Puan Disindir Dulu Nangis Harga BBM Naik di Era SBY, PDIP: Kondisi Beda Sekali
Merdeka.com - Ketua DPP PDIP Said Abdullah merespons soal sindiran massa buruh yang menyindir sikap Ketua DPR RI Puan Muharani menangis karena kenaikan harga BBM di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia menilai, kondisi kenaikan harga BBM saat ini berdea dengan kondisi di era SBY.
"Kondisinya kan berbeda, kondisi hari ini dunia, kita sadar enggak sih kalau ini persoalan geopolitik, Arab Saudi lagi menikmati, para eksportir minyak lagi menikmati profit dia tidak mau nambah alokasi ke pasar, tidak nyiram pasar ya naik teruslah," kata Said, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (6/9).
"Sehingga jangan kemudian 10 tahun lalu disamakan dengan kondisi sekarang sama sekali berbeda, sama sekali berbeda," sambungnya.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kapan harga BBM Pertamina diubah? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Dimana harga BBM termahal di dunia? Biaya satu galon bahan bakar di Hong Kong mencapai Rp187.000.
-
Kapan harga BBM naik 60 kali lipat di era Soekarno? Di tahun 1965, pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga BBM. Tujuannya demi mengendalikan hiperinflasi dan menambah pendapatan negara.
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
Dia pun mengungkapkan kondisi dunia yang tidak stabil karena pandemi Covid-19 dan konflik negara yang terjadi. Kedua faktor tersebut masih menjadi alasan.
"Dulu apa sih problematiknya sekarang apa kan beda, pandemi, minyak hancur sehancur-hancurnya. Tingkat permintaan tinggi tiba-tiba ada perang padahal rantai pasok global belum sempurna goyang semua negara," ungkapnya.
Hal itu, sangat berbeda dengan kenaikan harga BBM di era SBY. Menurut Said, saat itu tidak ada persoalan geopolitik hingga berdampak pada harga BBM naik.
"Ketika itu ada persoalan subcrime di Amerika ada apa masalah internasional itu? Ini kan stuck semuanya, Saudi sudah diteriakin Amerika tetep aja belum nyiram-nyiram pasar," ucap Said.
Said pun mengajak publik mempelajari fakta yang ada. Menurutnya, setiap kebijakan diambil berdasarkan fakta yang ada saat ini.
"Mari fakta demi fakta kita pelajari bersama kemudian kita ambil kebijakan bedanya gimana," imbuhnya.
Massa buruh menggeruduk Gedung DPR MPR, Jakarta, dalam rangka unjuk rasa menolak kebijakan kenaikan harga BBM. Dalam kesempatan itu, pengujuk rasa turut menyindir sikap Ketua DPR Puan Maharani di masa lalu.
"Dulu ketika di zaman SBY (Presiden Susilo Bambang Yudhoyono) semua kadernya PDIP wabilkhussus Puan Maharani yang sekarang Ketua DPR itu kan nangis-nangis ada kenaikan BBM. Nangis-nangis gitu seolah-olah berpihak kepada rakyat," tutur orator aksi, Gunarto di Gedung DPR RI, Jakarta Selatan, Selasa (6/9).
Gunarto mempertanyakan sikap Puan Maharani kini atas kenaikan harga BBM usai menjabat sebagai Ketua DPR. Terlebih, peningkatannya pun terbilang sangat tinggi, seperti pertalite yang menyentuh hingga 30 persen.
"Apakah dia juga nangis terhadap kenaikan BBM yang sekarang?," jelasnya.
Malahan, kata Gunarto, tidak ada pernyataan Puan yang berpihak pada rakyat usai kenaikan harga BBM.
"Dia enggak ada tanggapan keberpihakannya terhadap rakyat. Hari ini kita cari, hari ini kita pengen minta statementnya, apa statementnya dia terhadap kenaikan BBM ini kepada rakyat, apakah akan nangis-nangis lagi atau gimana," Gunarto menandaskan.
Seperti diketahui, pemerintah telah memutuskan untuk menaikkan harga BBM pada Sabtu (3/9). Penyesuaian harga baru BBM dimulai pada pukul 14.30 WIB.
"Ini berlaku satu jam sejak saat diumumkannya penyesuaian harga ini jadi akan berlaku pada pukul pada 14.30 Waktu Indonesia Bagian Barat," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif saat konferensi Pers di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (3/9).
Berikut harga BBM usai diumumkan kenaikan harga;
1. Pertalite dari Rp7.650 perliter menjadi Rp10.00 per liter.
2. Solar subsidi dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter.
3. Pertamax non subsidi dari Rp12.500 perliter menjadi Rp14.500 per liter.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alasan pemberian subsidi BBM karena harga jual BBM terutama minyak tanah, berada di bawah biaya produksinya.
Baca SelengkapnyaTak hanya SPBU Pertamina, dan Shell yang mengalami kenaikan harga, harga BBBM di SPBU BP AKR mengalami kenaikan.
Baca SelengkapnyaPertamina ikut melakukan penyesuaian harga pada BBM non subsidi yang terdiri dari BBM gasoline, Pertamax Turbo dan Pertamax Green 95.
Baca SelengkapnyaKini semua jenis SPBU di Indonesia seperti Pertamina, Shell hingga BP AKR Indonesia menaikkan harga BBM.
Baca SelengkapnyaBP Diesel sebelumnya dijual Rp16.980 per liter menjadi Rp15.665 per liter.
Baca SelengkapnyaUntuk jenis Revvo 90 kini ditawarkan seharga Rp12.090 per liter dari yang sebelumnya Rp11.995 per liter atau mengalami kenaikan Rp95 per liter.
Baca SelengkapnyaHarga Bahan Bakar Minyak (BBM) di semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mengalami penyesuaian.
Baca SelengkapnyaDaftar harga BBM terbaru di seluruh SPBU Indonesia per 1 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaMelansir dari laman resmi BP AKR, jenis BBM BP 92 kini dibanderol Rp12.290 per liter dari Rp13.450 per liter atau turun Rp1.160 per liter.
Baca SelengkapnyaDaftar harga BBM di SPBU swasta yang naik per 1 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaJenis BBM di SPBU Shell juga mengalami penurunan pada Shell Super yang sebelumnya Rp13.990 per liter kini Rp13.390 per liter.
Baca SelengkapnyaHarga BBM Pertamax atau Ron 92 kini dibanderol Rp13.300 per liter dari sebelumnya Rp12.400 per liter.
Baca Selengkapnya