Prabowo versus Jokowi berebut suara Marhaen, siapa yang dapat?
Merdeka.com - Wong cilik atau rakyat kecil selalu menjadi target utama setiap kali pemilu legislatif atau pemilu presiden digelar. Dengan jumlahnya yang besar dan gampang dipengaruhi, janji-janji manis soal kesejahteraan rakyat dilontarkan para caleg hingga capres-cawapres. Siapa meraih simpati mereka di Pilpres 2014?
Prabowo - Hatta dan Jokowi - JK dalam berbagai kampanyenya menyatakan akan mengembangkan ekonomi kerakyatan. Prabowo mengatakan fokus pada menyelamatkan kekayaan negara berupa sumber daya alam untuk kepentingan rakyat. Prabowo juga berjanji menciptakan 2 juta hektare sawah baru yang bisa menyerap jutaan tenaga kerja baru.
Sedangkan Jokowi berjanji memperhatikan usaha kecil dan menengah sebagai penyokong ekonomi kerakyatan. Sejumlah insentif dan keringanan perizinan serta dukungan modal akan diberikan.
-
Apa yang dibilang Jokowi soal kampanye? 'presiden boleh berkampanye.''
-
Siapa yang ikut kampanye Prabowo? Pasangan capres-cawapres nomor 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka hari ini Sabtu 9 Desember 2023 berkampanye di sejumlah daerah.
-
Bagaimana Prabowo berkampanye? Prabowo bakal menghadiri Waktunya Indonesia Maju di Sentul International Convention Center (SICC)
-
Bagaimana cara Pramono Anung dan Rano Karno akan mengaungkan kampanye? Pramono mengatakan, bersama pasangan Rano Karno akan mengaungkan kampanye yang riang gembira. Selain itu, ia berkomitmen melakukan kampanye tanpa menebarkan hoaks, money politik dan tanpa politik identitas.
-
Bagaimana Jokowi harap ekonomi Pohuwato berkembang? 'Semoga dengan adanya bandara ini ekonomi di Pohuwato bisa lebih berkembang lagi, muncul titik-titik pertumbuhan ekonomi baru,' ucap Jokowi.
-
Apa yang diklaim Prabowo selama kampanye? Calon Presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto mengaku banyak mendapat nyinyiran dan ledekan bahwa hanya bisa menjual program-program Presiden Joko Widodo saat kampanye Pilpres 2024.
Bicara soal rakyat kecil atau wong cilik, tentu tidak lepas dari kisah Bung Karno bertemu seorang petani miskin di Bandung bernama Marhaen. Dari pertemuan itu, Soekarno mendapat ilham untuk menciptakan suatu ideologi bernama Marhaenisme.
Padahal Marhaen hanya seorang petani sederhana yang ditemui Soekarno secara tidak sengaja. Soekarno menemukan seorang petani berbaju lusuh yang sedang bekerja di sawah tahun 1920-an di Bandung. Hal ini dikisahkan dalam buku Biografi Soekarno yang ditulis Cindy Adams.
Saat itu Soekarno bolos kuliah dan berkeliling Bandung dengan sepedanya. Di sebuah sawah dengan luas kurang dari sepertiga hektare, seorang petani sibuk bekerja. Soekarno kemudian menyapa petani itu.
"Siapa pemilik sawah ini?" tanya Soekarno .
"Saya juragan. Ini tanah turun temurun. Diwariskan dari orangtua," jawab petani itu.
Lalu bajak dan cangkul itu, apa punyamu?
"Iya, gan."
Lalu hasilnya untuk siapa?
"Untuk saya gan, hasilnya hanya cukup untuk hidup sehari-hari," kata petani itu.
"Kemudian aku menanyakan nama petani muda itu. Dia menyebut namanya, Marhaen. Marhaen adalah nama umum seperti Smith dan Jones. Di saat itu cahaya ilham melintas di otakku. Aku akan memakai nama itu untuk menamai semua orang Indonesia yang bernasib malang seperti dia. Semenjak saat itu kunamakan rakyatku, Marhaen," kata Soekarno .
