Program unggulan Agus Yudhoyono bisa timbulkan korupsi di tingkat RT
Merdeka.com - Program unggulan 1 RW dapat Rp 1 miliar yang ditawarkan pasangan Cagub dan Cawagub DKI Jakarta nomor urut 1 Agus Yudhoyono - Sylviana Murni menuai polemik. Bahkan, pesaingnya, Anies Baswedan - Sandiaga Uno menilai program itu masuk pelanggaran kampanye, meminta Bawaslu segera bertindak.
Menanggapi program itu, Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Rahmat Bagdja menilai memang program yang dijanjikan oleh Agus mengkhawatirkan. Menurut dia, dari program itu bisa timbulkan korupsi di Jakarta dari mulai tingkat RW nantinya.
"Saya agak mengkhawatirkan program yang langsung menggelontorkan dana langsung bagi rakyat tanpa jelas penggunaannya apa. Dan itu menghasilkan potensi korupsi pada tingkat RT dan RW," jelas Rahmat kepada merdeka.com, Selasa (6/12).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Kenapa Agus Yudhoyono merasa terhormat? Agus merasa sangat terhormat karena dapat menyaksikan pernikahan salah satu kader partai yang dipimpinnya.
-
Bagaimana dampak korupsi bagi negara? 'Tambang ilegal misalnya, selain kerugian negara secara materil, juga ada hutan yang dibabat habis di sana. Ada tanah negara yang rusak di sana. Ada masyarakat yang tercemar polusi dan terganggu kesehatannya di sana.'
-
Siapa yang diduga melakukan korupsi? KPK telah mendapatkan bukti permulaan dari kasus itu. Bahkan sudah ada tersangkanya.
-
Apa saja program kerja Suswono dan Ridwan Kamil untuk Jakarta? Mengutip Liputan6, keduanya berencana membangun Jakarta lewat visi misinya yakni 'Jakarta Kota Global yang Maju, Berdaya Saing, dan Berkelanjutan'.Visi-misinya ini akan diwujudkan dalam program kerja mulai dari, mewujudkan ekonomi Jakarta yang inklusif, berdaya saing global, dan berkelanjutan. Mewujudkan regulasi dan tata kelola pelayanan publik Jakarta yang berkualitas.Kemudian, harmonis, adaptif, dan berintegritas. Mewujudkan stabilitas Jakarta yang tangguh dan berpengaruh di kancah global. Mewujudkan Jakarta yang layak huni melalui ketahanan sosial budaya dan ekologis dan lain sebagainya.
-
Siapa yang dicurigai menampung hasil korupsi? Pihak Kejaksaan Agung juga menegaskan bahwa pemanggilan tersebut dilakukan karena status Sandra Dewi sebagai istri Harvey, yang diduga terlibat dalam menampung uang hasil korupsi, meskipun Sandra Dewi telah memiliki dua orang anak.
Menurut dia, tidak baik jika pemimpin langsung membagikan uang ke warga. Seharusnya, para kandidat gubernur dan wakil gubernur bertarung dengan program, bukan bagi-bagi uang cash seperti yang dijanjikan Agus-Sylvi.
"Yang dibagi itu program, bukan uang, kalau uang, maka akan bermasalah nanti mental bangsa ini, dan masing-masing pasangan calon menjanjikan besar-besaran uang APBN.Ini lebih mengerikan, kemudian menciptakan korupsi ditingkat RT dan RW," tegas Rahmat.
"Karena kalau bagi-bagi uang akan berakibat buruk bagi demokrasi dan pilkada ke depan. Karena orang bisa berjanji memberikan uang dengan uang APBN," tambah dia lagi.
Rahmat pun meminta agar Agus-Sylvi menjelaskan secara detail program Rp 1 miliar buat 1 RW di Jakarta itu. Agar apa yang dia khawatirkan tidak terjadi.
"Harus dijelaskan oleh paslon bagaimanakah tata caranya kalau langsung memberikan. Karena ini dapat dikategorikan memberikan janji dengan menggunakan uang APBN, ini yang mengerikan," pungkasnya.
Sebelumnya, Agus Yudhoyono menegaskan bahwa program itu bukan money politic. Menurutnya, uang itu digunakan adalah Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), dimana sebelumnya harus dikaji terlebih dahulu dan mendapat persetujuan dari DPRD DKI Jakarta.
"Saya sudah sampaikan berkali-kali dan sudah clear. Tim juga sudah menyampaikan tidak ada itu dugaan money Politics. Itu adalah program, bukan uang pribadi dan itu adalah APBD yang harus dibicarakan terlebih dahulu dan disetujui bersama sama dengan DPRD kalau kami terpilih," kata Agus di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (5/11).
Masih menurut Agus, program yang ia canangkan juga sudah melalui proses kajian untuk melihat apa saja permasalahan dan kebutuhan di suatu wilayah. Serta sebelum uang diberikan akan terlebih dulu diajukan ke Pemerintah Daerah (Pemda). Sehingga mekanisme pembagian dana tetap transparan.
"Itu adalah program pemberdayaan komunitas RT RW bukan program bagi-bagi uang. Masing-masing komunitas memiliki permasalahan dan juga kebutuhan di lingkungannya. Itu diajukan kepada Pemda dan dengan mekanisme yang transparan akuntabel barulah dijadikan, diimplementasikan program sesuai dengan apa yang diinginkan atau menjadi aspirasi warga," kata Agus kepada wartawan.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Juru Bicara (Jubir) RIDO, Juwanda mengatakan insentif bagi pengurus RT RW dan anggaran Rp100 juta hingga Rp200 juta ke RT dan RW.
Baca SelengkapnyaRK mengaku gagasannya itu juga pernah diterapkan saat dirinya didapuk menjadi Gubernur Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaAHY Sebut Politik Uang di Pemilu 2024 Ugal-Ugalan Luar Biasa, Demokrat bakal Dorong Revisi UU Pemilu
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengatakan, program seperti ini bukan hal baru.
Baca SelengkapnyaAHY menegaskan saat ini masyarakat juga masih merasakan sejumlah ketimpangan di berbagai bidang
Baca SelengkapnyaPramono juga ingin memasang CCTV di seluruh sudut Jakarta.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengusulkan anggaran di setiap RW diberikan Rp100-Rp200 juta
Baca SelengkapnyaPramono mengingatkan bahwa persoalan besaran anggaran sudah diatur dalam Undang-Undang.
Baca SelengkapnyaAhok ingin agar RT/RW ke depannya bisa mengikuti konsepnya sewaktu dirinya menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAHY menjelaskan, dalam menangkap mafia tanah perlu langkah mendadak atau surprise. AHY juga menegaskan upaya tersebut semata untuk melindungi masyarakat.
Baca SelengkapnyaAHY menyebut mafia tanah seperti komplotan yang memiliki jaringan dimana-mana
Baca SelengkapnyaProgamnya itu diklaimnya bahkan membuat antusias warga Jabar kala itu.
Baca Selengkapnya