Profil Ketua DPD La Nyalla Mattalitti, Pernah Aktif di PSSI & Jadi Terdakwa Korupsi
Merdeka.com - Sidang Paripurna Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) memutuskan memilih La Nyalla Mattalitti menjadi Ketua DPD RI 2019-2024, Selasa (1/10) malam. Dalam pemilihan Ketua DPD, La Nyalla mendapat 47 suara.
Siapa sesungguhnya La Nyalla? Berikut profilnya mulai dari terjun ke dunia bisnis hingga ke politik:
Terjun ke Dunia Bisnis
-
Siapa yang terpilih sebagai anggota DPR? Pendiri Dewa 19, Ahmad Dhani, bersama mantan vokalisnya, Once Mekel, telah resmi dilantik sebagai anggota DPR RI terpilih untuk periode 2024-2029.
-
Siapa ketua DPR? Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin sampaikan apresiasi.
-
Siapa yang menjadi Ketua DPR RI? Bahkan, lanjut dia, sudah diputuskan dan menjadi sebuah resolusi untuk mengapresiasi Ketua DPR RI Puan Maharani atas kepemimpinannya sebagai Chair dan Presiden AIPA 44th.
-
Siapa yang dilantik menjadi anggota DPR RI? Kehadiran Verrell di kursi parlemen kali ini menjadi simbol terwujudnya cita-cita yang ia bangun sejak duduk di bangku sekolah.
-
Kapan pelantikan anggota DPRD Jateng? Ayah dan anak secara bersamaan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah periode 2024-2029 terpilih yang dilantik pada rapat paripurna di Gedung DPRD Jateng, Semarang, Selasa.
-
Siapa yang terpilih jadi anggota DPRD? Fadel Islami merintis karir politiknya sejak tahun 2021.
La Nyalla menekuni bisnis saat masih muda. Pada tahun 1989, La Nyalla pernah menggelar acara pameran kreativitas anak muda. Namun pameran itu sepi pengunjung dan merugi Rp180 juta. Saat itu, sponsor acara itu adalah Maspion. Sebagai penyelenggara, La Nyalla akhirnya harus nombok dan mencicil Rp250 ribu perbulan untuk menutupi kerugian.
Gagal pada acara pameran pertama tak membuat La Nyalla putus asa. Ia bangkit dan akhirnya berhasil. Hingga sekarang, event pameran itu menjadi besar dan menjadi agenda rutin bernama Surabaya Expo.
Dari keuletannya berbisnis itulah, dalam organisasi Kadin ia dipercaya sebagai Kepala Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jawa Timur.
La Nyalla juga tercatat pernah bekerja menjadi Manajer PT Airlanggatama Nusantara Sakti, Komisioner PT Airlangga Media Cakra Nusantara dan Komisioner PT Pelabuhan Jatim Satu.
Pernah Aktif di PSSI
Tak hanya dalam bisnis. La Nyalla juga eksis dalam olahraga. Sejumlah jabatan teras olahraga sepakbola pernah dijabat La Nyalla. Pada 2010, dia menjadi Wakil Ketua Komisi Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim dan merambah menjabat menjadi Wakil Ketua PSSI Jatim pada 2011.
Lalu pernah menjadi Ketua Umum PSSI-KPSI (Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia) periode 2012-2016 dan Wakil Ketua Umum PSSI 2013-2015. Dua tahun kemudian, La Nyalla dipilih sebagai Ketua Umum PSSI melalui voting di Kongres Luar Biasa PPSI.
Awal Terjun ke Dunia Politik
Sepakterjangnya tak sebatas bisnis dan olahraga. Panggung politik juga dimasuki. Saat Pilpres 2014, La Nyalla bergabung dengan Partai Gerindra. Ia mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa saat itu. Ia juga menjadi tim pemenangan Prabowo-Hatta.
Namun tahun 2019, sikap politiknya berubah. Ia keluar dari Gerindra. La Nyalla juga mencalonkan diri maju sebagai DPD RI wilayah Jawa Timur dan mendukung pasangan nomor 01, Jokowi-Ma'ruf Amin.
Pernah Jadi Terdakwa Kasus Korupsi
La Nyalla pernah tersangkut kasus korupsi pada 2012. Kasus tersebut menjerat La Nyalla saat menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Jawa Timur. La Nyalla menjadi terdakwa korupsi dana hibah Pemerintah Provinsi Jawa Timur kepada Kadin Jawa Timur sebesar Rp1,105 miliar.
Kemudian, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menyatakan La Nyalla terbukti memperkaya diri sendiri dari hasil penjualan saham Bank Jatim senilai Rp6,4 miliar. Saham itu dibeli menggunakan dana hibah sebesar Rp5,3 miliar.
Dana hibah itu ternyata dikorupsi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur 2011-2014 sebesar Rp48 miliar. Dalam perkara itu, pengadilan telah memvonis Diar dan Nelson karena merugikan negara Rp26 miliar.
La Nyalla kemudian melakukan sidang perdana dugaan korupsi dana hibah pada tahun 2016. Sidang terus berlanjut, hingga akhirnya La Nyalla diputus bebas dari dakwaan dugaan kasus korupsi dan pencucian uang dana hibah.
Terhadap putusan itu, Jaksa tak terima dan mengajukan kasasi ke MA. Setahun kemudian, yakni 2017, MA memutuskan menolak kasasi Jaksa. Putusan bebas La Nyalla di Pengadilan tingkat pertama dikuatkan.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat disajikan realita kontestasi yang dibentuk sedemikian rupa. Padahal ada pekerjaan yang lebih besar, lebih penting dan mendesak.
Baca SelengkapnyaDi tengah huru-hara selama pemilihan, Komeng terlihat hanya memantau
Baca SelengkapnyaMasyarakat disajikan realita kontestasi yang dibentuk sedemikian rupa. Padahal ada pekerjaan yang lebih besar, lebih penting dan mendesak.
Baca SelengkapnyaDaftar para mantan koruptor manju sebagai calon anggota legislatif itu berdasarkan temuan Indonesia Corruption Watch (ICW).
Baca SelengkapnyaAdapun dua calon pimpinan DPD yaitu Lanyalla Mattalitti dan Sultan B Najamudin
Baca SelengkapnyaSiapa saja eks napi korupsi yang maju caleg DPR RI di Pemilu 2024? Simak selanjutnya.
Baca SelengkapnyaJimly menilai laporan ini hanya upaya untuk mencari-cari kesalahan dirinya.
Baca SelengkapnyaWali Kota Semarang ini tengah jadi sorotan karena tersandung kasus korupsi yang ditangani KPK.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memarahi Menteri Hukum dan HAM sekaligus Kader PDIP Yasonna Laoly.
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto memaparkan pertimbangan Megawati Soekarnoputri menetapkan Ansy Lema menjadi bakal calon gubernur untuk Pilkada Gubernur Nusa Tenggara Timur.
Baca SelengkapnyaPertarungan caleg semakin kompetitif di Pemilu 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaLita bertanya kepada PSSI mengenai anggaran transfer pemain naturalisasi Timnas Indonesia.
Baca Selengkapnya