Prabowo Selisih 4% dengan Jokowi, Fadli Zon Jamin Surveinya Bukan Bayaran
Merdeka.com - Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga mengklaim elektabilitasnya mengejar pasangan calon presiden petahana Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Selisihnya diklaim hanya tinggal sekitar empat persen saja.
Anggota Dewan Pengarah BPN Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon meyakini, hasil survei tersebut berasal dari lembaga survei kredibel, bukan bayaran.
"Yang jelas survei kita bukan survei bayaran. Bukan bagian dari alat kampanye," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (11/12).
-
Kenapa Prabowo-Gibran dianggap punya elektabilitas tinggi? Menurut Pradana, salah satu hal yang disorot oleh The Economist adalah terkait elektabilitas Prabowo-Gibran karena komitmen keberlanjutan terhadap berbagai program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus digaungkan keduanya.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Siapa Cawapres Prabowo di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Kenapa Prabowo diprediksi menang di Pilpres 2024? “Dorongan dari Pak Jokowi itu membuat Pak Prabowo Subianto sekarang lebih unggul. Endorse dari Pak Jokowi yang sudah kelihatan itu kan.“
-
Apa yang diklaim Prabowo selama kampanye? Calon Presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto mengaku banyak mendapat nyinyiran dan ledekan bahwa hanya bisa menjual program-program Presiden Joko Widodo saat kampanye Pilpres 2024.
Fadli enggan membeberkan angka pasti dalam survei internal tersebut. Dia menyebut survei dilakukan pada bulan November.
Fadli mengklaim, angkanya saat ini mengejar elektabilitas Jokowi. Dia percaya diri bakal meroket di bulan Januari. Maka itu dia yakin bakal mengalahkan petahana.
"Saya kira sudah nanti bulan Januari Prabowo-Sandiaga akan meroketlah," ucapnya.
Kendati begitu, di beberapa daerah diakuinya masih kalah. Namun, Fadli tak mau menyebut daerah mana saja.
Salah satunya adalah Jawa Tengah dan Jawa Timur yang masih basis pemilih Jokowi. Itu menjadi alasan mendirikan markas pemenangan ke Solo, Jawa Tengah.
"Ya itu masih di bawah. Khususnya kalau masih di Jateng ya. Saya kira, tapi kan dukungan semakin meningkat," kata Fadli.
Sebelumnya, Anggota Badan Komunikasi Gerindra, Andre Rosiade mengatakan, dari hasil survei internal, Prabowo-Sandi mengejar ketertinggalan dari Jokowi-Ma'ruf. Per Desember 2018, selisihnya sangat tipis.
"Hanya empat persenan," kata Andre kepada merdeka.com, Senin (10/12).
Dia menjamin, survei internal yang dilakukan pihaknya itu kredibel. Meskipun, dia menolak membeberkan siapa lembaga yang melakukan survei itu.
Andre mengungkap garis besar hasil survei tersebut. Misalnya di Sumatera dan Pulau Jawa yang disebut Prabowo-Sandi meraih kemenangan.
"Sumatera kita menang semua, terus, di Banten menang DKI menang, Jawa Barat menang," kata Andre.
Sementara di Jateng dan Jatim, Prabowo-Sandi harus mengakui keunggulan Jokowi-Ma'ruf. Untuk kawasan Indonesia bagian Timur, Andre mengungkapkan, di Pulau Sulawesi Prabowo-Sandi unggul. Begitu pula di Kalimantan, di beberapa titik, Prabowo-Sandi ada yang unggul dan kalah.
"NTB menang, NTT kalah, Papua masih tertinggal," ungkap dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dukungan untuk Prabowo mencapai 45,3 persen.
Baca SelengkapnyaJika disandingkan menjadi tiga capres, nama Prabowo juga tetap mengungguli Ganjar, dan Anies yang ada di posisi akhir.
Baca SelengkapnyaKendati Prabowo unggul secara angka, bakal calon presiden (bacapres) yang unggul di Jawa Timur belum bisa dipastikan.
Baca SelengkapnyaSurvei ini melibatkan 1.000 responden dengan margin 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca SelengkapnyaData itu berdasarkan hasil debat ketiga calon presiden digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1) malam.
Baca SelengkapnyaPrabowo menghadapi Anies unggul telak. Prabowo mendapat suara 47,6 persen, Anies 26,5 persen.
Baca SelengkapnyaPergerakan akar rumput Ganjar-Mahfud nyaris tidak ada
Baca SelengkapnyaLembaga Survei Indonesia (LSI) merilis survei terbarunya tentang elektabilitas para bakal Capres di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaNamun, sebanyak 24,9 persen responden belum menentukan pilihannya
Baca SelengkapnyaBurhanudin Muhtadi menyebut, dengan hasil itu tidak mustahil Prabowo-Gobran bisa menang satu putaran.
Baca SelengkapnyaMenurut Hanta Yuda, kalau terus meningkat dan mencapai angka di atas 45 persen, Prabowo-Gibran berpotensi menang satu putaran.
Baca SelengkapnyaTren survei pasangan Prabowo-Gibran terus naik di awal November.
Baca Selengkapnya