Prabowo-Sandi: Survei Denny JA Buat Lucu-lucuan, Kita Butuh Hiburan
Merdeka.com - Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin unggul sebesar 58,7 persen dibanding Prabowo-Sandi 30,9 persen dalam survei terbaru LSI Denny JA. Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut survei Denny JA adalah hiburan.
"Kami terus terang ya kami gak pernah menanggapi serius survei Denny JA. Karena survei itu bagi kami, terus terang kami ragu dengan kredibilitasnya, kita ragu dengan independensinya," kata Dahnil di media center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya I No 35, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (6/3).
"Jadi sehingga apapun survei Denny JA kami sebut lucu-lucuan aja. Kalau dalam politik kita butuh hiburan, salah satu hiburan yang sering kamu nikmati itu adalah survei Denny JA," sambungnya.
-
Apa yang membuat Dea ragu? 'Aku cenderung memikirkan segala sesuatu secara berlebihan, setiap hal dipikirkan. Jadi, itu mungkin salah satu penyebabnya mengapa ada ketidakpastian,' tambah Dea.
-
Mengapa klaim tersebut diragukan? Dalam artikel juga tidak ditemukan adanya narasi yang menyebut Jokowi dan Listyo SIgit mencopot Polda Jabar karena membatalkan sidang tersangka Pegi.
-
Kenapa opini sulit diverifikasi? Opini sulit atau bahkan tidak mungkin untuk diuji atau dibuktikan kebenarannya secara objektif. Pendapat pribadi mungkin berbeda-beda dan tidak bisa disepakati oleh semua orang.
-
Siapa yang meragukan tes sidik jari? Banyak ahli di bidang psikologi dan pendidikan meragukan akurasi serta validitas dari tes tersebut.
-
Kenapa tes sidik jari diragukan para ahli? Banyak ahli di bidang psikologi dan pendidikan meragukan akurasi serta validitas dari tes tersebut.
-
Siapa yang merasa ragu dengan hubungan ini? Dea Sadirah merasa ragu untuk menerima pinangan Chand Kelvin.
Berita lengkap mengenai Prabowo Subianto bisa dibaca di Liputan6.com
BPN tak peduli dengan berapapun hasil angka survei dari LSI Denny JA kepada Prabowo-Sandi. Dahnil memaklumi tugas survei tersebut.
"Mau bilang Pak Jokowi 100 persen enggak apa-apa silakan saja. 1000 Persen saja gapapa. LSI Denny JA silakan lakukan tugasnya dengan baik dan benar," ucapnya.
Selain itu, Dahnil geram dengan framing survei yang dibuat LSI Denny JA. Sebab, dalam survei tersebut pemilih Prabowo-Sandiaga lebih banyak setuju ketimbang pemilih Jokowi-Ma'ruf soal keinginan Indonesia harus seperti dunia Timur Tengah (Arab).
"Anda lihat cara mereka melakukan segmentasi, pembelahan dan framing yang dilakukan, framing yang dilakukan adalah framing rasial dan itu berbahaya.Denny JA ini melakukan survei untuk mempersatukan Indonesia atau memecah belah Indonesia? Itu berbahaya lho," ujar Dahnil.
"Kalau anda perhatikan selama kampanye Pak Prabowo dan Bang Sandi tak pernah gunakan diksi rasial, yang selalu digunakan adalah diksi ekonomi dan pembangunan," sambungnya.
Dahnil memandang, survei-survei Denny JA punya kecenderungan melabelling dan framing berbahaya yang mengganggu persatuan Indonesia. Menurutnya, survei Denny JA berbahaya bagi persatuan di tengah pemilu yang berusaha menjahit persatuan dalam perbedaan politik dan pilihan politik. Dia berharap Denny JA tidak memecah belah dengan cara framing survei terkait.
