Presidensi G20, Anggota DPR Nilai NU dan PDIP Dapat Saling Melengkapi
Merdeka.com - Anggota Komisi IX DPR Muchamad Nabil Haroen memandang Nahdlatul Ulama (NU) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dapat saling melengkapi, untuk menguatkan Indonesia menuju Presidensi G20. Menurut Gus Nabil, sapaan akrab Muchamad Nabil Haroen, hal itu dapat dilakukan karena NU memiliki ribuan kader yang tersebar di 35 negara.
Sementara, PDIP sebagai kekuatan politik terbesar di Tanah Air sekaligus tulang punggung pemerintahan, berperan mengonsolidasi kekuatan diaspora Indonesia beserta jaringan internasional untuk menguatkan posisi Indonesia di mata dunia.
"Ini sangat tepat momentumnya di tengah amanah Indonesia dalam Presidensi G20 pada tahun 2022," kata Gus Nabil dalam keterangannya, Minggu (13/2).
-
Bagaimana Nasdem membangun koalisi untuk Pilgub NTT? 'Saya juga menugaskan seluruh pengurus untuk membangun koordinasi dan komunikasi dengan partai lain, karena harus berkoalisi,' jelas Edistasius.
-
Bagaimana NU dan Muhammadiyah berdampak pada perkembangan Islam di Indonesia? NU dan Muhammadiyah berperan penting dalam sejarah perjalanan negara ini dan berpengaruh besar terhadap perkembangan Islam di Indonesia.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Bagaimana Nasdem ingin memakmurkan Indonesia? 'Nasdem tidak pernah menggunakan ketidakmampuan masyarakat hanya untuk kepentingan politik. Tetapi yang kami inginkan ialah adanya perubahan di bangsa dan negara yang kita cintai ini. Kami akan melakukan gerakan perubahan untuk memakmurkan negara ini. Menyejahterakan rakyat Indonesia, bukan hanya ucapan atau retorika kita. Tetapi nanti akan kita buktikan di lima tahun kedepan,' kata Surya Paloh.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
Gus Nabil juga menekankan, selama ini, NU dan PDIP memang harmonis dan saling melengkapi. Menurutnya, keduanya mencerminkan dua elemen terbesar bangsa Indonesia, yakni keislaman dan nasionalisme.
"NU jelas mewakili wajah Islam Indonesia yang moderat, toleran, damai, serta berakar pada tradisi dan nilai-nilai keindonesiaan. Sementara itu, PDIP merupakan partai yang menjadi rumah aspirasi bagi kelompok nasionalis. Secara simbolis, hijau (NU) dan merah (PDIP) ini mewakili Indonesia," tutur Gus Nabil.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa NU ini juga mengatakan NU dan PDIP konsisten bekerja sama mengawal kesatuan dan nasionalisme di Indonesia.
Keduanya, kata Gus Nabil, konsisten mengusung nilai-nilai persatuan, kesatuan dan semangat membela tanah air, apa pun konsekuensi politik dan sosialnya.
"Sejak awal, NU dan PDIP berkomitmen menjaga agar bangsa Indonesia terus kuat dan terjaga dari gempuran kekuatan apa pun yang ingin merusak perdamaian dan kesatuan," tambahnya.
Karena peran-peran besar dan harmonisasi antara NU dan PDIP, Gus Nabil pun merasa bersyukur dapat menjadi bagian dari kedua belah pihak tersebut.
"Sebagai santri, kader NU, dan Ketua Umum Pagar Nusa NU yang selama ini berkhidmat secara politik di PDIP, saya sungguh bersyukur menjadi bagian dari keduanya. Saya ingat betul, sejak ditugaskan kiai untuk ikut mewarnai PDIP berkhidmat kepada Indonesia," ujarnya.
Untuk saat ini, Gus Nabil pun memandang kolaborasi antara NU dan PDIP menjadi semakin relevan, terutama di tengah berbagai kontestasi ideologi dan politik yang ingin merongrong NKRI dari berbagai sisi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua DPP Golkar Nusron Wahid meyakini Prabowo-Gibran juga bakal mendapatkan suara dari kelompok Nahdlatul Ulama (NU).
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku butuh dukungan dari NU untuk membangun bangsa
Baca SelengkapnyaTokoh NU Malang Raya, Ferry Adha mengatakan, pihaknya mendukung penuh PAN.
Baca SelengkapnyaDemokrat mendukung NasDem dan PKB Gabung Koalisi Prabowo.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh menilai pemerintahan Prabowo-Gibran memerlukan uluran tangan dan dukungan partainya.
Baca SelengkapnyaNusron menegaskan saat ini sudah banyak para tokoh sentral NU merapatkan barisan untuk pemenangan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaAda sembilan poin yang dapat dijadikan pedoman berpolitik bagi warga NU.
Baca SelengkapnyaGus Nadir secara blak - blakan menyampaikan bahwa struktural PBNU mendapatkan arahan untuk memberikan dukungan kepada Prabowo - Gibran.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto bertemu dengan Ketum NasDem Surya Paloh dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar.
Baca SelengkapnyaSoal posisi menteri untuk warga NU, Gus Yahya menyerahkan kepada Prabowo.
Baca SelengkapnyaPertemuan Surya Paloh dan Prabowo merupakan salah satu tanda kemungkinan itu.
Baca SelengkapnyaPertemuan itu membahas kerja sama bidang digitalisasi khususnya program pengembangan talenta digital bagi warga nahdiyin.
Baca Selengkapnya