/4) lalu. Dia menilai, kampanye tersebut jauh dari cerminan inklusivitas dan penghargaan atas nilai-nilai pluralitas Indonesia sebagai bangsa majemuk.
"Sikap ini melegakan dan menegaskan SBY lebih mementingkan kesinambungan nilai-nilai kemajemukan sebagai ciri bahkan arus utama dalam demokrasi dan berbagai artikulasi dan ekspresi berpolitik," kata Michael kepada wartawan, Senin (8/4).
Sebagai mantan Presiden, kata Michael, SBY memiliki sensitivitas terhadap potensi-potensi penguatan politik identitas yang akan menggerus nilai-nilai keberagaman dan toleransi yang dibangun bahkan sebelum republik ini berdiri. Politik yang mengayomi semua warga negara yang plural itulah yang penting dan esensial sesuai dengan ideologi bangsa yakni Pancasila.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa yang mengungkapkan kekhawatiran soal demokrasi di Indonesia? Sama halnya dengan Omi, Koordinator Pertemuan Alif Iman Nurlambang mengaku dengan situasi terkini yang menyebut demokrasi Indonesia sedang diontang-anting. Ia mengatakan bahwa sesuai temuan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) diduga ada intervensi dari lembaga eksekutif ke lembaga yudikatif.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dia menambahkan, sikap SBY tersebut tentu belum terlambat sebelum Pilpres 17 April nanti. Sebab, rakyat tetap menaruh harapan perhelatan demokrasi ini akan berlangsung tanpa dominasi kekuatan kelompok massa dan ancaman kekerasan verbal dan non verbal, sehingga tidak akan memutus rantai kebersamaan, persahabatan dan persatuan sebagai sesama anak bangsa.
"Kampanye akbar Prabowo-Sandi di SUGBK terkesan eksklusif. Tidak inklusif, dan tidak lazim sekaligus jauh dari nilai-nilai ke-Indonesia-an. Kampanye Pilpres sudah sepatutnya dapat diikuti seluruh lapisan masyarakat. Tanpa memandang latar belakang suku, agama maupun identitas," tambah dia lagi.
Michael bercermin pada kampanye Jokowi-KH Ma'ruf Amin. Dalam setiap perhelatan kampanye di daerah selalu disambut antusias oleh rakyat.
Jokowi, kata dia, tampil mengedepankan programnya seperti tiga kartu yaitu Kartu Indonesia Pintar Kuliah, Kartu Pra Kerja, dan Kartu Sembako Murah. Semua yang hadir tercerdaskan secara politik.
"Rakyat yang mengikuti kampanye-kampanye Jokowi-KH Ma'ruf Amin pun berasal dari berbagai latar belakang. Pak Jokowi memberi bukti sangat menghargai segala bentuk perbedaan," jelas Michael.
Sementara itu, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan menjelaskan isi surat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Surat itu ditujukan ke Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Amir Syamsuddin, Waketum PD Syarief Hassan, dan Sekjen PD Hinca Panjaitan.
"Surat itu kemudian beredar luas," kata Hinca di DPP Partai Demokrat, Senin (8/4).
Hinca mengatakan, isi surat secara garis besar berupa usulan kampanye akbar di SUGBK, kemarin. SBY meminta tiga orang tersebut menyampaikan kepada tim capres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Sandiaga. Kebetulan Partai Demokrat menjadi salah satu partai yang mengusung pasangan tersebut.
Hinca menyebut, surat tersebut juga bermaksud membantah tudingan bahwa pasangan Prabowo-Sandiaga pro terhadap khilafah.
"Dalam pesan yang disampaikan Pak SBY justru mau meluruskan bahwa Pak Prabowo bukan yang pro pada khilafah. Begitulah pesan yang tinggi dari Pak SBY kepada pasangan capres ini," ucap Hinca.
Hinca mengatakan, SBY juga mengingatkan melalui surat tersebut agar antar-capres tidak saling tuduh-menuduh. Misalnya antara Pancasila atau Khilafah.
"Negara ini adalah negara kita sama-sama. Siapapun yang menang tetaplah dia yang jadi presiden kita. Itu pesannya," imbuh Hinca.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo menekankan, pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan.
Baca SelengkapnyaPrabowo sudah menyampaikan akan menjalankan politik yang merangkul seluruh pihak seperti Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAHY berharap ruang perdebatan di masa kampanye ini tidak hanya sekadar hiburan.
Baca SelengkapnyaDia menilai debat kelima capres-cawapres itu merupakan ‘ibu’ dari seluruh debat politik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra melangsungkan apel pada Sabtu (31/8). Acara tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Baca SelengkapnyaDia pun mengingatkan agar Partai Demokrat paham akan soal etika politik.
Baca SelengkapnyaKampanye akbar di Banyuwangi, SBY ajak masyarakat untuk pilih Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaKata "Amin" kini sensitif diucapkan di kalangan Partai Demokrat. Beberapa kader yang mengucapkannya membuat ekspresi SBY berubah.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, hal ini bertolak belakang dengan sikap Prabowo sebelumnya yang pernah bilang tidak akan intervensi Pilkada.
Baca SelengkapnyaSBY lebih memilih Prabowo Subianto-Gibran karena dinilai lebih siap memimpin Indonesia
Baca SelengkapnyaKeterlibatan Prabowo yang juga dalam mengkampanyekan Luthfi - Yasin berdampak pada strategi pemenangan paslon yang diusungnya.
Baca SelengkapnyaHabiburrahman menegaskan pihaknya terbuka apabila kubunya mendapat dukungan Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya