Putaran 2 Pilgub DKI, Ahok-Djarot vs Anies-Sandi, siapa unggul?
Merdeka.com - Pelaksanaan Pilgub DKI sukses digelar, kemarin. Meski penghitungan resmi KPU DKI belum keluar, hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei memastikan Pilgub DKI berlangsung dua putaran.
Adalah paslon nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saeful Hidayat dan paslon nomor urut tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno yang lolos ke putaran dua pilgub DKI. Sementara paslon nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, harus puas terhenti di putaran pertama.
Berdasarkan hasil hitung cepat Lembaga survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Ahok-Djarot unggul dengan 43,2 persen, Anies-Sandi dengan 39,9 persen dan Agus-Sylvi 16,9 persen. Sedangkan hasil hitung cepat Litbang Kompas, Ahok-Djarot 42,87 persen, Anies-Sandiaga 39,76 persen, dan Agus-Sylvi 17,37 persen.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Kapan putaran kedua Pilkada DKI 2017? Putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 mempertemukan dua pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, serta Basuki Tjahaja Purnama bersama Djarot Saiful Hidayat.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Siapa yang diprediksi unggul dalam Pilkada Jateng? Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan, mengungkapkan alasan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep unggul karena adanya pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Apa hasil Quick Count Pilkada DKI 2017? Hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memperoleh dukungan sebesar 58,5%, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan dukungan sebesar 41,5%.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
Sementara, hasil hitung cepat INDOBAROMETER, Ahok-Djarot 43,77 persen, Anies-Sandiaga 39,14 persen, dan Agus-Sylvi 17,09 persen. Dari hasil hitung cepat tiga lembaga tersebut, Ahok-Djarot dan Anies-Sandi yang berhak masuk putaran ke dua Pilgub DKI. Sebab, tidak ada pasangan calon yang memperoleh suara di atas 50 persen.
Pertarungan di putaran ke dua Pilgub DKI tentunya akan memperebutkan suara pemilih Agus-Sylvi. Jika dari tiga hasil hitung cepat di atas dipukul rata, ada 17 persen suara pemilih Agus-Sylvi yang akan diperebutkan oleh Ahok-Djarot dan Anies-Sandi.
Lantas bagaimana strategi dua pasangan calon itu agar keluar menjadi pemenang di putaran ke dua?
Ahok sendiri mengaku tidak memikirkan strategi yang akan dilakukan untuk memenangkan pertarungan di putaran kedua Pilgub DKI. Ahok menyatakan urusan strategi berada di parpol pendukungnya.
"Saya orang kerja enggak pikir strategi, kalau strategi urusan partai politik dan tim pemenangan. Saya maunya kerja saja," ujar Ahok di markas DPP Golkar, Rabu (15/2).
"Kalau lihat hasil tadi putaran pertama pun kami unggul, artinya kepercayaan masyarakat kepada kami mampu mengapresiasi keadilan sosial ini benar. Apa yang kami kerjakan ini benar, tidak gampang kan turun jauh kemudian naik. Ini pasti kerja keras dari partai politik, ada Golkar, PDI Perjuangan, Nasdem, Hanura, PPP Pak Djan Faridz ini bekerja degan baik juga relawan dan para pendukung," jelasnya.
Sementara itu, kubu Anies-Sandi justru blak-blakan bakal mengajak kubu Agus-Sylvi buat berkoalisi di putaran ke dua. Hal itu dilakukan semata-semata buat meraup suara pendukung Agus-Sylvi agar beralih ke Anies-Sandi.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon mengatakan, kubu Anies-Sandi dan Agus-Sylvi memiliki kesamaan visi misi dan latar belakang pemilih.
"Karena visi-misinya sama. Kemudian latar belakang para pemilihnya banyak yang sama," ujarnya.
Peneliti dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Ade Mulyana mengatakan segmen pendukung Agus-Sylviana beririsan dengan pendukung Anies-Sandiaga. Untuk itu, LSI memprediksi pendukung Agus-Sylviana kemungkinan akan bermigrasi mendukung Anies-Sandiaga.
"Satu segmen pendukung dengan Anies, pemilih Agus ke Anies," kata Ade di Kantor LSI, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta, Rabu kemarin.
Ditambahkannya, karakter pemilih di Jakarta cenderung tidak melihat latar belakang partai pengusung dari salah satu calon. Menurutnya, warga Jakarta lebih melihat pribadi dan program kerja calon ketimbang kendaraan politik mereka.
"Di semua Pilkada, partai tidak menjadi faktor utama untuk dipilih. Mereka memilih berdasarkan personal. Aneka Pilkada tidak bisa dipastikan jika pemilih partai, misal PDIP memilih calon dari PDIP," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil quick count Pilkada DKI 2017 menggambarkan pergeseran dukungan pemilih sehingga memunculkan hasil yang tidak terduga.
Baca SelengkapnyaPilkada DKI tahun 2017 berlangsung sangat menarik dan penuh dinamika. Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama dan etnis.
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan, Anies-Muhaimin unggul dengan memperoleh 43,41 persen.
Baca SelengkapnyaHasil hitung cepat Indikator Politik di DKI Jakarta dari 30,04 persen suara masuk menunjukkan pasangan Anis-Muhaimin unggul
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator melakukan sejumlah simulasi pasangan calon di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaHasil hitung cepat tiga lembaga survei untuk 34,17 persen suara masuk menunjukkan pasangan Prabowo-Gibran unggul
Baca SelengkapnyaKetua Departemen dan Perubahan Sosial CSIS Arya meyakini hasil dari selisih quick countnya dengan hasil real KPU tidak akan berbeda jauh
Baca SelengkapnyaSementara itu, pasangan Prabowo-Gibran unggul di 38 Provinsi.
Baca SelengkapnyaPrabowo menang dengan suara cukup jauh bila head to head dengan Ganjar atau Anies.
Baca SelengkapnyaReal count merupakan metode pengumpulan suara dari TPS
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menang 'duel' elektabilitas atas Ganjar Pranowo di simulasi head to head yang dilakukan oleh Poltracking Indonesia.
Baca SelengkapnyaDengan jumlah suara masuk 71,22 persen, untuk sementara pasangan Prabowo-Gibran menang tipis dari pasangan Anies-Muhaimin.
Baca Selengkapnya