Prabowo kalah dari Jokowi dalam survei SMRC, PKS duga ada penggiringan opini
Merdeka.com - Survei SMRC memenangkan pasangan calon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf dengan angka telak di 60,4 persen, dibandingkan pasangan calon nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga. Badan Pemenangan Nasional Koalisi Indonesia Adil Makmur, menyebut sigi itu seolah dipaksakan untuk penggiringan opini.
"Terkesan ada upaya penggiringan opini publik yang dipaksakan melalui kegiatan survei," ujar Jubir Prabowo-Sandiaga Suhud Alynudin kepada wartawan, Senin (8/10).
Politisi PKS itu tetap menghargai survei sebagai kerja ilmiah. Meski harus ada beberapa penjelasan yang jujur soal survei.
-
Kapan SMRC merilis hasil survei Pilgub Sulteng? Lembaga survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) merilis, simulasi terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sulawesi Tengah (Sulteng) 2024, bertajuk 'Peluang Calon-calon Gubernur dalam Pilkada Provinsi Sulawesi Tengah' yang dirilis pada Rabu, (22/5).
-
Bagaimana SMRC melakukan survei Pilgub Sulteng? Semua responden diwawancara secara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
-
Kapan Prabowo mengumumkan cawapres? Hingga saat ini, tinggal Prabowo yang belum mengumumkan cawapresnya. Koalisi Indonesia Maju (KIM) menjadwalkan pertemuan antara ketua umum partai pada Jumat (20/10). Salah satu yang dibahas dalam pertemuan adalah pematangan calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto.
-
Kapan penetapan Capres-Cawapres? Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI akan mengumumkan penetapan pasangan Capres-Cawapres pada 13 November 2023 mendatang.
-
Siapa yang mempersiapkan Prabowo? Prabowo mengaku, dipersiapkan oleh Presiden Jokowi sebagai pemimpin Indonesia selanjutnya.
-
Kapan survei The Economist tentang elektabilitas Prabowo-Gibran dirilis? Sebelumnya The Economist per 16 Januari 2024 dalam survei mereka mengungkap, calon presiden nomor urut 2 mendapat dukungan sekitar 50%.
SMRC melakukan survei pada 7-14 September. Menurut Suhud, terlalu prematur untuk menjelaskan realitas karena belum ada penetapan capres-cawapres.
"Ingat, selisih saat Pemilu 2014 lalu hanya 6 persen. Hasil survei selisih hingga 20 persen. Bagaimana menjelaskannya? Apalagi di saat kinerja pemerintah kurang baik dalam mengatasi masalah ekonomi," jelas Suhud.
Dia mengungkit bagaimana survei di Amerika Serikat transparan siapa yang mendanai. Namun, Suhud tak mau menuding siapa yang menyuntik dana kepada SMRC.
"Di Amerika Serikat di mana ada transparansi dari lembaga-lembaga survei terkait pendanaan dan lain-lain. Jadi, biar masyarakat yang menilai saja. Masyarakat kita sudah cerdas," pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris Koalisi Indonesia Kerja, Hasto Kristiyanto menilai elektabilitas itu dapat tercapai karena kampanye Jokowi-Ma'ruf berdasarkan kinerja dan program, serta memajukan kesantunan publik, yang dapat diterima rakyat.
"Elektabilitas tinggi kami syukuri sebagai energi positif, pemacu semangat untuk lebih masif lagi turun ke daerah dan memenangkan hati rakyat untuk Jokowi-Kiai Maruf Amin," kata Hasto
Sebelumnya, Hasil Survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) tentang elektabilitas calon presiden yang dilakukan September 2018, menyebutkan 60,4 persen warga akan memilih Jokowi apabila pemilu dilaksanakan sekarang.
"Dengan mewawancarai 1.220 responden secara random di seluruh Indonesia, survei menunjukkan 60,4 persen akan memilih Jokowi sebagai presiden, sementara yang memilih Prabowo hanya 29,8 persen," kata Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan.
Djayadi mengatakan, berdasar hasil survei tersebut peluang Jokowi untuk terpilih kembali pada Pilpres 2019 semakin menguat. "Jarak perolehan suara antara Jokowi dan Prabowo melebar," katanya.
Dibandingkan survei Mei 2018, suara dukungan Jokowi naik 3 persen yakni dari 57 persen menjadi 60 persen, sedangkan Prabowo turun dari 33,2 persen menjadi 29,4 persen.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei yang diunggah Andre Rosiade sudah dibantah langsung oleh SMRC
Baca SelengkapnyaSaidiman Ahmad menilai dugaan publikasi hasil survei lembaga survei mempengaruhi pilihan publik soal calon presiden, salah total.
Baca SelengkapnyaSaat disinggung banyaknya masyarakat Jawa Tengah yang masih bimbang, Jokowi minta kedua calon agar bisa meyakinkan
Baca SelengkapnyaTKN Fanta Prabowo-Gibran, menilai sah-sah saja bila ada pihak beda pandangan atau tidak percaya survei
Baca SelengkapnyaAdanya perbedaan hasil survei elektabilitas calon kepala daerah di Pilkada 2024 dari lembaga survei belakangan menjadi sorotan.
Baca SelengkapnyaEmpat lembaga suvei merilis elektabilitas tiga capres
Baca SelengkapnyaMenurut Saidiman Ahmad, hal ini sejalan dengan penolakan publik untuk mengubah pemilihan presiden yang dipilih oleh MPR.
Baca SelengkapnyaMenurut Saidiman Ahmad, hal ini sejalan dengan penolakan publik untuk mengubah pemilihan presiden yang dipilih oleh MPR.
Baca SelengkapnyaMuhaimin enggan menanggapi hasil survei yang mengunggulkan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaLembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei elektabilitas terbaru terkait tren bakal calon presiden pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaDalam simulasi tiga nama, Ganjar Pranowo mengungguli Prabowo Subianto dan Anies Baswedan dengan poin 35,9 persen.
Baca SelengkapnyaHasil survei menunjukkan pasangan nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno unggul dibandingkan dua pasangan calon lainnya.
Baca Selengkapnya