PSI tuding kubu Prabowo-Sandi amnesia politik
Merdeka.com - Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Andi Saiful Haq menilai, seruan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno agar kepala daerah tidak terlibat dukung mendukung pasangan Capres-Cawapres merupakan kekhawatiran yang tidak beralasan, serta cenderung mengekspresikan kepanikan.
"Aturan mengenai kepala daerah menjadi tim kampanye itu sudah jelas aturan, tata cara dan sanksinya. Harus diingat, pada Pilpres 2014 ada 26 kepala daerah yang ikut mendukung pasangan Capres-Cawapres saat itu. Dari 26 kepala daerah tersebut, 21 di antaranya mendukung Prabowo-Hatta, hanya 5 yang mendukung Jokowi-JK," kata Saiful dalam keterangan tertulis, Rabu (12/9).
Dia mencontohkan, pada Pilpres 2014, Ketua Tim Kampanye Prabowo-Hatta saat itu adalah Ahmad Heriawan yang merupakan Gubernur Jawa Barat. "Jadi jika sekarang pihak Prabowo baru protes itu amnesia politik," lanjutnya.
-
Siapa yang mendukung Prabowo di Pilkada? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Siapa ajudan Prabowo Subianto? Pada masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu nama Mayor Teddy mendadak naik daun. Ia diketahui merupakan abdi negara yang bertugas sebagai ajudan pribadi Prabowo Subianto. Selain Mayor Teddy, sosok Rajif Sutirto juga ikut viral di masa kampanye pilpres beberapa waktu lalu. Laki-laki yang bertugas sebagai Komponen Cadangan (KC) TNI ini juga menjadi ajudan pribadi Prabowo Subianto bersama Mayor Teddy.
-
Siapa yang dukung Prabowo? Konferda Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pro Jokowi (Projo) Sumatera Barat (Sumbar) memutuskan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
-
Bagaimana Prabowo melihat perbedaan koalisi? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Apa keyakinan Prabowo soal PKB? 'Kita kumpul berbeda bisa kerja sama saudara-saudara sekalian walaupun dalam pemilihan yang lalu PKB mendukung yang lain, tapi saya mengatakan dari awal saya yakin pada saatnya PKB akan kembali mendukung saya. Saya yakin saya yakin bahwa PKB akan bersama saya membangun bangsa,'kata Prabowo.
Saiful yang juga Caleg PSI Dapil Sulawesi Selatan ini mengingatkan agar semua pihak tidak berprasangka buruk kepada kepala daerah. "Kekhawatiran soal mereka menggunakan jabatan untuk kepentingan Pilpres juga lebay, zaman sudah transparan, pelanggaran sekecil apapun bisa terlihat oleh pengawas Pemilu. Sejarah sudah membuktikan, dengan modal dukungan 21 kepala daerah harusnya Prabowo-Hatta menang, tapi faktanya kan kalah. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan," tegas Saiful.
Selain itu, Saiful juga mengomentari tudingan Partai Demokrat kepada pihak Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin terkait pembajakan sejumlah kader.
"Sekali lagi jangan amnesia dalam politik, sebelum jadi Gubernur Papua, Lukas Enembe itu pembina Partai Damai Sejahtera. Begitu juga dengan TGB, sebelumnya dia adalah anggota DPR RI dari Partai Bulan Bintang. Ini kan soal postur politik yang lahir dari mekanisme rekruitmen dan pencalonan kepala daerah di Pilkada. Orang dengan mudah berpindah parpol. Dedi Mizwar itu baru masuk Demokrat menjelang Pilkada, jadi wajar jika pertimbang tokoh lokal dalam mendukung Capres tertentu lebih mengedepankan aspirasi rakyat yang dipimpinnya, ketimbang pilihan Parpol yang cenderung merupakan keputusan elitis. Parpol bisa berganti, yang tidak tergantikan adalah dukungan rakyat," bebernya.
Saiful menambahkan, jika kemudian ada kekhawatiran mengenai Partai Demokrat bermain dua kaki, itu merupakan urusan koalisi Prabowo-Sandi dengan Partai Demokrat.
"Tapi kita bisa mengerti jika Partai Demokrat memberi kelonggaran kepada kadernya di daerah. Pemilu 2019 itu bukan hanya Pilpres tapi juga Pileg. PD punya tugas berat menjaga elektabilitas partai yang notabene lebih besar dibanding PKS dan PAN. Beban tersebut harus dihitung matang. Harusnya Prabowo dan Gerindra sudah menghitung itu saat memilih Sandi dan tidak mengambil Cawapres dari PD. Jika sekarang mereka khawatir ya terlambat. Bagaimana pun perolehan suara legislatif 2019 akan lebih strategis bagi masa depan PD, terutama untuk masa depan AHY ketimbang habis-habisan di Pilpres di mana mereka tidak jadi siapa-siapa," demikian Saiful mengakhiri.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan dukungan politik PSI cenderung terhadap Bacapres Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaDalam politik, pilihan calon presiden hanya individu itu dan tuhannya yang tahu. Sementara secara kelembagaan punya mekanisme sendiri.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, hal ini bertolak belakang dengan sikap Prabowo sebelumnya yang pernah bilang tidak akan intervensi Pilkada.
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan, dalam demokrasi tidak mengenal kata pelipur lara. Dia membantah kehadiran Partai Gelora hanya menjadi pelipur lara, setelah ditinggal PKB
Baca SelengkapnyaHasto mengaku enggan mencampuri kedaulatan partai politik lain termasuk PSI yang sebelumnya menyatakan dukungan terhadap Ganjar.
Baca SelengkapnyaBanyak pernyataan Prabowo dan PSI yang tegak lurus dengan Jokowi. Sehingga, terlihat nuansa keterlibatan Jokowi dibalik kedekatan Prabowo dan PSI.
Baca SelengkapnyaPolitikus senior PDIP Deddy Sitorus menanggapi manuver polisik PSI.
Baca SelengkapnyaDeddy Sitorus menganggap Prabowo kini sebagai promotor calon Gubernur Jateng.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP membela Anies Baswedan yang dilaporkan pendukung Prabowo ke Bawaslu usai Debat Capres.
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto secara terbuka mendukung pasangan calon Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jateng.
Baca SelengkapnyaPrabowo bahkan menyebut tidak akan menolak hadir jika PSI memberikan undangan kepadanya.
Baca SelengkapnyaNamun PPP berpeluang untuk meninggalkan koalisi Ganjar, jika Ridwan Kamil jadi Cawapres.
Baca Selengkapnya