Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Prihatin politik transaksional alasan Eko Jalan kaki Malang-Jakarta

Prihatin politik transaksional alasan Eko Jalan kaki Malang-Jakarta Wahyu Eko Setiawan jalan kaki Malang-Jakarta. ©2017 merdeka.com/darmadi sasongko

Merdeka.com - Aksi jalan kaki Wahyu Eko Setiawan, salah satu bakal calon Wali Kota Malang ke Jakarta menemui Megawati, dilatarbelakangi kondisi politik yang penuh transaksional. Proses politik menjadi sangat mahal yang membebani, padahal calon ingin berperan serta membangun bagsa dan negara.

"Ini sebagai bentuk cinta saya pada Kota Malang. Saya sangat prihatin bahwa politik khususnya pemilihan Kepala Daerah ini sudah menjadi barang dagangan," kata Wahyu yang mengaku sudah tiba di Pasar Karangploso, Kabupaten Malang, Senin (10/7).

Politik, kata Wahyu, seharusnya menjadi wahana kebudayaan rakyat untuk mewujudkan cita-citanya. Tetapi yang terjadi justru malah menjauhkan rakyat akibat jual beli suara, jual beli kursi dan jual beli rekomendasi.

Orang lain juga bertanya?

"Istilahnya rekom harus beli, menjadikan masyarakat makin lemah. Padahal arena politik, kan milik rakyat, ada ungkapan suara rakyat suara Tuhan. Kalau suara rakyatnya sudah dijualbelikan, jual beli suara Tuhan," katanya.

Dia mengatakan, aksi ini dilakukan sebagai bentuk kontribusi agar Kota Malang menjadi lebih baik, tidak dijualbelikan oleh orang-orang yang ingin berkuasa hanya karena punya banyak uang.

"Lha yang dipikirkan nanti, pasti bagaimana uangnya kembali," kata Wahyu yang mengaku hanya melakukan komunikasi politik ke PDI Perjuangan saja itu.

Pemilihan Kepala Daerah, katanya, tidak bisa dimonopoli oleh orang yang punya uang saja. Anak tukang tambal ban, tukang becak pun kalau memang mampu kenapa tidak.

"Sekarang orang maju kepala daerah dan DPRD yang ditanya modalmu berapa? Hartamu berapamu? Tidak ditanya gagasan dan ide pembangunannya," pungkasnya.

Wahyu berjalan kaki dari Kota Malang ke Jakarta, berharap untuk menemui Ketua DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Ia berharap, rekomendasi itu tidak jatuh pada orang yang salah.

"Yang saya harapkan, agar ibu tidak menjualbelikan rekom, memilih kader PDIP yang tepat memimpin Kota Malang, Kota tempat saya tinggal," katanya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cak Imin Ungkap Biaya Politik di Jakarta Sentuh Rp40 M: Caleg Miskin Masa Depan Suram
Cak Imin Ungkap Biaya Politik di Jakarta Sentuh Rp40 M: Caleg Miskin Masa Depan Suram

Menurut Cak Imin, kompetisi politik sudah semakin pragmatis. Dia ingin pemilihan dikembalikan kepada nilai-nilai dari tujuan berbangsa dan bernegara.

Baca Selengkapnya
Semringahnya Marshel Widianto Blusukan di Tangsel Ditemani Gibran: Suatu Kehormatan Buat Saya
Semringahnya Marshel Widianto Blusukan di Tangsel Ditemani Gibran: Suatu Kehormatan Buat Saya

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka ingin belanja masalah dengan mendatangi kawasan Ciputat Timur dan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten.

Baca Selengkapnya
PKB: Pemilu Biayanya Besar dan Mahal
PKB: Pemilu Biayanya Besar dan Mahal

Untuk menjadi calon anggota legislatif (caleg) membutuhkan biaya yang besar.

Baca Selengkapnya
Bicara Sistem Politik Mahal, Prabowo Cerita Ada Kader Gerindra Gadaikan Rumah Demi Maju Pilgub
Bicara Sistem Politik Mahal, Prabowo Cerita Ada Kader Gerindra Gadaikan Rumah Demi Maju Pilgub

Bakal calon presiden Prabowo Subianto bicara mengenai sistem politik yang Indonesia yang terlalu mahal

Baca Selengkapnya
Wakil Ketua DPR RI Berjalan Kaki ke Lokasi Kampanye Akbar Aep-Maslani Imbas Jalan Dipadati Massa
Wakil Ketua DPR RI Berjalan Kaki ke Lokasi Kampanye Akbar Aep-Maslani Imbas Jalan Dipadati Massa

Sekitar 10.000 orang memadati lokasi kampanye akbar yang digelar di lapangan Al Azhar, Galuh Mas, Kabupaten Karawang.

Baca Selengkapnya
Mengenal ‘Uang Perahu’, Mahar Politik Dibutuhkan untuk Jadi Calon Wakil Rakyat
Mengenal ‘Uang Perahu’, Mahar Politik Dibutuhkan untuk Jadi Calon Wakil Rakyat

Ikhsan pernah melakukan penelitian saat pemilihan Walikota Serang, Banten tahun 2013 dan mendapati salah satu calon membayar Rp5 miliar.

Baca Selengkapnya
Begini Dampak Revisi UU Pilkada Terhadap Ekonomi Indonesia
Begini Dampak Revisi UU Pilkada Terhadap Ekonomi Indonesia

Memanasnya kondisi politik di Indonesia dinilai akan menyebabkan ketidakpastian ekonomi di tanah air.

Baca Selengkapnya
Sering Bolak Balik Solo Jakarta, Gibran Bantu Dukung Kaesang?
Sering Bolak Balik Solo Jakarta, Gibran Bantu Dukung Kaesang?

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dalam beberapa hari terakhir sering bepergian ke Jakarta.

Baca Selengkapnya
PDIP Mengaku Khilaf Pernah Calonkan Gibran Jadi Wali Kota Solo, Singgung Nepotisme Jokowi
PDIP Mengaku Khilaf Pernah Calonkan Gibran Jadi Wali Kota Solo, Singgung Nepotisme Jokowi

Hasto menjelaskan, PDIP berani mencalonkan Gibran kala itu lantaran melihat kepemimpinan Presiden Jokowi yang dinilai telah memberikan dampak baik bagi RI.

Baca Selengkapnya
Hasto Bongkar Ada Upaya Usung Calon Tunggal yang Kaya Raya dari Tambang di Pilkada 2024
Hasto Bongkar Ada Upaya Usung Calon Tunggal yang Kaya Raya dari Tambang di Pilkada 2024

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mendengar kabar upaya mengusung calon tunggal yang kaya raya dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Ucapan Megawati Bikin Rano Karno Tersentak, Akhirnya Siap Maju Pilkada Jakarta 2024
Ucapan Megawati Bikin Rano Karno Tersentak, Akhirnya Siap Maju Pilkada Jakarta 2024

Bakal calon wakil gubernur Jakarta Rano Karno, mengaku awalnya akan menolak tawaran maju di Pilkada Jakarta  2024.

Baca Selengkapnya
Suswono: Saya Tidak akan Main Politik Uang, Kecuali Kontrak Politik
Suswono: Saya Tidak akan Main Politik Uang, Kecuali Kontrak Politik

Cawagub Jakarta Suswono menghindari politik uang atau money politic di pemilihan kepada daerah (Pilkada) Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya