Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Putaran dua Pilgub DKI, media sosial dinilai semakin brutal

Putaran dua Pilgub DKI, media sosial dinilai semakin brutal Ilustrasi media sosial. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Pengamat komunikasi politik Universitas Indonesia Effendi Gazali menilai jagad dunia maya atau media sosial putaran dua Pilgub DKI Jakarta dirasa semakin brutal. Pasalnya, para netizen saling melakukan serangan satu sama lain untuk membuat pandangan agar pasangan calon yang menjadi jagoannya memiliki citra yang positif sehingga dapat terpilih di Pilgub DKI, 19 April nanti.

Menurut dia, pada dasarnya masing-masing tim media sosial para kandidat mengkampanyekan hal-hal yang bersifat positif. Namun berbagai postingan tersebut nyatanya mendapatkan berbagai respons. Mulai dari puji-pujian hingga serangan-serangan atau kritikan pedas.

"(Tetapi) Apakah betul itu semua hasil pemikiran ideologis? Pengguna sosial media di Jakarta ada sekitar 40 juta. Semuanya menggunakan medsos karena apa? Ideologis di sini bukan ideologi mati tapi bentuk dari program-program pasangan calon," kata Effendi dalam sebuah diskusi publik bertajuk 'Demokrasi Kebangsaan di Republik Sosial Media' di Jakarta, Kamis (23/3).

Aktifnya netizen di sosial media selama 24 jam menjadi tanda tanya bagi Effendi. Dia pun menduga jangan-jangan serangan-serangan tersebut hanya dilakukan oleh segelintir orang yang bekerja secara profesional.

Mereka adalah buzzer yang mencoba memengaruhi 7 juta pemilih Jakarta untuk memenangkan atau menjatuhkan lawan politik. Pertanyaan selanjutnya adalah kata Effendi, siapa orang di balik para buzzer yang bertindak brutal di media sosial tersebut.

"Benarkah mereka berasal dari masing- masing, atau mereka satu tim tapi membelah diri dan saling serang untuk mendapatkan perhatian?," ungkap Effendi.

Pada akhirnya masing-masing kandidat pun, kata Effendi, berpesan kepada netizen atau masyarakat luas untuk selalu mengkonfirmasi informasi yang diterima lewat media officialnya. Hal serupa pun tak hanya dilakukan di Indonesia, beberapa negara lainnya pun telah melakukan pendekatan serupa.

Hanya saja, di Indonesia belum ada satu lembaga independen yang berusaha memberikan klarifikasi terkait berbagai isu .

"Yang belum ada di Indonesia ada lembaga yang melakukan perbandingan dan mengecek informasi," kata Effendi.

Seperti diketahui, dua pasangan calon akan bertarung pada putaran dua Pilgub DKI Jakarta pada 19 April mendatang. Keduanya adalah pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat (Djarot) dengan Anies Baswedan - Sandiaga Uno.

(mdk/msh)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejak Kapan Buzzer Ada? Begini Awal Mula Hingga Peran Utamanya
Sejak Kapan Buzzer Ada? Begini Awal Mula Hingga Peran Utamanya

Di Indonesia istilah ini mulai populer setelah pemilu tahun 2019.

Baca Selengkapnya
Analisis Drone Emprit: Netizen Bicara Kecurangan Pemilu Masih Tinggi hingga Tuntut Sirekap Diaudit
Analisis Drone Emprit: Netizen Bicara Kecurangan Pemilu Masih Tinggi hingga Tuntut Sirekap Diaudit

Drone Emprit menemukan masih banyak netizen yang menyuarakan narasi kecurangan Pemilu 2024 di 10 hari setelah pencoblosan.

Baca Selengkapnya
Buzzer adalah Orang yang Mendengungkan Pesan, Ketahui Pengaruhnya
Buzzer adalah Orang yang Mendengungkan Pesan, Ketahui Pengaruhnya

Buzzer sering dikaitkan dengan orang yang membuat pencitraan.

Baca Selengkapnya
Kepedulian Masyarakat terhadap Proses Pemilu Tinggi, Aduan ke DKPP Meningkat
Kepedulian Masyarakat terhadap Proses Pemilu Tinggi, Aduan ke DKPP Meningkat

Hal ini juga berpotensi membuat masyarakat menghakimi orang-orang atau yang belum tentu bersalah.

Baca Selengkapnya
TOP NEW: Mahfud Bongkar 'Borok' Bila Kepala Daerah Dipilih DPRD | Jenderal Rikwanto Skak Kapolres
TOP NEW: Mahfud Bongkar 'Borok' Bila Kepala Daerah Dipilih DPRD | Jenderal Rikwanto Skak Kapolres

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD berpendapat bahwa Pilkada yang dipilih oleh DPRD akan menghasilkan kecurangan.

Baca Selengkapnya
Sepekan Jelang Pencoblosan, Kampanye Hitam Pilkada Sumsel Masih Marak di Medsos
Sepekan Jelang Pencoblosan, Kampanye Hitam Pilkada Sumsel Masih Marak di Medsos

Fenomena ini dikhawatirkan akan berdampak buruk pada kualitas proses demokrasi hingga berpotensi menimbulkan konflik antar pendukung calon kepala daerah.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Petakan Kerawanan Pilkada Jakarta, Isu SARA Tertinggi
Bawaslu Petakan Kerawanan Pilkada Jakarta, Isu SARA Tertinggi

Bawaslu DKI telah memetakan tiga kategori kerawanan yang terjadi di Pilgub DKI Jakarta yaitu tinggi, sedang, dan rendah.

Baca Selengkapnya
Bivitri Susanti: Ketua KPPS Coblosi Surat Suara Pramono-Rano Pasti Ada yang Perintahkan
Bivitri Susanti: Ketua KPPS Coblosi Surat Suara Pramono-Rano Pasti Ada yang Perintahkan

Bivitri menilai, modus ketua KPPS TPS 028, Pinang Ranti, Makassar, Jaktim yang mencoblos 19 surat suara milik Pramono-Rano bukan hal baru.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Analisis Debat Capres Netizen Soroti Emosi Prabowo Melawan Anies hingga Serangan Muncul
VIDEO: Analisis Debat Capres Netizen Soroti Emosi Prabowo Melawan Anies hingga Serangan Muncul

Direktur Komunikasi Indonesia Indicator, Rustika Herlambang memaparkan analisis debat capres perdana digelar KPU pada Selasa lalu.

Baca Selengkapnya
Demo di KPU Jakarta, Pendukung Ridwan Kamil-Suswono Serukan Pilkada Putaran Kedua
Demo di KPU Jakarta, Pendukung Ridwan Kamil-Suswono Serukan Pilkada Putaran Kedua

Pendukung Ridwan Kamil-Suswono melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta.

Baca Selengkapnya
Hati-Hati, ASN DKI Tak Netral di Pilkada Sekarang Bisa Terdeteksi Pakai Alat Ini
Hati-Hati, ASN DKI Tak Netral di Pilkada Sekarang Bisa Terdeteksi Pakai Alat Ini

Pemprov DKI memiliki alat untuk mendeteksi ASN tidak netral di Pilkada Jakarta

Baca Selengkapnya
Curhat Aher Beratnya Nyaleg di Pemilu 2024: Dapil Neraka, Perang Bintang
Curhat Aher Beratnya Nyaleg di Pemilu 2024: Dapil Neraka, Perang Bintang

Di Dapil 2 Jabar, banyak Caleg yang memiliki latar belakang beragam, salah satunya publik figur.

Baca Selengkapnya