Prasetio tegaskan PDIP tak terpecah dan patuh pada Megawati
Merdeka.com - Mantan politikus PDIP, Boy Sadikin, ditunjuk sebagai tim pemenangan pasangan cagub-cawagub nomor urut tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Sumber merdeka.com menyebut, kepergian Boy dari PDIP turut membawa sejumlah loyalisnya mendukung Anies-Sandiaga.
Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi, menampik ada perpecahan di akar rumput PDIP setelah kepergian Boy yang kemudian bergabung dengan Anies-Sandiaga.
"PDIP itu tegak lurus dengan keputusan ibu Megawati Soekarnoputri sebagai ketum. Jadi enggak ada perpecahan di dalam ini. PDIP sangat solid. Kita lagi bekerja," kata Prasetio di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (23/11).
-
Apa yang disepakati PDIP dan Anies? Meski akhirnya PDIP tidak mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta, menurut Basarah, Anies mengakui gagasan dan rencana baik untuk menjadi jembatan silaturahmi antara kelompok Islam dan kalangan Nasionalis Soekarnois akan terus dijalankan karena hal itu menjadi kebutuhan dan kepentingan bangsa Indonesia.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang memimpin konsolidasi PDIP di Bali? 'Hari ini Ibu Megawati akan memimpin langsung konsolidasi PDIP di Bali, di mana seluruh kader partai dihadirkan untuk mengompakkan suatu semangat juang dan kita lihat Bali ini militansinya sangat tinggi.'
-
Kapan PDIP dan PKB sepakat mendukung Anies? Pada tanggal 8 Juni 2024 itu, saya ditugaskan oleh DPP PDIP untuk menjalin komunikasi dengan PKB. Saya lalu bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. PDIP dan PKB lalu bersepakat menjalin kerja sama di Pilkada Jakarta. PKB akan mendukung Anies Baswedan sebagai calon gubernur, kami meminta posisi wakil gubernur,' kata Basarah dalam keterangannya diterima di Jakarta, Minggu (17/11).
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
Pria yang juga ketua Tim Pemenangan cagub-cawagub nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat itu menambahkan, sampai hari ini tak ada kader PDIP ikut demo Ahok terkait kasus penistaan agama.
"Kalau kader PDIP sampai hari ini tegak lurus mengikuti perintah partai," sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, dia sempat menyinggung soal kasus pengadangan Djarot di Kembangan Utara yang berujung penetapan tersangka.
"Silakan saja proses hukum berjalan, kita ikuti saja. Jadi harus ada tetap ketuntasan. Kita juga punya hak yang sama sebagai pasangan calon kenapa harus diadang. Kita cari siapa si biang keladinya, oke," jelasnya.
Sebelumnya, informasi yang didapat merdeka.com, Putra mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin ini setidaknya masih banyak memiliki massa loyal, meski tak lagi di PDIP. Sebuah sumber dari internal kubu Ahok- Djarot mengakui kehebatan Boy.
Setidaknya ada tiga DPC PDIP DKI Jakarta yang dinilai masih loyal kepada Boy. Misalnya saja, di daerah Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu. Basis massa PDIP di sini diyakini lebih memilih Anies ketimbang Ahok.
"Jakarta Timur tidak terlalu bulat, cuma satu PAC," bisik sumber itu.
Boy memang sejak awal tahun lalu memilih mundur dari PDIP. Sebabnya, sudah tak lagi satu suara dengan para pengurus DPD PDIP DKI Jakarta, khususnya pemegang kendali di DPRD DKI yakni Prasetio Edi Marsudi.
Sumber lain dari kalangan internal PDIP juga mengakui hal itu. Salah satunya, Boy saat menjadi ketua DPD PDIP DKI, meminta agar Fraksi PDIP di DPRD tolak reklamasi, namun di bawah kendali Prasetio, justru sebaliknya.
"Jadi pertarungan PDIP di Jakarta itu antara Boy dan Pras," bisik sumber itu.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hubungan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri diniilai baik-baik saja, sehingga tidak perlu ada istilah rekonsiliasi dalam pertemuan keduanya.
Baca SelengkapnyaPDIP mengklaim Jokowi dan Megawati tetap punya hubungan yang erat.
Baca SelengkapnyaEriko menegaskan PDIP tidak mengenal terminologi koalisi dan oposisi dalam konteks ketatanegaraan.
Baca SelengkapnyaSecara politik, partai yang dipimpin keduanya, yakni PDIP dan Gerindra menurut Said juga tidak pernah berbenturan baik secara politis maupun ideologis.
Baca SelengkapnyaBasarah menyebut, perbedaan antara Megawati dan Prabowo saat ini hanya sebatas kompetisi Pilpres atau bernegara.
Baca SelengkapnyaPDIP menjadikan energi kekecewaan itu menjadi semangat untuk memenangkan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaPDIP menghargai setiap keputusan pimpinan partai politik (parpol) dalam memilih mitra koalisi
Baca SelengkapnyaMegawati merasa tidak perlu melawan opini negatif kepada dirinya dan PDIP.
Baca SelengkapnyaBanyak spekulasi bermunculan setelah wacana pertemuan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dengan Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPrabowo bakal merangkul semua pihak untuk bersatu membangun Indonesia.
Baca SelengkapnyaHubungan baik PDIP dengan Anies sama halnya dengan melihat hubungan PDIP atau Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaHasto mengaku enggan mencampuri kedaulatan partai politik lain termasuk PSI yang sebelumnya menyatakan dukungan terhadap Ganjar.
Baca Selengkapnya