Pramono Edhie sentil Dahlan Iskan soal korupsi
Merdeka.com - Pagelaran debat bernegara yang digelar di Palembang oleh Konvensi Capres Partai Demokrat kian panas. Pramono Edhie Wibowo dan Dahlan Iskan tampak berbeda pandangan soal langkah pencegahan terhadap korupsi.
Dahlan Iskan memiliki pandangan soal korupsi yang terjadi karena lemahnya sistem yang ada. Karena itu, Dahlan menganggap perbaikan sistem bisa meminimalisir korupsi.
"Kita betul-betul terperangah, peraturan sudah begitu kuat, aparat sudah tambah dengan KPK, tapi penangkapan koruptor masih begitu masif, tiap hari TV memberitakan. Ini pertanda sistem yang belum sempurna karena itu yang penting sistem harus mempersulit orang melakukan korupsi," ujar Dahlan di Palembang, Jumat (24/1).
-
Bagaimana Prabowo melihat perbedaan koalisi? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Siapa yang mengungkapkan kekhawatiran soal demokrasi di Indonesia? Sama halnya dengan Omi, Koordinator Pertemuan Alif Iman Nurlambang mengaku dengan situasi terkini yang menyebut demokrasi Indonesia sedang diontang-anting. Ia mengatakan bahwa sesuai temuan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) diduga ada intervensi dari lembaga eksekutif ke lembaga yudikatif.
-
Siapa yang ikut dalam pertemuan Prabowo dan KWI? Menurut laporan Antara, Prabowo bersama Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo dan pengurus Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) sepakat Pemilihan Umum 2024 harus berjalan jujur, adil, damai, dan rukun.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Siapa yang berperan penting dalam demokrasi Indonesia? Dalam sistem demokrasi parlementer, partai politik berperan penting. Partai politik merupakan wadah bagi rakyat untuk mengungkapkan aspirasi dan mempengaruhi kebijakan pemerintah.
-
Bagaimana komunikasi PDIP dan Prabowo? 'Saya kira kalau konteksnya dekat itu komunikasi, selama ini komunikasinya bagus-bagus saja (dengan PDIP). Pak Prabowo kan selama ini narasi yang dibangun adalah kita harus bersatu kembali ya,' ucap Doli.
Namun pendapat itu tidak disetujui oleh Pramono Edhie Wibowo. Menurut dia, korupsi bisa diberantas jika ditanamkan kepada diri sendiri untuk tidak korupsi. Selain itu, Pramono Edhie juga ingin efek jera diterapkan bagi koruptor dengan pemiskinan bagi pelaku korupsi.
"Memberantas korupsi harus berangkat dari diri sendiri, hukum ditegakkan sesuai dengan aturan, tidak pandang dulu, pemiskinan lebih menakutkan dari pada hukum mati. Karena dia akan melihat anak dan keluarganya miskin karena perbuatan sendiri," kata Pramono Edie.
Karena itu, dia tak setuju dengan Dahlan. Dia meminta persoalan korupsi tidak hanya menyalahkan sistem, tetapi berangkat dari diri sendiri untuk tidak melakukan korupsi.
"Jangan salahkan sistem tapi berangkat dari diri sendiri baru berani mengambil keputusan yang tepat," kata dia.
Mendengar bantahan tersebut, Dahlan tidak tinggal diam. Menurut dia, kesadaran tidak bisa menjadi patokan untuk mencegah dan memberantas korupsi. Dia tetap pada pendiriannya, agar sistem harus diperkuat, agar pejabat terpaksa tidak korupsi karena sistem yang kuat.
"Kalau semua diharapkan kesadaran diri sendiri, tiap Jumat dengar khutbah, tiap hari mendengar nasihat, tapi kenapa korupsi terjadi? Memang baik dimulai diri sendiri, tapi aplikasinya sulit," jawab Dahlan terhadap pandangan Pramono Edhie.
Gayung pun bersambut, Pramono Edhie mencontohkan korupsi yang bisa dicegah dari keberanian diri sendiri. Kejadian ini, saat dirinya menjadi KSAD TNI saat hendak membeli tank.
"Rp 280 juta dana untuk beli 44 tank, saya kirim pasukan untuk meriset langsung ke pabriknya. Ternyata bisa mengadakan 150 tank, artinya andai berangkat dari diri sendiri bisa (cegah korupsi)," sambut dia.
"Hiduplah apa adanya, sesuai dengan kemampuan kita, jangan keluar dari kemampuan, jangan berlagak, nantang di luar kemampauan, dari mana uang tamabahan akan diambil. Berangkat dari diri sendiri, jangan menyalahkan orang, semua bisa baik, kita memutuskan hukuman tidak takut," pungkasnya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Cak Imin, etika penting dalam konteks penyelenggaraan negara.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Subianto mengungkapkan hubungan pertemanannya dengan anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon.
Baca SelengkapnyaSontak ungkapan Prabowo tersebut mendatangkan reaksi dari banyak pihak.
Baca SelengkapnyaPolitikus Effendi Simbolon menerima pemberian peringatan dari PDIP.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP membela Anies Baswedan yang dilaporkan pendukung Prabowo ke Bawaslu usai Debat Capres.
Baca SelengkapnyaEffendi Simbolon berikan salam metal, usai pertemuan di DPP PDIP. Effendi Simbolon mengklarifikasi ucapan terkait dukungan untuk Prabowo
Baca SelengkapnyaGanjar ingin koruptor dipenjarakan di Nusakambangan, sedangkan Anies ingin UU KPK direvisi.
Baca SelengkapnyaPernyataan calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan pemimpin tidak boleh memiliki rekam jejak pelanggaran HAM.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, pernyataan Prabowo tersebut memperlihatkan sifat kekuasaan yang tidak memiliki etika dan moral.
Baca SelengkapnyaWarga Jakarta tidak terlalu tertarik kepada pasangan calon yang diendorse oleh tokoh lain termasuk Prabowo.
Baca SelengkapnyaCalon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut satu Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menanggapi pernyataan Capres nomor urut dua Prabowo Subianto soal 'Ndasmu etik'.
Baca Selengkapnya