Prabowo Ungkit Kekalahan Pilpres 2014 dan Kesepakatan Dengan Jokowi
Merdeka.com - Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menyampaikan perasaannya saat dinyatakan kalah pada Pilpres tahun 2014 dari Joko Widodo. Meski kecewa, namun persaingan antara keduanya diakhiri dengan sebuah kesepakatan.
Hal itu dia sampaikan saat berorasi di depan ribuan pendukungnya dalam acara kampanye terbuka di Lapangan Sidolig, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Kamis (28/3).
"Saya bersaksi dengan Pak Sandi dan kawan koalisi, kami akan tunduk pada kehendak rakyat. Siapapun yang dipilih, saya tunduk," katanya.
-
Apa klaim Prabowo tentang dirinya dan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan. Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi? 'Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan,' kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029. 'Baik tugas-tugas saat ini, beliau sebagai Menhan maupun tugas-tugas kepresidenan Pak Prabowo nanti,' jelas dia.
-
Bagaimana Prabowo membantu Jokowi? Jokowi mengajak Prabowo masuk dalam jajaran menterinya, dengan menjabat Menteri Pertahanan.
-
Bagaimana Prabowo menanggapi? 'Itu hak politik,' kata Prabowo usai menghadiri acara bertajuk 'Trimegah Political and Economic Outlook 2024' di Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Rabu (31/1).
-
Siapa yang ditegur Prabowo? Presiden Prabowo Subianto menegur Sekretaris Kabinet Mayor (Inf) Teddy Indra Wijaya dalam acara pembukaan Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (4/12).
Prabowo juga menyinggung hasil Pilpres 2014 yang dinilai merugikannya. Sebab, kata dia, bukti kecurangan yang disampaikan kepada Mahkamah Konstitusi (MK) tidak ditanggapi maksimal. Namun, akhirnya Prabowo menerima semua ketetapan dan pemenang Pilpres.
"Dulu, saya merasa tidak diperlakukan dengan baik. Hakim MK, bukti yang kita kumpulin, dibuka saja tidak mau. Apakah saya mencaci? Berontak? saya malah datang ke pelantikan lawan saya," ucapnya.
Ketua umum Partai Gerindra itu mengaku tetap menghormati Jokowi karena ingin menjaga wibawa bangsa. Keduanya bahkan sempat berbincang dan membuat sebuah kesepakatan.
"Waktu beliau (Jokowi) datang ke rumah saya, saya katakan. Bapak telah menerima penetapan sebagai presiden, saya akan hormat dan patuh, selama bapak membela NKRI, Pancasila, bhineka tunggal ika dan kepentingan rakyat, saya akan mendukung," ucapnya.
"Tapi, kalau menyimpang, saya akan mengkritisi bapak. Beliau bilang oke tidak ada masalah. Sudah ada kesepakatan, itulah demokrasi. Saya terang-terangan. Hubungan saya baik sama beliau," lanjutnya.
Sikap itulah yang ia harapkan untuk diikuti oleh pendukungnya. Upaya pemenangan tetap harus dilakukan tanpa mengenyampingkan etika. Semua harus dilakukan dengan santun.
Dengan kata lain, Prabowo menginstruksikan kepada para pendukungnya agar tidak membenci lawan politik. Perbedaan pilihan bukan berarti harus menjelekan dan membuat permusuhan.
"Tapi tiap kali, ya biasa lah pemimpin di sekitarnya ya macam-macam lah. Jadi saya minta tidak boleh benci, tidak boleh bicara jelek. Kalau sayang sama saya, kita maju sebagai pendekar, kita maju sebagai pembela rakyat, pembela kiai, ulama, pembela semua agama," tegasnya.
"Islam kita adalah yang membela yang baik, semua suku. Kita tidak radikal. Justru koruptor itu yang akan membuat rakyat menjadi radikal," tegasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo memuji sikap Jokowi yang mendatanginya, meski menang Pilpres.
Baca SelengkapnyaKecocokan itu muncul karena saling percaya dan menghormati satu sama lain meskipun terkadang ada perbedaan pendapa
Baca SelengkapnyaSetelah terpilihnya Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia, lalu mengajak Prabowo ke dalam susunan kabinet.
Baca SelengkapnyaPrabowo bercerita jalan menuju rumahnya di kawasan Hambalang, Bogor belum bagus di tahun 2014.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Gerindra Prabowo Subianto menyatakan Presiden Joko Widodo guru politiknya, karena pernah mengalahkannya dua kali, yakni pada Pilpres 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku diyakinkan oleh anak-anak muda Partai Gerindra untuk menerima tawaran bergabung dengan pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku menjadi saksi bahwa Jokowi selalu bersikap membela rakyat Indonesia, terutama rakyat kecil.
Baca SelengkapnyaPrabowo berkelakar, ikut cara Presiden Jokowi saat kunjungan kerja dengan bagi-bagi kaos
Baca SelengkapnyaKendati berseberangan pada Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo mengaku tak pernah menaruh rasa dendam kepada Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto sempat menyinggung soal kekalahannya saat melawan Joko Widodo (Jokowi) di dua kali Pilpres.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku kewalahan mengimbangi Jokowi dalam bekerja.
Baca SelengkapnyaPrabowo dan Jokowi mengungkapkan pertemuan yang dibalut jamuan makan malam itu sebagai momen nostalgia.
Baca Selengkapnya