"Itu kan tuduhan. Kalau mereka berusaha mensegmentasikan masyarakat kita kotak-kotakan masyarakat sambil nunggu hasil yang sana radikal yang sini enggak, itu berbahaya," ucapnya.
Sebelumnya, LSI menyebut, Jokowi-Ma'ruf Amin masih unggul atas Prabowo Subianto dan Sandiaga. Petahana mendapatkan 58,7 persen. Sedangkan Prabowo-Sandiaga memiliki suara 30,9 persen.
LSI Denny JA juga melakukan penelitian mengenai pergeseran sentimen agama setelah 6 bulan masa kampanye calon presiden dan wakil presiden. Hasilnya, ada 3,5 persen pemilih muslim yang menyatakan Indonesia harus seperti dunia Timur Tengah (Arab).
Penelitian selanjutnya juga menunjukkan bahwa mereka memilih pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Yang ingin Indonesia khas Pancasila, lebih banyak pendukung Jokowi- Ma'ruf. Yang ingin Indonesia seperti Timur Tengah, adalah pemilih Prabowo-Sandiaga," ujar Ardian Sopa.
Adapun, jumlah pemilih muslim yang menjadi responden survei LSI sebanyak 87,8 persen. Saat diminta menjawab atas tiga pilihan orientasi politik yang diberikan, sebanyak 84,7 persen menyatakan Indonesia harus khas dengan Pancasila.
Kemudian, 3,5 persen menyatakan Indonesia harus seperti dunia Timur Tengah (Arab). Hanya 1,1 persen yang memilih Indonesia harus seperti dunia Barat.
Lebih lanjut saat ditanya mengenai orientasi politik terhadap pasangan yang dipilih, responden yang menyatakan Indonesia harus seperti dunia Timur Tengah (Arab) lalu memilih pasangan Prabowo Sandiaga yaitu sebanyak 54,1 persen. Sementara, yang memilih pasangan Jokowi-Ma'ruf sebanyak 45,9 persen.
Survei elektabilitas capres-cawapres tersebut menggunakan simulasi surat suara. Besaran responden 1.200 yang diwawancarai tatap muka dalam rentang waktu 18-25 Februari 2019. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
masyarakat yang tidak puas dengan kinerja Jokowi lebih banyak memilih Anies-Muhaimin
Baca SelengkapnyaRekam Elektabilitas Ganjar-Mahfud di Dua Survei Pilpres Terbaru: 22,9% dan 24,5%
Baca SelengkapnyaAdjie menjelaskan faktor merosotnya suara Ganjar-Mahfud lantaran blunder kubu Ganjar yang kerap menyerang Jokowi belakangan ini.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA merilis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berada di urutan teratas dengan 42,9%.
Baca SelengkapnyaBacapres Ganjar Pranowo mengungguli elektabilitas dua pesaingnya yaitu Prabowo Subianto dan Anies Baswedan berdasarkan rilis survei terbaru.
Baca SelengkapnyaSaidiman Ahmad menilai dugaan publikasi hasil survei lembaga survei mempengaruhi pilihan publik soal calon presiden, salah total.
Baca SelengkapnyaMenanggapi hasil survei tersebut, Ganjar mengaku tak masalah
Baca SelengkapnyaAlasan paling banyak adalah karena masyarakat mengaku tidak punya waktu menonton.
Baca SelengkapnyaTKN Fanta Prabowo-Gibran, menilai sah-sah saja bila ada pihak beda pandangan atau tidak percaya survei
Baca SelengkapnyaElektabiltas terbaru versi LSI Denny JA, Prabowo-Gibran 46,6 persen, Ganjar-Mahfud 24,8 persen dan Anies-Cak Imin 22,8 persen.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan dua alasan utama elektabilitas Gerindra naik mengalahkan PDIP.
Baca SelengkapnyaDalam surveinya, LSI Denny JA mengungkap pemilih dari Partai Demokrat lebih banyak mendukung Prabowo.
Baca Selengkapnya