PWNU Sumsel larang organisasi sayap nyatakan dukungan di Pilgub
Merdeka.com - Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) melarang organisasi sayap menyatakan dukungan terhadap salah satu calon gubernur dan wakil gubernur di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Selatan 2018. NU memilih sikap netral dalam proses demokrasi itu.
Rois Syuriah PWNU Sumsel, KH Dimyati Dahlan mengungkapkan, sikap tersebut lantaran seluruh calon yang maju notabene adalah kader NU. Dukungan terhadap salah satu pasangan akan berdampak negatif bagi calon lain.
"Tidak boleh menyatakan dukungan terhadap calon, kita bersifat netral. Pak Dodi, Pak Aswari, Pak Ishak, dan Pak Deru itu orang NU semua," ungkap Dimyati usai pelantikan pengurus PWNU Sumsel di Palembang, Selasa (13/2) malam.
-
Siapa saja yang Nurdin Halid sebut layak maju di Pilgub Sulsel? Nurdin menyebut tiga nama kader Golkar Sulsel yang layak maju di Pilgub yakni eks Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, dan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan. Ia menyebut saat ini Sulsel membutuhkan pemimpin muda.
-
Pilkada 2024 di Sumut meliputi apa? Pilkada Serentak 2024 adalah pemilihan yang dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia untuk menentukan pemimpin di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota. Pemilihan ini memiliki beberapa jenis pemilihan yang dilakukan secara bersamaan.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang diusulkan untuk Pilkada? Dalam Pilkada 2005, calon kepala daerah diusulkan oleh partai politik atau gabungan beberapa partai politik.
Dikatakan dia, sikap netral tersebut merupakan instruksi dari PBNU terhadap seluruh organisasi sayap, seperti Gerakan Pemuda Anshor, Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama, Muslimat, Fatayat, Banser, dan lainnya. Namun, larangan itu tidak berlaku bagi kader NU secara pribadi.
"Kalau personal atau pribadi boleh-boleh saja, tidak masalah, asal bukan bawa nama organisasi," ujarnya.
Dia berharap, Pilkada serentak di Sumsel berlangsung damai dan memunculkan pemimpin terbaik. Masyarakat tidak mudah terprovokasi pihak tertentu untuk merusak tatanan kehidupan di Bumi Sriwijaya.
"Mudah-mudahan aman, kita sama-sama berdoa agar aman dan tertib," ujarnya.
Diketahui, Pilgub Sumsel diikuti empat pasangan calon. Yakni nomor urut 1 pasangan Herman Deru-Mawardi Yahya, nomor urut 2 Saifuddin Aswari Rivai-Irwansyah, nomor urut 3 Ishak Mekki-Yudha Pratomo Mahyudin, dan nomor urut 3 Dodi Reza Alex-Giri Ramanda Kiemas.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan PBNU tidak mendukung capres siapapun
Baca SelengkapnyaGus Yahya menegaskan akan memberikan sanksi kepada pengurus yang mengatasnamakan NU untuk kegiatan politik praktis.
Baca SelengkapnyaGus Yahya tidak melarang setiap pengurus NU mengutarakan pendapat pribadinya.
Baca SelengkapnyaGas Yahya meminta calon pemimpin akan berkontestasi tidak menjual embel-embel NU dan agama demi meraih suara.
Baca SelengkapnyaNU telah memiliki aturan yang jelas jika terdapat kader NU yang maju dalam kontestasi politik.
Baca Selengkapnya"nanti kita jangan sampai kita perang klaim-klaiman seperti itu," Ketua DPP PKB Cucun Ahmad
Baca SelengkapnyaGus Yahya mempersilakan seluruh warga NU memilih siapapun di pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaGus Yahya menyebut, hanya dengan mengaku kader NU, seseorang bisa menjadi cawapres.
Baca SelengkapnyaGus Yahya menegaskan bahwa PBNU tidak terlibat dalam dukung-mendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaNasDem menilai PBNU sebagai organisasi struktural tentu tidak dapat melarang masyarakat NU untuk berpolitik
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, Abu Bakar Ba'asyir menyatakan dukungan untuk capres dan cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Baca Selengkapnya