Proyek kereta cepat tetap jalan, PDIP sudah ingatkan Jokowi
Merdeka.com - Pemerintah melanjutkan proyek kereta cepat Jakarta - Bandung. Padahal proyek ini banyak mendapat kritikan dari berbagai pihak. Termasuk dari partai penguasa PDIP.
Politikus PDIP Hendrawan Supratikno mengakui jika partainya tidak setuju dengan pembangunan kereta cepat Jakarta - Bandung. Terlebih Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah melontarkan kritik terbukanya soal Indonesia belum membutuhkan kereta cepat.
Hendrawan mengatakan jika PDIP sudah melayangkan protes kepada Jokowi. Namun apa boleh buat, proyek tersebut tetap berjalan dengan alasan bisnis.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI mengatasi kemacetan Jakarta? Pemprov DKI juga bakal memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI). Menurut Kepala Dishub DKI Syafrin Liputo, pihaknya sedang memproses kerja sama dengan Google Inc.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Siapa yang memproduksi Kereta Cepat Jakarta Bandung? Adapun kereta yang digunakan adalah produksi dari China, yakni CR400AF.
-
Kenapa KCIC yakin Kereta Cepat bisa mendongkrak ekonomi? PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yakin Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) bakal mendongkrak perkonomian dan sektor pariwisata Indonesia.
-
Apa fokus gugatan PDIP ke MK? Dia mengatakan, dalam gugatan ke MK, pihaknya tidak fokus pada selisih perolehan suara paslon nomor 03 Ganjar-Mahfud dengan paslon pemenang yang diumumkan KPU, tetapi akan fokus pada kecurangan yang terstrukur sistematis masif (TSM).
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
"Kita tidak menolak tapi sudah mengingatkan, meminta pemerintah memikirkan ulang soal proyek itu," kata Hendrawan saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (26/1).
Hendrawan menolak jika Jokowi tak mau mendengarkan peringatan dari PDIP soal proyek milik Kementerian BUMN dan China ini. Menurut dia, pemerintah melihat memang ini hanya soal bisnis saja.
"Mendengarkan dia (Jokowi), (PDIP) sudah bertanya apa memang urgensinya sudah tinggi, coba di pilih jalur lain. Tapi pihak swasta memang katanya Jakarta - Bandung itu kota metropolitan mirip kota-kota di China lah," terang Hendrawan.
Oleh sebab itu, dia menilai PDIP tak bisa berbuat apa-apa lagi soal proyek ini karena sudah diresmikan. Yang terpenting sekarang, lanjut dia, PDIP akan mengawasi jalannya pembangunan kereta cepat khususnya soal keselamatan.
"Ini swasta kan pilihannya investasi, pertimbangkan mengutamakan lebih ke profit. Nah kalau pertimbangannya keuntungan, investasi, itu kembali maka yang paling jelas adalah Jakarta - Bandung, pasarnya ada dan potensial. Kalau Jakarta Surabaya itu dengan tarif yang sudah diputuskan untuk Jakarta - Bandung kemungkinan akan bersaing dengan pesawat," kata Hendrawan menjelaskan penjelasan pemerintah.
"Artinya sudah program proyek sudah akan jalan, sekarang bagaimana dilakukan upaya untuk meminimalisir, memitigasi risiko yang mungkin muncul," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi ingin masyarakat bisa memilih transportasi sesuai keinginan masing-masing.
Baca SelengkapnyaWantimpres akan membersamai Presiden Jokowi untuk memastikan langkah-langkah terobosan seperti ini.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menegaskan agar pemerintah tidak alergi terhadap berbagai macam kritik
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan, setelah studi dari pemrakarsa selesai, akan dilanjutkan studi dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaStudi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Tak Bisa Rampung Tahun Ini, Jadi PR Kabinet Prabowo-Gibran?
Baca SelengkapnyaPemerintah akan memberikan subsidi dengan skema PSO (Public Service Obligation) untuk harga tiket kereta cepat Jakarta-Bandung.
Baca SelengkapnyaArahan itu diberikan saat Jokowi menjajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dari Stasiun Halim ke Stasiun Tegalluar.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyatakan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, MRT dan sejumlah moda transportasi lain akan disubsidi pemerintah.
Baca SelengkapnyaProyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dicoret dari PSN. Salah satunya karena belum memperoleh pembiayaan yang jelas.
Baca SelengkapnyaLuhut membantah kabar dirinya mundur dari Jabatan Menko Kemaritiman dan Investasi.
Baca SelengkapnyaJokowi ingin mengetahui tren penumpang dan penggunaan kereta cepat
Baca SelengkapnyaDwiyana melanjutkan, hingga saat ini juga belum ada tahap studi kelayakan.
Baca Selengkapnya