Pujian manis PDIP setelah resmi usung Ahok-Djarot
Merdeka.com - Teka teki siapa calon yang akan diusung PDIP di Pilgub DKI terpecahkan sudah. Setelah melakukan proses panjang, partai besutan Megawati Soekarnoputri itu resmi memutuskan mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk bertarung memperebutkan kursi DKI 1.
PDIP juga memutuskan Djarot Saiful Hidayat sebagai cawagub yang akan mendampingi Ahok di DKI. Usai menyatakan dukungan terhadap Ahok, konstelasi di internal PDIP pun berubah tak seperti sebelumnya ada yang pro dan kontra terhadap Ahok.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan PDIP memiliki empat pertimbangan dalam memutuskan mengusung pasangan Ahok dan Djarot. Pertimbangan pertama, Ahok dan Djarot merupakan petahana yang bertugas meneruskan tugas pasangan Jokowi-Ahok yang sebelumnya telah diusung PDIP pada Pilkada 2012.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Kenapa PDIP melobi PKB untuk Pilkada Jakarta? 'Atas dasar fakta itu, kami berniat menjalin kerja sama politik dengan PKB. Waktu itu kan PDIP belum bisa mengajukan calon sendiri sebab Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60 yang membolehkan kami mengajukan calon sendiri belum ada,' tambah dia.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa yang menang Pilkada DKI 2017? Hasil resmi dari Pilkada DKI Jakarta 2017 menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno memenangkan pemilihan dengan perolehan suara 57,96%, mengalahkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat yang memperoleh 42,04%.
"Kedua, ideologi PDIP yaitu Pancasila 1 Juni dan Trisakti sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan. Sehingga merupakan hal yang final bagi PDIP untuk memegang teguh dan berkomitmen meneguhkan nilai-nilai pluralisme tersebut, serta selalu berupaya untuk konsisten dalam menjalankan program-program kebijakan Jokowi-Ahok pada waktu lalu," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (20/9).
Pertimbangan ketiga, lanjut Hasto, pasangan Ahok-Djarot dalam pandangan PDIP mempunyai komitmen yang teguh dalam melaksanakan ideologi PDIP serta mampu bersinergi dengan pemerintah pusat dalam mengejawantahkan Nawacita dalam praktik pemerintahan.
Keempat, PDIP menilai pasangan Ahok dan Djarot mampu meneruskan dan mengimplementasikan visi dan misi Jakarta Baru yang sebelumya diusung oleh pasangan Jokowi-Ahok pada Pilkada 2012. Hal ini dibuktikan dengan hasil survei selama satu tahun terakhir yang konsisten menunjukkan tingkat kepuasan publik DKI Jakarta yang tinggi terhadap kinerja pasangan tersebut.
"Maka dengan ini PDIP menyatakan sebagai partai pengusung utama pasangan Ahok dan Djarot pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017," ujarnya.
Lebih lanjut Hasto mengatakan Ahok adalah milik bersama, bukan cuma milik Golkar, Hanura dan NasDem yang telah lebih dulu memberi dukungan.
"Pak Ahok menjadi milik bersama, bahwa pasangan Ahok Djarot petahana yang diusung oleh PDIP," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/9) malam.
Sementara itu, Sekretaris DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan, PDIP telah melakukan penjaringan terhadap bakal calon sebelum memutuskan dukungan terhadap Ahok. Hasilnya, berdasarkan hitung-hitungan PDIP, Ahok bersama Djarot adalah pasangan ideal dan terbaik bagi Jakarta.
"Sekarang itu yang diperintahkan DPP partai yang terbaik adalah pasangan ini. Kita sudah menjaring begitu banyak calon-calon dari DKI kita jaring dan dikerucutkan ke atas ternyata petahana yang dipilih oleh Ketua Umum," katanya.
Dia mengaku, tidak mengetahui secara pasti hitung-hitungan yang digunakan oleh Megawati dalam menentukan pasangan ini. Namun di atas kertas, keduanya memiliki elektabilitas yang tinggi dan kinerja teruji.
"Begini ya, hitung-itungannya surveinya, kinerjanya, dan jejaring di beberapa wilayah juga dilihat dan kebetulan, Jokowi-Ahok jadi Gubernur itu yang mendukung tahun 2012 itu PDI Perjuangan," terang Ketua DPRD DKI Jakarta ini.
Prasetio memastikan, partainya akan sepenuhnya menggerakkan mesin partai untuk memenangkan mereka dalam Pilkada DKI 2017 mendatang. Bahkan, koordinasi dengan tiga partai pendukung Ahok, Golkar, NasDem dan Hanura, akan dilakukan.
"Hari ini saya akan segera rapat dengan Pak Djarot di Lantai 4 (DPP PDI Perjuangan) ya," tutupnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaAhok menyerahkan keputusan pencalonan Pilkada Jakarta kepada Tim Desk Pilkada DPP PDIP, Sekjen PDIP dan nantinya akan diputuskan oleh Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaPengumuman tersebut rencananya akan dilakukan langsung oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaYunarto juga mengomentari munculnya nama Pramono Anung, sosok yang dekat dengan Jokowi
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, figur yang diusung PDIP diharapkan berasal dari kader, karena salah satu fungsi partai adalah mencetak kader-kader untuk dijadikan pemimpin.
Baca SelengkapnyaAhok di mata Said Abdullah adalah sosok pemimpin yang bekerja dengan sangat baik selama memimpin Jakarta.
Baca SelengkapnyaPDIP membuka peluang mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Syaiful Hidayat untuk dicalonkan pada Pilkada Sumut.
Baca SelengkapnyaKetum PDIP Megawati Soekarnoputri, melantik Ganjar Pranowo hingga Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok jadi pengurus DPP PDIP.
Baca SelengkapnyaJika PDIP bersama PKB dan PKS mendukung Anies maka akan semakin bagus dan berpeluang menang.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan menyiapkan delapan nama sebagai bakal calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta mendatang.
Baca SelengkapnyaPDIP disebutnya sebagai partai yang konsisten dalam memperjuangkan Ideologi Pancasila.
Baca Selengkapnya