Protes Hasil Konfercab PDIP Jatim, Pendukung Wisnu Gelar Mimbar Bebas
Merdeka.com - Suasana politik di internal Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Surabaya memanas akibat hasil Konferensi Cabang (Konfercab) yang melengserkan Wisnu Sakti Buana dan mengangkat ketua baru Adi Sutarwijono. Pengurus Anak Cabang (PAC) yang mendukung Wisnu pun melakukan aksi protes dengan menggelar mimbar bebas di kantor DPC PDIP Surabaya di Jalan Kapuas.
Sekitar pukul 19.00 WIB, Selasa (9/7), puluhan pendukung Wisnu, menggelar aksi di kantor DPC. Acara pun diawali orasi singkat oleh sejumlah pendukung Wisnu. Setelah itu, acara diisi dengan gelaran istighosah. Dalam doa yang dipimpin salah satu peserta, nama Wisnu kerap disebut agar tetap menjadi Ketua DPC PDIP Surabaya.
Acara istighosah selesai, kemudian diisi dengan orasi yang berisi dukungan agar Wisnu tetap menjabat sebagai Ketua DPC. Hingga pukul 22.00 WIB, sejumlah pendukung Wisnu masih terlihat berkumpul di area kantor DPC PDIP.
-
Siapa yang memimpin konsolidasi PDIP di Bali? 'Hari ini Ibu Megawati akan memimpin langsung konsolidasi PDIP di Bali, di mana seluruh kader partai dihadirkan untuk mengompakkan suatu semangat juang dan kita lihat Bali ini militansinya sangat tinggi.'
-
Siapa yang dipecat oleh PDIP? PDIP telah memecat Cinta Mega usai ketahuan diduga main judi slot Politikus PDIP Cinta Mega akhirnya dipecat oleh partai, usai ketahuan diduga bermain judi online slot saat rapat paripurna bulan lalu.
-
Kenapa PDIP pecat Jokowi? Pemecatan Joko Widodo diakibatkan oleh tuduhan intervensi terhadap Mahkamah Konstitusi yang dianggap demi kepentingan keluarganya. Tindakan ini dianggap mencederai prinsip-prinsip demokrasi dan etika yang seharusnya dijunjung tinggi dalam berbangsa. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menilai bahwa pemanfaatan instrumen negara untuk kepentingan pribadi telah menyebabkan dampak yang sistemik, merusak sistem hukum dan demokrasi di Indonesia.
-
Bagaimana PDIP pecat Jokowi? Pemecatan Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution telah diumumkan secara resmi oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP) melalui Surat Keputusan dengan nomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024.
-
Kenapa PDIP baru pecat Jokowi setelah Pilpres? Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memutuskan untuk menunda pengumuman terkait pemecatan. Langkah ini diambil demi menjaga kehormatan Jokowi sebagai Presiden dan untuk menghindari munculnya spekulasi negatif yang bisa berpengaruh selama masa kontestasi politik.
-
Kenapa caleg terpilih PDIP mundur? 'Sebelum mereka bertempur ada aturan main itu namanya, mereka (enam caleg) surat pengunduran diri termasuk saya. Sudah proses nanti kalau terjadi permasalahan ini diselesaikan dengan kemenangan di wilayah itu,' kata Sekretaris DPD PDIP Jateng, Sumanto Rabu (5/6).
Tri Widayanto, Ketua PAC Simokerto mengatakan, acara ini disebutnya sebagai aksi keprihatinan spontanitas yang digelar oleh sejumlah kader PAC, ranting, maupun anak ranting.
Hal ini disebabkan, adanya kekecewaan para kader di bawah, yang menganggap keputusan partai tidak mengakomodir arus bawah pada saat konfercab 7 Juli lalu.