Para petani berusaha di atas tanah yang sangat kecil. mereka korban feodalisme, diperas para bangsawan selama berabad-abad. Rakyat dipaksa mengikuti pola ekonomi imperialisme di mana hanya bisa memenuhi kebutuhannya sekadar untuk makan.
"Seorang Marhaen adalah orang yang memiliki alat-alat yang sedikit, orang kecil dengan milik kecil, dengan alat-alat kecil, sekadar cukup untuk dirinya sendiri. Bangsa kita yang puluhan juta jiwa, yang sudah dimelaratkan, bekerja bukan untuk orang lain dan tidak ada orang bekerja untuk dia. Tidak ada pengisapan tenaga seorang oleh orang lain. Marhaenisme adalah Sosialisme Indonesia dalam praktik," kata Soekarno .
"Perkataan Marhaenisme adalah lambang dari penemuan kembali kepribadian nasional kami," kata Soekarno lantang.
Nah, dari kisah ideologi Marhaenisme tercipta di atas, siapa di antara kedua pasangan capres-cawapres ini yang bisa menggaet suara kalangan kecil ini?
Jika mengacu pada hasil survei Indo Barometer yang digelar 28 Mei–4 Juni 2014, peta dukungan kedua capres bisa sedikit digambarkan. Dari segi profesi, Jokowi – JK unggul kalangan pemilih ibu rumah tangga, masih sekolah, petani, buruh, pedagang/pengusaha, sopir/tukang ojek, dan belum bekerja. Sedangkan Prabowo - Hatta unggul di pekerjaan PNS, pegawai swasta, dan sudah pensiun.
Dari aspek pendidikan dan pendapatan, ada fenomena menarik di mana Prabowo - Hatta unggul di kelompok pendidikan dan pendapatan tinggi, sementara Jokowi - JK masih menang di kelompok pendidikan dan pendapatan menengah dan rendah.
Dari aspek desa-kota, defisit terbesar Prabowo - Hatta ada di daerah pedesaan. Selisihnya dengan Jokowi - JK ketinggalan 23%. Padahal di daerah urban selisihnya hanya 4%.
Benarkah hasil pilpres 2014 seperti yang digambarkan dalam survei di atas? Kita tunggu saja pada 9 Juli mendatang. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto berkampanye di Manado, Sulawesi Utara. Pada kesempatan itu, hadir dua Jenderal TNI Purnawirawan
Baca SelengkapnyaAmran pun yakin Prabowo-Gibran bisa meraih menang sekali putaran.
Baca SelengkapnyaLSI menilai Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mampu menguasai segmen-segmen besar.
Baca SelengkapnyaDeklarasi dukungan ini disepakati oleh relawan Sedulur Jokowi yang ada di 34 provinsi.
Baca SelengkapnyaPrabowo kampanye akbar dengan berkeliling di Majalengka dan Bogor
Baca SelengkapnyaThe Economist menyoroti program keberlanjutan yang diusung paslon ini.
Baca SelengkapnyaPrabowo berharap kontestasi Pemilu 2024 ini dijalani dengan fair dan terpenting setiap calon mengedepankan rasa cinta Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, dirinya senang bisa kembali ke Sumatera Barat dan mendapat dukungan.
Baca SelengkapnyaDeklarasi disampaikan di Sekretariat bersama relawan kemenangan Prabowo-Gibran di Jakarta
Baca SelengkapnyaJokowi effect diyakini mampu mendongkrak elektabilitas Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaSederet survei yang dilakukan sejumlah lembaga menunjukkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul semakin jauh dari pasangan calon lainnya.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Puan Maharani menargetkan Jawa Tengah tetap menjadi kandang banteng di tengah blusukan Jokowi dan Prabowo-Gibran
Baca Selengkapnya