Prihatin politik transaksional alasan Eko Jalan kaki Malang-Jakarta
Merdeka.com - Aksi jalan kaki Wahyu Eko Setiawan, salah satu bakal calon Wali Kota Malang ke Jakarta menemui Megawati, dilatarbelakangi kondisi politik yang penuh transaksional. Proses politik menjadi sangat mahal yang membebani, padahal calon ingin berperan serta membangun bagsa dan negara.
"Ini sebagai bentuk cinta saya pada Kota Malang. Saya sangat prihatin bahwa politik khususnya pemilihan Kepala Daerah ini sudah menjadi barang dagangan," kata Wahyu yang mengaku sudah tiba di Pasar Karangploso, Kabupaten Malang, Senin (10/7).
Politik, kata Wahyu, seharusnya menjadi wahana kebudayaan rakyat untuk mewujudkan cita-citanya. Tetapi yang terjadi justru malah menjauhkan rakyat akibat jual beli suara, jual beli kursi dan jual beli rekomendasi.
-
Siapa PJ Walikota Malang yang bertemu AMA Malang? Pada tanggal 11 Januari 2024, jajaran pengurus AMA Malang melakukan silaturahmi ke kantor Walikota Malang untuk bertemu dengan Pejabat Juru Bicara (PJ) Walikota yang baru, yaitu Bapak Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M.
-
Kenapa AMA Malang silaturahmi ke PJ Walikota? Mereka tidak hanya ingin bersilaturahmi, tetapi juga meminta kesediaan Bapak Wahyu Hidayat untuk menjadi Dewan Pembina AMA Malang. Selain itu, mereka menyampaikan beragam kegiatan yang telah dilakukan oleh AMA Malang.
-
Siapa yang menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat? Ronal Surapradja menceritakan dirinya ditunjuk menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Barat di momen krusial sebelum pendaftaran ditutup.
-
Kenapa Setyo Wahono mencalonkan diri? Pada Pilkada 2024 ini, ia mendaftarkan diri sebagai Calon Bupati Bojonegoro berpasangan dengan Nurul Azizah yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro.
-
Siapa saja yang bertarung di Pilgub Jakarta? Kubu Pramono Anung-Rano Karno meyakini memenangi Pilkada satu putaran dengan perolehan 50,7 persen plus 2.943 suara. Sementara itu pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) meminta sejumlah pihak bersabar menanti pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum.
-
Siapa yang ingin bertemu Megawati? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan keinginan untuk melakukan pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Istilahnya rekom harus beli, menjadikan masyarakat makin lemah. Padahal arena politik, kan milik rakyat, ada ungkapan suara rakyat suara Tuhan. Kalau suara rakyatnya sudah dijualbelikan, jual beli suara Tuhan," katanya.
Dia mengatakan, aksi ini dilakukan sebagai bentuk kontribusi agar Kota Malang menjadi lebih baik, tidak dijualbelikan oleh orang-orang yang ingin berkuasa hanya karena punya banyak uang.
"Lha yang dipikirkan nanti, pasti bagaimana uangnya kembali," kata Wahyu yang mengaku hanya melakukan komunikasi politik ke PDI Perjuangan saja itu.
Pemilihan Kepala Daerah, katanya, tidak bisa dimonopoli oleh orang yang punya uang saja. Anak tukang tambal ban, tukang becak pun kalau memang mampu kenapa tidak.
"Sekarang orang maju kepala daerah dan DPRD yang ditanya modalmu berapa? Hartamu berapamu? Tidak ditanya gagasan dan ide pembangunannya," pungkasnya.
Wahyu berjalan kaki dari Kota Malang ke Jakarta, berharap untuk menemui Ketua DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Ia berharap, rekomendasi itu tidak jatuh pada orang yang salah.
"Yang saya harapkan, agar ibu tidak menjualbelikan rekom, memilih kader PDIP yang tepat memimpin Kota Malang, Kota tempat saya tinggal," katanya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Cak Imin, kompetisi politik sudah semakin pragmatis. Dia ingin pemilihan dikembalikan kepada nilai-nilai dari tujuan berbangsa dan bernegara.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka ingin belanja masalah dengan mendatangi kawasan Ciputat Timur dan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten.
Baca SelengkapnyaUntuk menjadi calon anggota legislatif (caleg) membutuhkan biaya yang besar.
Baca SelengkapnyaBakal calon presiden Prabowo Subianto bicara mengenai sistem politik yang Indonesia yang terlalu mahal
Baca SelengkapnyaSekitar 10.000 orang memadati lokasi kampanye akbar yang digelar di lapangan Al Azhar, Galuh Mas, Kabupaten Karawang.
Baca SelengkapnyaIkhsan pernah melakukan penelitian saat pemilihan Walikota Serang, Banten tahun 2013 dan mendapati salah satu calon membayar Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaMemanasnya kondisi politik di Indonesia dinilai akan menyebabkan ketidakpastian ekonomi di tanah air.
Baca SelengkapnyaWali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dalam beberapa hari terakhir sering bepergian ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaHasto menjelaskan, PDIP berani mencalonkan Gibran kala itu lantaran melihat kepemimpinan Presiden Jokowi yang dinilai telah memberikan dampak baik bagi RI.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mendengar kabar upaya mengusung calon tunggal yang kaya raya dalam Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaBakal calon wakil gubernur Jakarta Rano Karno, mengaku awalnya akan menolak tawaran maju di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaCawagub Jakarta Suswono menghindari politik uang atau money politic di pemilihan kepada daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
Baca Selengkapnya