Quick count JSI: PKB dan Demokrat bersaing sengit
Merdeka.com - Mencermati hasil penghitungan cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei, posisi tiga besar pemenang Pemilu 2014 tidak berubah. Posisi berturut-turut ditempati oleh PDI Perjuangan menempati rangking pertama disusul Partai Golkar, dan Partai Gerindra.
"Urutan pertama masih PDIP dengan 19,02 persen. Kemudian Golkar 15,85 persen dan Gerindra 11,67 persen," kata Direktur Riset Jaringan Suara Indonesia Eka Kusmayadi dalam rilis tertulis yang diterima merdeka.com, Jakarta, Kamis (10/4).
Sedangkan posisi keempat, PKB dan Partai Demokrat masih terus bersaing ketat dan kejar-kejaran.
-
Kenapa Golkar unggul dibanding Gerindra dan PDIP? 'Itu sebabnya Golkar menjadi satu-satunya partai di parlemen yang jumlah kursinya lebih banyak dibanding rival yang miliki suara lebih besar. Pada 2019 lalu kalahkan Gerindra dan sekarang potensial kalahkan PDIP,' tutur Dedi.
-
Mengapa PDIP menjadi partai pemenang? PDIP berhasil menjadi partai pemenang pemilu 2019 dengan memperoleh dukungan yang signifikan dari masyarakat.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
"Kalau dilihat di sini, posisi keempat condongnya ke PKB 9,57 persen, karena angkanya lebih besar. Sedangkan Demokrat 9,53 persen," jelas Eka.
Untuk peringkat keenam sampai kesepuluh perolehan parpol lain tak jauh berbeda ketika data yang diinput baru 70,25 persen. Yakni PAN dengan 7,52 persen, Partai Nasdem 6,55 persen, PKS 6,33 persen, PPP 6,32 persen, dan Partai Hanura 5,14 persen.
"Dua partai PBB (Partai Bulan Bintang) dan PKPI (Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia) tetap tak lolos parlemen. Seperti yang kami sebut sebelumnya karena elektabilitas di bawah ambang batas. Masing-masing hanya mendapatkan 1,5 persen dan 0,99 persen," terang Eka.
Hasil perhitungan cepat JSI ini berdasarkan data input mencapai 90,4 persen atau 1.808 dari 2.000 TPS sampel pada pukul 20.00 WIB tadi malam. Estimasi partisipasi pemilih 72,67 persen dari total pemilih yang hadir ke TPS dengan 88,78 persen suara sah, dan 11,22 persen suara tidak sah. Teknik menentukan sampel menggunakan multistage random sampling dengan margin of error sekitar satu persen.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PSI yang diketuai oleh Kaesang Pangarep menjadi partai non parlemen yang alami lonjakan elektabilitas cukup besar.
Baca SelengkapnyaGerindra unggul dengan capaian elektabilitas 21,2 persen.
Baca SelengkapnyaAda 24 partai politik peserta Pemilu 2024 terdaftar di KPU.
Baca SelengkapnyaSuara Golkar mendekati PDIP sebagai pemenang sementara
Baca SelengkapnyaPSI masih belum lolos parlemen dengan suara 2,36 persen
Baca SelengkapnyaBerdasarkan real count KPU, PDIP unggul sementara di Pileg 2024
Baca SelengkapnyaPDIP masih memiliki suara paling tinggi di antara parpol yang ikut.
Baca SelengkapnyaSementara elektabilitas PDIP dan Gerindra berada di bawah PKB.
Baca Selengkapnya10 Partai Politik (Parpol) yang berpeluang untuk masuk ke DPR RI pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 ini.
Baca SelengkapnyaDIP memperoleh suara 200.861 persen atau 14,36 persen.
Baca SelengkapnyaDapil DKI Jakarta III ini meliputi Kepulauan Seribu, Jakarta Utara dan Jakarta Barat dengan 8 kursi DPR yang tersedia.
Baca SelengkapnyaIndikator menggelar survei politik di Sumatera Barat pada 26 Juni-10 Juli 2023.
Baca Selengkapnya