Puan soal PDIP minta jatah 5 menteri: Tanya PDIP!
Merdeka.com - Putri Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani enggan menanggapi soal wacana reshuffle kabinet. Terlebih ketika disinggung apa betul PDIP minta jatah 5 menteri jika reshuffle betul-betul dilakukan Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat ini.
"Tanya PDIP. Itu tanya PDIP, jangan tanya saya," kata Puan usai buka puasa bersama di rumah dinas Ketua DPR Setya Novanto di Widya Candra, Jakarta Selatan, Selasa (23/6).
Terkait adanya survei yang menempatkan dirinya sebagai menteri kinerja tidak menonjol, Puan tidak mempersoalkannya. Apalagi kata dia, saat ini adalah era terbuka dan zaman demokrasi.
-
Kenapa Golkar tidak khawatir jatah menteri mereka berkurang? Terlebih, kata Doli, antara Prabowo dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto intens berkomunikasi. Sehingga, keduanya sudah saling memahami.
-
Bagaimana Prabowo menilai kinerja Kabinet? Soal evaluasi, dia tentu akan melakukannya tanpa harus memberikan target waktu-waktu tertentu.'Saya kira tidak terpaku waktu ya (evaluasi kabinet). Saya tanamkan rasa tanggung jawab, saya menggugah cinta Tanah Air. Kalau orang itu cinta Tanah Air, kalau orang itu sadar dia harus bekerja untuk kepentingan sebaik-baiknya rakyat dan bangsa, saya kira hasilnya akan baik,' ujarnya.
-
Kenapa Jokowi tidak ikut campur dalam kabinet? 'Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024,' kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kenapa Karutan KPK tidak melaporkan pungli ke atasannya? 'Justru yang dilakukan terperiksa sebagai Kepala Rutan dengan memaklumi keadaan tersebut dan tidak pernah melaporkan ke atasannya tentang pungutan liar di Rutan KPK,' sambung dia.
-
Kenapa Prabowo tidak mau pilih Menteri Keuangan dari partai? 'Saya rasa Pak Prabowo juga akan mempertimbangkan itu. Artinya dia tidak akan ambil orang sembarangan. Tidak akan ambil orang partai, saya pikir itu. Lebih merupakan harapan,' kata Faisal.
-
Bagaimana Sahroni menilai kinerja KPK? 'Namun meski begitu, dengan posisi yang lebih tinggi saat ini, saya harap Pak Nawawi tidak jadi luput dan tetap peka dalam melihat serta membehani problem di internal KPK ,' ujar Sahroni dalam keterangan, Senin (27/11).
"Ya enggak apa-apa itu boleh-boleh saja. Semua orang boleh beri masukan. Orang boleh analisa yang pasti itu jadi pertimbangan prerogatif presiden," jelas Puan.
Sebelumnya diketahui, dalam acara buka puasa bersama di rumah dinas Ketua MPR Zulkifli Hasan kemarin, politikus PDIP Ahmad Basarah mengatakan bila reshuffle adalah hak prerogatif presiden. Jika reshuffle, PDIP berhak mendapatkan jatah 5 menteri.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo sudah memanggil 49 calon menteri, di antaranya belum ada kader PDIP.
Baca SelengkapnyaPDIP berharap susunan kabinet mencerminkan bagaimana kebijakan pemimpin di dalam melihat persoalan dan arah bagi masa depan.
Baca SelengkapnyaPuan Maharani menyampaikan PDIP akan mendukung pemerintahan Prabowo Subianto di Parlemen.
Baca SelengkapnyaApalagi, dalam dua periode mendukung Prabowo, PAN mengalami kekalahan dan berada di luar pemerintahan.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar Presiden Jokowi bakal melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaDisinggung soal arah dukungan Jokowi, Puan meminta awak media bertanya kepada presiden langsung.
Baca SelengkapnyaGolkar tidak membantah bakal mendapat jatah lima menteri di kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaReshuffle merupakan kewenangan dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPartainya menyerahkan semuanya itu kepada Prabowo yang akan dilantik sebagai presiden
Baca SelengkapnyaPKS mengaku tidak menargetkan dapat jatah kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran mendatang
Baca SelengkapnyaPuan pastikan PDIP pada dasarnya tegas dan punya aturan. Akan tetapi melihat situasi dan kondisi yang ada.
Baca SelengkapnyaPuan Maharani merespons soal kader partainya yang belum dipanggil oleh presiden terpilih Prabowo Subianto sebagai calon menteri jelang pelantikan.
Baca Selengkapnya