Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PSI: Hanya hoax yang bisa kalahkan Jokowi

PSI: Hanya hoax yang bisa kalahkan Jokowi Jokowi pimpin Apel Hari Kartini di Silang Monas. ©2018 Merdeka.com/Supriatin

Merdeka.com - Tantangan terbesar untuk memenangkan kembali Joko Widodo agar terpilih kembali sebagai Presiden RI untuk periode kedua adalah menangkis kabar bohong atau hoax. Juru bicara PSI, Andy Budiman, mengatakan, hasil survei terakhir Lembaga Penelitian dan Pengembangan KOMPAS menjadi bukti bahwa Presiden Jokowi, secara kualitas, jauh melampaui para kandidat lain di mata publik.

Dari jajak pendapat tersebut presiden petahana mengalami kenaikan dukungan, sebaliknya elektabilitas para penantang justru menurun. Survei Litbang Kompas, dirilis Senin 23 April 2018, menunjukkan elektabilitas Jokowi mengalami kenaikan menjadi 55,9 persen. Angka itu meningkat dibandingkan dengan enam bulan sebelumnya, ketika elektabilitas Jokowi 46,3 persen.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto 14,1 persen, turun dari sebelumnya 18,2 persen. Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang sebelumnya 3,3 persen kini tersisa 1,8 persen. Sejumlah calon lain semakin susut keterpilihannya, menjadi kurang dari 1 persen.

"Ini adalah bukti bahwa masyarakat puas terhadap hasil kerja Presiden Jokowi. Ancaman terbesar kini adalah menangkis berbagai kabar bohong yang beredar luas melalui media sosial seperti isu serbuan tenaga kerja asal China ke Indonesia, atau soal utang luar negeri dan kesenjangan sosial yang dibingkai dalam perspektif SARA," kata Andy dalam keterangan tertulisnya, Selasa (24/4).

Dia memberi contoh bagaimana hoax di media sosial mengacaukan hasil pemilu di Amerika Serikat. Dan kini, Andy mengatakan, hoax itu mendorong Kongres AS menyelidiki dalang di balik penyebaran kabar bohong terutama melalui Facebook.

"Kita melihat media sosial mempunyai dua sisi. Ia mampu menggerakkan orang untuk memperjuangkan kebebasan melawan para diktator sebagaimana terjadi pada Revolusi Arab. Tapi di sisi lain ia potensial mengganggu demokrasi sebagaimana terjadi pada kasus Pemilihan Presiden Amerika Serikat," jelasnya.

Karena itulah, menurut Andy, PSI membantu Jokowi dengan menyebarkan informasi yang benar melalui media sosial terkait berbagai fitnah yang ditujukan kepada presiden.

"Hoax hanya bisa ditanggulangi dengan jalan menyebarkan sebanyak mungkin informasi yang benar. Caranya adalah dengan mendorong media mainstream menjadi clearing house untuk meluruskan berbagai kabar bohong, dan kedua membanjiri media sosial dengan informasi yang benar sebanyak mungkin, dengan strategi penyebaran yang tepat," tegasnya.

Andy melanjutkan, kampanye melawan hoax adalah upaya PSI untuk memenangkan Jokowi. Sekaligus mendidik publik agar kritis dalam membaca pesan di media sosial.

"Ini adalah bagian dari pendidikan politik ala PSI, khususnya kepada generasi muda yang aktif di media sosial," tutupnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
CEK FAKTA: Hoaks Video Jokowi Dipolisikan Anies dan Surya Paloh
CEK FAKTA: Hoaks Video Jokowi Dipolisikan Anies dan Surya Paloh

Beredar video dengan klaim Jokowi dipolisikan Anies Baswedan dan Ketum Partai NasDem Surya Paloh

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Hasto Sebut Sosok Jokowi Hendak Ambil Alih PDIP, Begini Bantahan Istana
Blak-blakan Hasto Sebut Sosok Jokowi Hendak Ambil Alih PDIP, Begini Bantahan Istana

Tuduhan itu, diantaranya skenario tiga periode dan ingin merebut partai politik lain.

Baca Selengkapnya
Hasto Pasang Badan, Tepis Pernyataan Sekjen PSI soal Isu Presiden 3 Periode buat Fitnah Jokowi
Hasto Pasang Badan, Tepis Pernyataan Sekjen PSI soal Isu Presiden 3 Periode buat Fitnah Jokowi

Raja Juli Antoni merasa Presiden Jokowi akhir-akhir difitnah karena pernyataan elite politik.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Ingatkan Masyarakat Waspadai Berita Hoaks di Tengah Era Digital, ini Caranya
VIDEO: Jokowi Ingatkan Masyarakat Waspadai Berita Hoaks di Tengah Era Digital, ini Caranya

Presiden Jokowi menyebut masih banyak media online yang tidak memiliki dewan redaksi.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA : Hoaks Jokowi Pegang Bingkai Foto Anies Baswedan
CEK FAKTA : Hoaks Jokowi Pegang Bingkai Foto Anies Baswedan

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.

Baca Selengkapnya
Menkominfo: Video Jokowi Berbahasa China Hoaks Gunakan Teknologi AI
Menkominfo: Video Jokowi Berbahasa China Hoaks Gunakan Teknologi AI

Langkah hukum akan diterapkan Kominfo apabila ditemukan kasus hoaks yang memiliki intensitas berat dan berpotensi memecah belah bangsa.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Banyak Percaya Hoaks Seputar Pemilu, Menkominfo: Jangan Ikut Menyebarkan
Masyarakat Banyak Percaya Hoaks Seputar Pemilu, Menkominfo: Jangan Ikut Menyebarkan

Mengajak masyarakat khususnya para pemilih pemula untuk tidak mudah percaya dengan informasi hoaks

Baca Selengkapnya
Membaca Arah Politik Jokowi dalam Pertemuan Tatap Muka dengan Kaesang & Raja Juli
Membaca Arah Politik Jokowi dalam Pertemuan Tatap Muka dengan Kaesang & Raja Juli

Momen pertemuan itu diunggah Kaesang Pangarep dengan caption 'Pelatih sedang memberikan arahan'

Baca Selengkapnya
Bambang Pacul Anggap ASN Boyolali Mengaku Diperintah Dukung Ganjar Upaya Mengempiskan Suara PDIP di Solo Raya
Bambang Pacul Anggap ASN Boyolali Mengaku Diperintah Dukung Ganjar Upaya Mengempiskan Suara PDIP di Solo Raya

Hasil investigasi dilakukan PDI Perjuangan PDI Perjuangan tidak ditemukan keaslian video pengakuan ASN Boyolali itu.

Baca Selengkapnya
Bertemu di Braga, PSI Ungkap Dapat Arahan dari Jokowi
Bertemu di Braga, PSI Ungkap Dapat Arahan dari Jokowi

Jokowi sempat meluangkan waktu untuk ngeteh bersama PSI di Braga.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Berita yang Baik Bukan Asal Viral dan Sensasional
Jokowi: Berita yang Baik Bukan Asal Viral dan Sensasional

Jokowi meminta kode etik jurnalistik terus dipegang teguh.

Baca Selengkapnya
PSI Ajak Relawan dan Pendukung Jokowi Gabung
PSI Ajak Relawan dan Pendukung Jokowi Gabung

Raja Juli menjelaskan, PSI memiliki nilai dan itikad baik yang sama dengan Jokowi.

Baca Selengkapnya