Prabowo Unggul Head to Head Lawan Ganjar, Pengamat: Elektabilitas Capres Dinamis
Merdeka.com - Pengamat politik Adi Prayitno mengatakan, hingga saat ini elektabilitas calon presiden terus mengalami perubahan. Sebab, hal itu tergantung bagaimana sosok melakukan pendekatan politik terhadap masyarakat.
Meskipun, saat ini nama-nama capres yang sering muncul di tiga teratas berputar di Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Saya kita fenomena salip-menyalip soal elektabilitas calon perkara biasa dalam politik," kata Adi, saat dihubungi, Rabu (3/5).
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Kenapa Prabowo-Gibran dianggap punya elektabilitas tinggi? Menurut Pradana, salah satu hal yang disorot oleh The Economist adalah terkait elektabilitas Prabowo-Gibran karena komitmen keberlanjutan terhadap berbagai program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus digaungkan keduanya.
-
Apa yang membuat Prabowo unggul? Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari atau delapan hari jelang pemungutan suara itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen. Pasangan tersebut unggul telak dibanding dua kompetitornya, Anies-Muhaimin yang elektabilitasnya 21,7 persen dan Ganjar-Mahfud dengan tingkat keterpilihan 19,2 persen.
-
Apa prestasi utama Prabowo Subianto? 'Menhan Prabowo mencatatkan jumlah Net Sentiment tertinggi, yaitu 27,518, yang merupakan indikator kuat dari jumlah besar percakapan positif yang berpusat pada kinerjanya. Hal ini menjadi penanda penting, tidak hanya bagi dirinya tetapi juga bagi Kabinet Indonesia Maju secara keseluruhan,'
Nantikan update berita Ganjar Pranowo di Liputan6.com
Dia menjabarkan, sepanjang tahun 2020-2021 tercatat Prabowo kuat dalam survei. Karena Prabowo memiliki tabungan elektabilitas sejak 2009 hingga 2019.
"Tapi memasuki sepanjang tahun 2022 itu digeser oleh Ganjar, karena Ganjar sangat begitu aktif melakukan kerja-kerja politik. Misalnya para relawan yang deklarasi diberbagai tempat. Maka Ganjar yang awalnya hanya runner up bisa menyalip Prabowo dan di posisi ketiga istikomah diisi oleh Anies," paparnya.
Kendati demikian, perubahan elektabilitas terjadi usai NasDem mendeklarasikan Anies sebagai calon presiden (capres) di 2024. Meskipun, pada saat itu Anies tetap berada di posisi ketiga, namun Anies mengalami tren peningkatan.
"Tapu memasuki awal 2023 Anies kelihatan tidak terlampau elektabilitas naik karena performa politik Anies yang ditunggu-tunggu belum kelihatan misalnya narasi perubahan tidak muncul," ungkap dia.
Sebab, kata Adi, sosok Anies merupakan antitesa Jokowi. Sehingga, untuk menaikan elektabilitas Anies perlu menampilkan sosok membawa perubahan.
"Misal tidak pernah memberikan pernyataan atau statement yang berbeda dengan pemerintah, dengan Jokowi jadi Anies kehilangan momentum. Karena pemilih Anies itu adalah pemilih antitesis Jokowi, jadi Anies perlu menarasikan sesuatu yang bersebrangan dengan Jokowi," ucapnya.
Sementara Ganjar, dia menyebut sempat merajai survei, yang mana elektabilitasnya terus berada di peringkat pertama. Namun, Ganjar sempat mengalami penurunan dampak dari penolakan dirinya terhadap tim nasional Israel.
Akan tetapi, deklarasi yang dilakukan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan memilih Ganjar sebagai capres menjadi penolong untuk kembali menaikan elektabilitas Ganjar.
Namun, semua masih sangat dinamis, sebab Adi menilai elektabilitas capres akan bergerak mengikuti bagaimana kinerja politik calon tersebut terhadap masyarakat.
