Protes Kampungnya Tak Dialiri Listrik, Warga Geruguk Kapuas Hulu Tolak Datang ke TPS
Merdeka.com - Warga Dusun Geruguk Desa Kumang Jaya, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, menggelar aksi golput dengan tidak mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) 01 yang berada di wilayah tersebut.
Karena aksi golput yang dilakukan warga tersebut, kotak suara dan perlengkapan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 01 di daerah tersebut langsung diamankan ke Pantia Pemilihan Kecamatan (PPK) Empanang wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
"Kami sudah berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat, namun warga tetap memilih golput," kata Camat Empanang Donatus Dudang dihubungi Antara di Putussibau Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Rabu (9/12).
-
Dimana massa menggeruduk kantor KPU? Sejumlah orang menggeruduk Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jayapura di jalan Abepura-Sentani, Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (15/3) malam waktu setempat.
-
Siapa yang tidak ikut Pilkada 2024? Seluruh provinsi yang ada di Indonesia akan melaksanakan Pilkada serentak 2024 kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
-
Bagaimana cara warga menunjukkan ketidakhadiran mereka? Akibatnya, tamu undangan tampak tak satupun hadir meski biduan sudah bernyanyi di atas panggung.
-
Siapa saja yang ikut demo di KPU? Soenarko menambahkan, aksi ini akan diikuti oleh sejumlah elemen masyarakat sampai beberapa organisasi relawan dari pasangan calon 01, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) dan paslon 03, Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
-
Siapa yang kampanye di suku pedalaman? Sang kepala suku diminta mengumpulkan warga di lapangan pinggir hutan. Sang caleg pun mulai berpidato di depan para anggota suku yang belum berpakaian itu.
-
Siapa yang protes atas hasil Pilpres di Bengkulu? Paslon 01 dan 03 Protes Prabowo-Gibran Menang di Bengkulu, Soroti Dugaan Bansos hingga Peran Pejabat
Dikatakan Dudang, sebenarnya sudah ada warga yang ingin menggunakan hak pilihnya di TPS 01 Geruguk, namun sejumlah warga lainnya pun melarang untuk menggunakan hak pilih, sehingga 87 masyarakat yang terdapat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) itu memutuskan untuk Golput.
Menurut dia, alasan mendasar warga tersebut tidak menggunakan hak pilih karena Dusun Geruguk belum teraliri listrik, sedangkan dua dusun lainnya di Desa Kumang Jaya sudah ada listrik.
"Petugas TPS sudah mempersiapkan sesuai waktu yang ditentukan, tetapi masyarakat memilih tidak menggunakan hak pilihnya," jelas Dudang.
Hanya 11 Petugas TPS yang Gunakan Hak Suara
Sementara itu Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, menyatakan dari 87 pemilih di Tempat pemungutan suara (TPS) 01 Dusun Geruguk Desa Kumang Jaya, Kecamatan Empanang, hanya 11 orang yang menggunakan hak pilih, yaitu petugas TPS di daerah tersebut.
"Untuk TPS 01 Desa Kumang Jaya dari 87 pemilih hanya 11 orang yang menggunakan hak pilih terdiri dari KPPS enam orang, Linmas dua orang, Pengawas TPS satu orang dan Anggota PPS satu orang," kata Ketua KPU Kapuas Hulu, Ahmad Yani yang dikonfirmasi terpisah.
Yani menjelaskan berdasarkan informasi dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Empanang, bahwa warga di Dusun Geruguk tidak menggunakan hak pilihnya karena protes dusun tersebut belum dialiri listrik.
"Yang jelas petugas kami telah menyiapkan di TPS dan telah diberikan pemahaman, tetapi warga tidak mau menggunakan hak pilihnya," kata Yani.
Camat Empanang Donatus Dudang mengatakan pihaknya bersama Panwascam Empanang telah memberikan pemahaman dan negosiasi, tetapi warga tetap memilih untuk tidak menggunakan hak pilihnya.
Sedangkan petugas TPS 01 Geruguk Desa Kumang Jaya, bisa menggunakan hak pilih setelah ada diskusi dengan masyarakat dan diperbolehkan menggunakan hak pilih.
"Hasil diskusi dengan masyarakat dan tokoh masyarakat bahwa masyarakat mengijinkan anggota KPPS dan PPS serta Petugas panwascam yang bertugas membawa surat pindah memilih A5, pukul 13.00 WIB akhirnya dilakukan pemungutan suara oleh 11 orang petugas TPS," jelas Dudang.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPU Kota Denpasar telah lama memberikan sosialisasi soal pindah memilih tetapi masyarakat masih ada saja yang tidak mengetahui hal tersebut.
Baca SelengkapnyaMinat warga untuk hadir di TPS untuk memberikan suara menurun.
Baca SelengkapnyaSelain rutenya sulit dilalui, warga di kampung ujung ini hanya bisa memakai satu lampu untuk satu rumah.
Baca SelengkapnyaBerada di ujung Tasikmalaya, daerah tersebut nampak dikelilingi hutan belantara.
Baca SelengkapnyaGerakan Anak Abah Tusuk 3 paslon tersebut dianggap sebagai bentuk kekecewaan pendukung lantaran Anies Baswedan tak diusung.
Baca SelengkapnyaWarga mengungkapkan sejumlah personel sekuriti PT JakPro tiba-tiba menggeruduk Kampung Susun Bayam dan meminta mereka untuk angkat kaki.
Baca SelengkapnyaDirencanakan, pencoblosan dilakukan maksimal pada 24 Februari 2024, atau 10 hari pasca Pemilu.
Baca SelengkapnyaPuluhan pendemo berbaju putih membawa spanduk “Coblos Tiga Paslon”.
Baca SelengkapnyaPada aksi yang kelima ini jumlah massa terlihat semakin sedikit dan anak-anak yang ikut juga semakin berkurang.
Baca SelengkapnyaRatusan warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, melanjutkan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumbar, Jalan Sudirman, Padang, Rabu (2/8).
Baca SelengkapnyaMereka menghuni tanpa izin dari PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pengelola kampung susun itu.
Baca SelengkapnyaMeski lokasi TPS terpantau becek akibat guyuran hujan lebat, warga tetap antusias untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca Selengkapnya