Prabowo: Kalau semua masuk pemerintahan siapa yang mengkritisi?
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan membantu pemerintah tidak harus memasukkan kader untuk menjadi menteri dalam kabinet. Menurutnya, dalam berdemokrasi perlu ada keseimbangan antara eksekutif, legislatif dan yudikatif.
"Partai Gerindra itu menempatkan kepentingan nasional di atas semua kepentingan. Kalau kita ikhlas membantu untuk kepentingan nasional, tidak harus di dalam kabinet. Di luar kabinet pun kami siap," kata Prabowo di Hall D2 JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (8/1).
Dia mengisyaratkan Partai Gerindra tetap akan berada di luar kabinet meskipun tidak menutup kemungkinan membantu pemerintah. "Kalau semua masuk dalam pemerintahan, lalu nanti siapa yang mengkritisi dan mengawasi. Perlu ada keseimbangan antara eksekutif dan legislatif," tuturnya.
-
Kenapa Gerindra tidak akan menjadi mayoritas di kabinet Prabowo-Gibran? 'Ya dari Gerindra sedikit lah (jumlahnya),' kata Dasco di Plataran Senayan, Jakarta, Senin (16/9).
-
Mengapa Prabowo mengutamakan orang tepat di kabinet? Presiden Prabowo Subianto memastikan dalam penyusunan Kabinet Merah Putih dirinya mengutamakan pencarian orang yang tepat mengemban posisi di pemerintahan.Sejauh ini, kata Prabowo, pilihannya mendapatkan respon positif pasar, di mana IHSG berada di zona hijau selama tujuh hari berturut-turut usai pengumuman kabinet.
-
Bagaimana Prabowo menentukan susunan kabinetnya? Prabowo Subianto telah membagi pertemuan mengenai susunan kabinet menjadi dua sesi. Pertemuan pertama dilakukan di kantornya yang terletak di Kementerian Pertahanan, di mana Prabowo menerima para ketua partai KIM. Dalam sesi ini, mereka membahas komposisi kabinet, alokasi kementerian, serta calon-calon nama menteri yang akan diusulkan.
-
Apa yang ditekankan Prabowo di sidang kabinet? Prabowo turut mengulas peringatan tegasnya kepada jajaran dalam sidang kabinet pertama beberapa waktu lalu, yang menekankan tekat kuat merealisasikan program makan bergizi gratis bagi siswa di sekolah dan ibu hamil.
-
Apa rencana Prabowo terkait kementerian? Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan akan menambah jumlah kementerian lembaga menjadi 40.
-
Bagaimana Prabowo menyusun kabinetnya? Jadi memang yang namanya susunan menteri itu sebagai hak prerogatif presiden terpilih yang melakukan simulasi-simulasi,' imbuh dia.
Prabowo mengatakan Presiden Joko Widodo akan melihat asas manfaat dalam menempatkan seseorang di kabinetnya. "Biarlah Presiden Jokowi menyelesaikan tugasnya sampai selesai secara baik," katanya.
Mengenai pernyataan salah satu pengurus Partai Gerindra yang mengatakan kemungkinan kader partai tersebut duduk sebagai menteri di kabinet, Prabowo mengatakan tidak tahu. "Mungkin dia yang ingin menjadi menteri," ujarnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani membenarkan PDIP tak menitipkan kadernya di kabinet Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaAirlangga mempersilahkan jika ada pihak yang tak ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo
Baca SelengkapnyaWakil Presiden Ma’ruf Amin menilai, jumlah kementerian/lembaga yang ada saat ini sudah ideal.
Baca SelengkapnyaMenurut Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco, Prabowo juga ingin membangun Indonesia bersama kawan-kawannya.
Baca SelengkapnyaRespons Jokowi soal Rencana Prabowo Tambah Jumlah Kementerian Jadi 40
Baca SelengkapnyaTak ada sepatah kata pun keluar dari mulut Pramono Anung usai bertemu Prabowo.
Baca SelengkapnyaKarena pada akhirnya, semua adalah satu bangsa untuk membela Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenurut Awiek, partai politik juga memiliki banyak orang yang profesional.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman menyebut Indonesia negera besar sehingga membutuhkan banyak orang untuk membangunnya.
Baca SelengkapnyaMenurut Muzani, banyak kader parpol juga berasal dari profesional atau ahli di bidang masing-masing.
Baca SelengkapnyaGanjar mengingatkan, sudah ada Undang-undang (UU) yang membatasi jumlah kursi menteri.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, tidak akan sungkan mengajak menteri di kabinet Jokowi untuk bergabung pada pemerintahannya.
Baca Selengkapnya