"Tinggal ke depan kerja politik pendekatan politik ke rakyat bisa menentukan kira-kira siapa yang elektabilitas akan paling kuat dan menjauh dari yang lain," imbuh Adi.
Sebelumnya, hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada 11-17 April 2023 menunjukkan tingkat elektabilitas Prabowo secara head to head unggul apabila Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan bila pemilu dilakukan saat survei berlangsung.
"Bagaimana kalau head to head, Anies vs Prabowo dengan asumsi Mas Ganjar tidak lolos putaran pertama, ini di sini yang mendapat momentum sepertinya Prabowo Subianto," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dikutip dari YouTube Indikator Politik Indonesia, Senin (1/5)
Berdasarkan hasil survei, jika Prabowo dihadapkan dengan Anies, elektabilitas Prabowo unggul di angka 49,3 persen berbanding 33,7 persen. Burhanuddin mengatakan, hal ini terjadi karena suara pemilih Ganjar cenderung mengalir ke Prabowo ketimbang Anies
Menariknya, ketika dihadapkan dengan Ganjar, Prabowo juga unggul dengan elektabilitas 46,8 persen dibandingkan 40,0 persen.
Ini merupakan kali pertama Prabowo unggul secara head to head dengan Ganjar sejak Agustus 2022 lalu.
"Artinya, pendukung Anies kalau enggak masuk putaran kedua itu cenderung larinya ke Pak Prabowo ketimbang ke Ganjar. Jadi posisi Pak Prabowo yang ada di tengah sekarang justru menjadi aset, dia bisa terima kanan-kiri oke," ujar Burhanuddin.
Sementara itu, ketika Ganjar "diadu" dengan Anies, Ganjar memperoleh elektabilitas 44,7 persen mengungguli Anies dengan 37,9 persen. "Karena pendukung Pak Prabowo sedikit lebih banyak yang lari ke Ganjar ketimbang ke Anies," kata Burhanuddin.
Adapun apabila ketiganya diadu secara bersamaan, Ganjar lah yang memiliki elektabilitas tertinggi di angka 34 persen, mengungguli Prabowo (31,7 persen), dan Anies (25,2 persen), sedangkan 9,1 persen responden belum tentukan pilihan.
Dengan demikian, apabila ketiganya berlaga di pemilihan presiden, Burhanuddin memprediksi pemilihan presiden akan berlanjut ke putaran kedua. Survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 1.220 orang responden yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar ±2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengamat menilai Prabowo merupakan kandidat capres yang berpotensi besar meraih limpahan elektabilitas pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPeneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dukungan untuk Prabowo mencapai 45,3 persen.
Baca SelengkapnyaPada survei terbaru bulan November 2024, elektabilitas Prabowo terus mekesat naik ke 41,7 persen atau ada kenaikan sebesar 2,8 persen dari September 2023.
Baca SelengkapnyaJika disandingkan menjadi tiga capres, nama Prabowo juga tetap mengungguli Ganjar, dan Anies yang ada di posisi akhir.
Baca SelengkapnyaJarak elektabilitas keduanya melebar hingga dua digit.
Baca SelengkapnyaHasil survei LSI Denny JA menunjukkan elektabilitas Prabowo lebih unggul dari Ganjar.
Baca SelengkapnyaPoltracking Indonesia merilis hasil survei terbarunya jelang debat capres perdana (12/12) besok
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo Subianto stabil tertinggi sejak survei via telepon oleh LSI pada bulan April 2023.
Baca SelengkapnyaMenurut LSI, belakangan ini Prabowo sangat dekat dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca SelengkapnyaElektabilitas itu cukup signifikan dibanding survei Agustus lalu yang hanya di kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaHasil survei Pilpres terbaru yang dirilis Indikator Politik menunjukkan elektabilitas Gerindra menyalip PDIP.
Baca SelengkapnyaKendati Prabowo unggul secara angka, bakal calon presiden (bacapres) yang unggul di Jawa Timur belum bisa dipastikan.
Baca Selengkapnya