Puan Maharani nilai penyadapan Jokowi sebuah sabotase
Merdeka.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menilai, teror terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dapat dilihat sebagai upaya penjegalan politik. Oleh karena itu, jika terbukti kuat dugaan teror, PDIP siap melaporkan kepada polisi.
"Saya juga dengar hal itu, tetapi kita tidak bisa mengonfirmasi, apakah hal itu sengaja atau tidak. Yang menjadi asumsi bahwa ada sabotase. Kalau itu dugaan yang sengaja untuk meneror kami, kita akan laporkan ke pihak yang berwajib," kata Puan di Gedung DPR RI, Jakarta, (24/2).
Menjelang pemilu tinggal beberapa bulan lagi, kata Puan, persaingan politik semakin tidak sehat. Sebab, dengan adanya ancaman teror seperti saat ini, dapat merusak sistem tatanan berdemokrasi.
-
Bagaimana cara menangani pelanggaran pemilu? Penanganan perkaranya dilakukan oleh Bawaslu dan kepolisian.
-
Siapa yang diduga melakukan pemerasan? Ada 18 anggota polisi yang diduga melakukan pemerasan terhadap 45 WNA asal Malaysia. Dari 18 anggota polisi, terdapat 12 nama yang telah beredar dan telah diidentifikasi.
-
Siapa yang melaporkan dugaan korupsi? Aktivis koalisi masyarakat sipil dari Reformasi Kepolisian melaporkan dugaan adanya korupsi pada institusi Polri.
-
Siapa yang diserang menjelang Pemilu? 'Jadi media center ini bukan media center capres-capresan, jadi tidak untuk capres-capres tapi ini untuk pelurusan informasi data dari pemerintah sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi yang valid ataupun serangan yang diterima (untuk pemerintah). Sekarangkan banyak juga serangan yang kami terima, urusan capres tapi serangannya ke Pemerintah,' imbuhnya.
-
Siapa yang melaporkan kejadian penipuan? Baik korban dan calon pembeli sama-sama membuat laporan ke kepolisian.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
Lebih lanjut, Puan berpendapat, dia belum pernah mengalami hal serupa mengenai ancaman teror. "Enggak, jangan sampai mudah-mudahan tidak. Sekarang sudah terbuka, apakah cara-cara seperti itu harus dilakukan," terang Puan.
Selain itu, untuk menggalang dukungan masyarakat, Puan pun memilih jalan yang tidak merugikan orang lain. "Ini tahun politik. Raih dukungan rakyat dengan cara elegan," ujarnya. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar video dengan klaim Jokowi dipolisikan Anies Baswedan dan Ketum Partai NasDem Surya Paloh
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani meminta Presiden Jokowi mengevaluasi Menkominfo Budi Arie Setiadi imbas peretasan PDN
Baca SelengkapnyaRamai akademisi mengeluarkan petisi untuk Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPada rekaman yang diputar Hasto lewat telepon genggam miliknya, memang terdengar suara mirip Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPanel Barus menyebut PDIP tengah memainkan taktik bambu
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersuara keras terkait kasus dugaan berita bohong yang menjerat Aiman Witjaksono.
Baca SelengkapnyaMenurut peneliti BRIN, seharusnya Jokowi tidak mobilisasi intelijen negara untuk memata-matai partai politik.
Baca SelengkapnyaPDIP membocorkan sejumlah menteri telah melapor ke Megawati untuk mundur dari kabinet.
Baca SelengkapnyaKubu Ganjar-Mahfud akan memberikan bantuan hukum kepada Palti Hutabarat.
Baca SelengkapnyaKoordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana membantah apa yang disampaikan Hasto.
Baca SelengkapnyaSemua spanduk yang terpasang di beberapa lokasi itu dengan tulisan atau isi yang sama, namun berlatar warna yang berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaMoeldoko mengingatkan tidak usah berlebihan. Dia menyebut data yang dikantongi Jokowi bersumber dari hasil survei.
Baca Selengkapnya