Presiden PKS: Jokowi dulu harapan rakyat, kini jauh panggang dari api
Merdeka.com - Pertarungan antara Jokowi dan Prabowo Subianto diyakini akan kembali terulang pada Pilpres 2019. Apalagi, Gerindra dan PKS sudah hampir pasti kembali berkoalisi untuk melawan incumbent tahun depan.
Presiden PKS Sohibul Iman meyakini, perlawanan Prabowo terhadap Jokowi akan lebih mudah. Menurut dia, Prabowo kalah karena 2014 lalu Jokowi muncul dengan gaya yang tidak biasa sehingga berhasil menyedot perhatian rakyat.
Sohibul mengatakan, tahun 2014 Jokowi hadir dengan tampilan yang beda dari mainstream politisi Indonesia. Seperti kesederhanaan, tampil apa adanya, dan lain-lain yang tidak ada presedennya dalam politik Indonesia.
-
Apa yang membuat Prabowo unggul? Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari atau delapan hari jelang pemungutan suara itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen. Pasangan tersebut unggul telak dibanding dua kompetitornya, Anies-Muhaimin yang elektabilitasnya 21,7 persen dan Ganjar-Mahfud dengan tingkat keterpilihan 19,2 persen.
-
Kenapa Prabowo kokoh di Pilpres 2024? Posisinya sebagai ketua umum partai, membuat Prabowo kokoh dibanding calon lainnya.
-
Bagaimana Prabowo berkampanye? Prabowo bakal menghadiri Waktunya Indonesia Maju di Sentul International Convention Center (SICC)
-
Apa yang dituduhkan ke Prabowo terkait Pilpres 2014? Prabowo terlibat dugaan korupsi dan penyuapan senilai USD 55,4 juta menurut isi pemberitaan tersebut dalam pembelian pesawat jet tempur Mirage bekas dengan pemerintah Qatar. Uang ini disebut yang dijadikan modal Prabowo dalam melenggang ke pilpres 2014.
-
Bagaimana Prabowo mendapatkan dukungan dari Jokowi? “Dorongan dari Pak Jokowi itu membuat Pak Prabowo Subianto sekarang lebih unggul. Endorse dari Pak Jokowi yang sudah kelihatan itu kan.“
"Atas dasar itu timbul harapan besar yang membuncah di tengah masyarakat tentang Indonesia baru yang lebih baik di bawah kepemimpinan Jokowi. Di situ muncul euphoria untuk memilih Jokowi jadi RI 1 dan sukses," kenang Sohibul saat dihubungi merdeka.com, Kamis (12/4).
Namun kini kondisi sudah berbeda. Sohibul yakin, selama hampir empat tahun memimpin Indonesia, Jokowi dinilai telah keluar dari harapan rakyat banyak.
Peluang itu yang dilihat Sohibul akan dimanfaatkan oleh koalisinya untuk memenangkan kontestasi tahun depan.
"Kini setelah 4 tahun memimpin, apa yang diharapkan publik ternyata jauh panggang dari api. Publik kecewa. Hari ini publik sulit menaruh harapan kepada Jokowi, malah terjadi distrust terhadap Jokowi," kata dia.
Oleh karena itu, dia yakin Gerindra dan PKS akan sukses menumbangkan Jokowi melalui Pilpres 2019 nanti.
"Atas dasar itu siapa pun penantang Jokowi hari ini, termasuk kotak kososng sekalipun, akan mendapat limpahan pilihan dari mereka yang dulu memilih Prabowo dan dari pemilih Jokowi yang kecewa. Kami yakin Insya Allah capres Prabowo Subianto dengan cawapres PKS akan dapat mengalahkan Jokowi," kata Sohibul.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo mengaku diyakinkan oleh anak-anak muda Partai Gerindra untuk menerima tawaran bergabung dengan pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaKendati berseberangan pada Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo mengaku tak pernah menaruh rasa dendam kepada Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi mengirim utusan untuk mengajak rekonsiliasi, hingga akhirnya Prabowo masuk kabinet.
Baca SelengkapnyaPrabowo memuji sikap Jokowi yang mendatanginya, meski menang Pilpres.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan pesan kepada Ganjar bahwa perjuangannya tidak ringan.
Baca SelengkapnyaPengamat menilai, Jokowi cenderung mendukung Prabowo di Pilpres 2024 karena ingin menjadi kingmaker.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dinilai mendapatkan ‘Jokowi Effect’ yang membuat elektabilitasnya kian tinggi jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku kewalahan mengimbangi Jokowi dalam bekerja.
Baca SelengkapnyaTingginya approval rating tersebut pun membuat rebutan capres.
Baca SelengkapnyaDalam acara HUT Golkar, Prabowo pun mengaku sudah berubah karena dua kali dikalahkan
Baca SelengkapnyaPDIP tidak masalah menghadapi koalisi besar di Pilpres.
Baca Selengkapnya"Ini de Javu gitu pengulangan pada 2014 ketika pak Jokowi dikeroyok oleh partai politik koalisi besar melawan koalisi kecil gitu,"
Baca Selengkapnya