Prabowo sebut Gerindra tak mungkin usung Ahok lagi
Merdeka.com - Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta, Prabowo Soenirman menegaskan, partainya enggan untuk kembali mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pilkada DKI 2017 mendatang. Dia menyebut pencalonan Ahok sesuatu yang tidak mungkin.
"Enggak mungkinlah itu. Karena kita enggak mungkin mencalonkan dia lagi," ujar Prabowo saat dihubungi merdeka.com, Senin (27/7).
Prabowo menyebut, partainya sudah pernah dikecewakan oleh Ahok karena keluar dengan cara kurang baik, sehingga tak mungkin para kader partai akan kembali menerima.
-
Kenapa Prabowo meminta pendukungnya keluar GBK? 'Saudara sekalian, sabar, sabar, sabar, tolong dibantu. Saudara yang merasa tidak kuat berdiri bisa pelan-pelan keluar, istirahat di luar supaya yang di luar bisa gantian ke dalam,' kata Prabowo saat kampanye akbar di GBK, Sabtu (10/2).
-
Apa yang ditolak Prabowo? Video yang diunggah akun YouTube ONE NATION pada 6 Juni 2024, bernarasi; TEPAT MALAM JUMAT:bangbang:PRABOWO MELAWAN PERINTAH JKW, TOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKIKABAR MENGGEMPARKANPRABOWO LAWAN PERINTAH JKWTOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKI
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Bagaimana Prabowo menanggapi? 'Itu hak politik,' kata Prabowo usai menghadiri acara bertajuk 'Trimegah Political and Economic Outlook 2024' di Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Rabu (31/1).
-
Bagaimana Prabowo melihat perbedaan koalisi? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Mengapa Prabowo berterima kasih ke Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
"Kalau seperti itu, sangat mencederai perasaan kita. Ahok harus ditolak," ujar Soenirman.
Soenirman menjelaskan, partainya memang terbuka untuk siapa pun yang ingin mendaftar sebagai calon kepala daerah. Meski demikian, semua proses berada di tangan DPD Gerindra DKI Jakarta.
"Kalau kita bicara partai, ya terbuka, siapapun boleh mendaftar. Masalahnya diterima atau tidak, itu kan urusan kita," pungkasnya.
Diketahui, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo, sebelumnya pernah menyatakan bahwa hubungan partainya dengan Ahok sudah cukup baik, meskipun Ahok sudah keluar dari Partai Gerindra. Dirinya pun tidak memungkiri jika kemungkinan, partainya akan kembali mendukung Ahok dalam Pilkada DKI 2017.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Mahfuz Sidik, PKS selama masa kampanye Pilpres 2024, banyak melakukan serangan negatif kepada Prabowo-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaAhok memutuskan untuk mundur dari Komut Pertamina untuk berkampanye memenangkan Ganjar-Mahfud
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku, mendapat undangan rakornas PKS, usai pertemuan dengan tamu penting.
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.
Baca Selengkapnya“Kalau kita inget kesalahan, dulu.. dia pernah gituin aku iya kan? dulu waktu saya ikut konvensi Golkar aku dikalahkan Aburizal Bakrie,” kata Prabowo.
Baca SelengkapnyaAhok ragu nantinya Prabowo akan melanjutkan program Jokowi.
Baca SelengkapnyaKarena pada akhirnya, semua adalah satu bangsa untuk membela Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengaku tidak ambil pusing. Menurut dia hal itu lumrah dalam kehidupan berdemokrasi.
Baca SelengkapnyaPartai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menolak wacana Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.
Baca Selengkapnya