"Pada saat Konfercab kemarin, sebelumnya kami melakukan rapat kerja cabang pada 27 Juni. Di sana kami memutuskan, mengeluarkan rekomendasi keputusan bahwa kita memunculkan satu nama yaitu Wisnu Sakti Buana untuk duduk sebagai Ketua DPC untuk kali ketiga. Tapi tidak terakomodir pada Konfercab kemarin," ungkapnya, Selasa (9/7).
Ia menambahkan, DPP rupanya malah membacakan keputusan rancangan rekomendasi struktur DPC PDIP Surabaya.
"Bahwa DPP memutuskan untuk membaca rancangan rekomendasi Ketua Cabang PDIP Surabaya, di mana strukturnya adalah satu Adi Sutarwiyono, Sekretaris Baktiono, dan ketiga Bendahara Taru Sasmito. Ini di Rakercab tidak ada satu pun yang mengeluarkan usulan nama di luar nama Wisnu," tambahnya.
Dikonfirmasi mengenai jumlah PAC yang hadir dalam aksi tersebut, Tri mengklaim hampir seluruh PAC datang pada acara tersebut. Ia pun menyebut angka 28 PAC hadir dalam mimbar bebas ini.
Terkait dengan langkah selanjutnya, ia mengaku akan terus melakukan perlawanan terhadap keputusan yang disebutnya sebagai rancangan rekomendasi itu, dengan cara menggelar mimbar bebas hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
Hal senada disampaikan oleh Sekretaris PAC Wonocolo, Sofyan. Ia menyatakan, bahwa dirinya tidak membelot dari perintah DPP, namun ia menegaskan tawadhu dengan perintah ketua umum. Ia bahkan mengaku siap menerima apapun konsekuensinya.
"Acara ini digelar tidak terbatas (waktu). Sampai ada perubahan, sampai betul-betul diterima posisinya," ujarnya.
Diketahui, pada Konferensi Cabang (Konfercab) DPC PDIP yang dihelat di Hotel Empire Palace Surabaya, pada Minggu (7/7), DPP PDIP menugaskan Adi Sutarwijono sebagai Ketua DPC PDIP Kota Surabaya menggantikan Wisnu Sakti Buana untuk lima tahun ke depan.
Keputusan yang ditandatangani oleh Megawati Soekarno Putri tersebut, dibacakan oleh Ketua DPP PDIP Nusyirwan Sudjono dan Ribka Tjiptaning.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budiman mengaku legowo menghadapi pemecatan tersebut.
Baca SelengkapnyaKoster mengimbau simpatisan I Nyoman Mulyadi agar mengikuti dan melaksanakan apa yang menjadi keputusan partai.
Baca SelengkapnyaSebagaimana diketahui, jagoan PDIP tumbang di sejumlah Pilkada versi quick count.
Baca SelengkapnyaKetua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Komarudin Watubun menegaskan, kadernya yang bernama Gibran Rakabuming Raka sudah bukan kadernya.
Baca SelengkapnyaSambil tertawa keras, budiman mengomentari isu tersebut
Baca SelengkapnyaSekitar satu tahun lalu, sebelum SK pemecatan resmi dikeluarkan, hubungan Jokowi dan Megawati Soekarnoputri terlihat mesra. Simak potretnya!
Baca SelengkapnyaMundurnya Mega, Effendi menilai sebagai bentuk pertanggungjawabannya.
Baca SelengkapnyaDengan berakhirnya masa keanggotaan di PDIP, Budiman siap membuka lembaran baru untuk memulai perjalanan panjang di dunia politik
Baca SelengkapnyaEffendi dianggap melanggar kode etik, disiplin hingga AD/ART karena mendukung Ridwan Kamil dan Suswono di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyindir ada pihak yang ingin merebut kursi partai berlambang banteng moncong putih.
Baca SelengkapnyaEffendi Simbolon mengkritik partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut yang menyerang Jokowi.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP, Ahmad Basarah mengingatkan Gibran soal etika dalam berpolitik.
Baca Selengkapnya