Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Protes Kasus Ketua PA 212, Kubu Prabowo Disarankan Gunakan Instrumen di DPR

Protes Kasus Ketua PA 212, Kubu Prabowo Disarankan Gunakan Instrumen di DPR slamet maarif diperiksa bawaslu solo. ©2019 Merdeka.com/arie sunaryo

Merdeka.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin menyarankan kubu pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno menggunakan instrumen di DPR untuk menindaklanjuti kasus penetapan tersangka pada Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif. Hal itu dilakukan untuk memeriksa dugaan kejanggalan dalam kasus penetapan Ma'arif sebagai tersangka.

"Saya kalau boleh menyarankan teman-teman yang ada di kubu barisan 02 itu menyikapi hal itu kan tidak kemudian kita hanya meramaikannya di media saja. Kan koalisi 02 itu kan punya instrumen di DPR RI ini," kata Wakil Ketua TKN Arsul Sani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/2).

Arsul menjelaskan, kubu Prabowo-Sandi memiliki empat pendukung di DPR yakni Gerindra, PAN, PKS dan Demokrat. Empat partai, itu lanjut Arsul, bisa menggerakkan fraksinya di DPR untuk mengambil tindakan atas penetapan tersangka itu.

"Kenapa kok hanya di media? Pak Zul (Zulkifli Hasan) punya Fraksi PAN, bisa juga diperintahkan fraksinya ya, ada Fraksi Gerindra, Fraksi Demokrat, Fraksi PKS ya mari itu kita urai dalam satu forum resmi itu yang pertama," ungkapnya.

Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini meminta agar kasus ini tidak dianggap sebagai upaya menjegal kebebasan berekspresi. Kata dia, perlu dilihat juga kasus yang sama dengan Ma'arif untuk bisa mendalami dan didalami lebih jauh.

"Dan tempat bedah bedahnya, saya bukan ingin mengatakan tidak ada gunanya di media, di media tetap perlu tetapi itu harusnya tidak cukup harusnya sangat tidak cukup. Ya kita bedah di DPR," ujarnya.

Tambahnya juga terlalu cepat jika langsung menyebut kasus yang menimpa Ma'arif sebagai bentuk kriminalisasi. Karena itu, dia menyarankan ada pembedahan kasus tersebut di DPR.

"Tetapi menurut saya terburu-buru kita untuk menyimpulkan itu sebelum kita bedah. Kenapa kita bedah? Kan bisa juga melaui proses yang terbuka di DPR ini, ayo rapat kerja pengawasan terkait kasus ini kasus itu, ini kan boleh saja," ucapnya.

Diketahui, Polisi menetapkan Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 Slamet Ma'arif, menjadi tersangka. Sebelumnya Slamet menjalani pemeriksaan di Mapolresta Surakarta, terkait dugaan tindak pidana pelanggaran kampanye di Mapolresta Surakarta, Kamis (7/2).

Penetapan Slamet sebagai tersangka diketahui melalui surat panggilan bernomor S.Pgl/48/II/2019/Reskrim yang dikirim ke Slamet Ma'arif dan beredar di media sosial. Surat panggilan tersebut dikeluarkan pada Sabtu (9/2) dan ditandatangani Kasatreskrim Kompol Fadli, selaku penyidik dalam kasus ini.

Selanjutnya, polisi akan kembali memanggil Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi itu untuk datang ke Posko Gakkumdu pada Rabu, (13/2) lusa.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Elite PDIP Beri Sinyal Dukung Prabowo, Gerindra: Semua Dukungan Kita Perlukan
Elite PDIP Beri Sinyal Dukung Prabowo, Gerindra: Semua Dukungan Kita Perlukan

Gerindra membuka lebar pintu bagi siapapun yang ingin mendukung Prabowo di Pilpres 2024

Baca Selengkapnya
Saat Banteng Ditinggal Kawanan
Saat Banteng Ditinggal Kawanan

Peta koalisi jelang Pilpres 2024 semakin jelas. Prabowo menjadi bakal capres yang mendapat sokongan terbanyak dari parpol parlemen.

Baca Selengkapnya
Dulu PSI dengan Ganjar Kini Mesra ke Prabowo, Politikus Senior PDIP Bilang Begini
Dulu PSI dengan Ganjar Kini Mesra ke Prabowo, Politikus Senior PDIP Bilang Begini

Politikus senior PDIP Deddy Sitorus menanggapi manuver polisik PSI.

Baca Selengkapnya
Peta Kekuatan Kubu Anies dan Ganjar di DPR Untuk Dorong Hak Angket Kecurangan Pemilu
Peta Kekuatan Kubu Anies dan Ganjar di DPR Untuk Dorong Hak Angket Kecurangan Pemilu

Kubu paslon Capres-Cawapres Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud kompak menyoroti dugaan kecurangan Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Ganjar Dorong PDIP, PPP dan koalisi Anies-Cak Imin Gulirkan Hak Angket Usut Dugaan Kecurangan Pemilu
Ganjar Dorong PDIP, PPP dan koalisi Anies-Cak Imin Gulirkan Hak Angket Usut Dugaan Kecurangan Pemilu

Ganjar Pranowo mendorong PDIP dan PPP menggulirkan hak angket di DPR atas dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Ganjar Soal Pejuang PPP Dukung Prabowo-Gibran: Mereka Oknum
Ganjar Soal Pejuang PPP Dukung Prabowo-Gibran: Mereka Oknum

“(Mereka) kader individu? Kalau individu boleh kita sebut oknum, itu bisa terjadi dari partai apapun,” kata Ganjar

Baca Selengkapnya
PDIP Tak Persoalkan Parlemen Didominasi Pendukung Prabowo
PDIP Tak Persoalkan Parlemen Didominasi Pendukung Prabowo

Ketua DPP PDIP, MH Said Abdullah, menilai tidak masalah jika parlemen didominasi pendukung Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Ganjar Usul Hak Angket Pemilu, Menko Polhukam: Kita Jaga Suasana Kondusif
Ganjar Usul Hak Angket Pemilu, Menko Polhukam: Kita Jaga Suasana Kondusif

Hadi menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Baca Selengkapnya
Sejumlah Ketua DPD Golkar Desak Gabung Koalisi Gerindra, Usung Duet Prabowo-Airlangga?
Sejumlah Ketua DPD Golkar Desak Gabung Koalisi Gerindra, Usung Duet Prabowo-Airlangga?

Seluruh ketua DPD Golkar menolak Munaslub untuk melengserkan Airlangga dari jabatan Ketum partai.

Baca Selengkapnya
PKS soal Hak Angket: Bagus daripada ke MK Ada Paman
PKS soal Hak Angket: Bagus daripada ke MK Ada Paman

Tiga parpol koalisi AMIN menunggu sikap PDIP sebagai partai pengusung Ganjar selaku capres yang menginisiasi hak angket.

Baca Selengkapnya
Prabowo soal Cawapres: Kami Cari yang Bisa Diterima Golkar, PAN, PKB, dan Gerindra
Prabowo soal Cawapres: Kami Cari yang Bisa Diterima Golkar, PAN, PKB, dan Gerindra

Prabowo mengaku bergegas menyiapkan calon wakil presiden bersama partai koalisi.

Baca Selengkapnya
PSI Mesra dengan Prabowo, Senior PDIP Dengar Ada Perpecahan Internal
PSI Mesra dengan Prabowo, Senior PDIP Dengar Ada Perpecahan Internal

PSI Mesra dengan Prabowo, Senior PDIP Dengar Ada Perpecahan Internal

Baca Selengkapnya