Ragukan netralitas, Gerindra tolak hadiri pelantikan Komjen Iriawan
Merdeka.com - Fraksi Gerindra DPRD Jawa Barat, menolak menghadiri prosesi serah terima memori jabatan Gubernur Jabar dari Ahmad Heryawan kepada Penjabat (Pj) Mochamad Iriawan di Gedung Merdeka, Jalan Asia-Afrika, Senin (18/6).
Mereka menilai, penunjukan Pj kepada Iriawan lekat dengan unsur politis di tengah penyelenggaraan Pilkada Serentak 2018. Ditambah, adanya calon gubernur yang berlatar belakang dari unsur Polri membuat netralitas Iriawan diragukan.
Wakil Ketua Gerindra Jabar, Ronny Kusuma mengatakan, tidak hadirnya kader Gerindra di acara pelantikan merupakan hasil konsultasi dengan Ketua DPP di bidang hukum.
-
Siapa yang menolak Gubernur Jakarta ditunjuk Presiden? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
-
Siapa Irjen Herry Heryawan? Sosok Irjen Herry Heryawan Irjen Herry Heryawan saat ini tengah menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Dalam Negeri RI.Sebelumnya, Jenderal Bintang 2 Polri ini sempat menjabat sebagai Dirsidik Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri.
-
Kenapa Gerindra tidak akan menjadi mayoritas di kabinet Prabowo-Gibran? 'Ya dari Gerindra sedikit lah (jumlahnya),' kata Dasco di Plataran Senayan, Jakarta, Senin (16/9).
-
Siapa anggota DPRD Jawa Tengah? Wafa dipastikan menjadi anggota DPRD Jawa Tengah, sedangkan Luthfi dipastikan terpilih menjadi anggota DPRD Rembang.
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kenapa NasDem menolak Gubernur Jakarta ditunjuk Presiden? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
"Atas saran dan segala pertimbangan pak Mulyadi (Ketua DPD Gerindra Jabar) meminta pada teman di fraksi Gerindra tidak hadir dipelantikan (Pj Gubernur)," ucapnya saat dikonfirmasi melalui telepon, Senin (18/6).
Dia menerangkan, hasil konsultasi masalah ini muncul bahwa sosok Pj datang dari orang yang berlatar Polisi. Apalagi, penunjukan ini sebelumnya sempat mendapat respon dari Menkopolhukam meminta agar wacana Pj dari TNI Polri untuk dipertimbangkan kembali, karena urusan netralitas.
"Mau enggak mau ini terlihat sekali unsur politisnya. Karena sebelumnya (kontroversi wacana penunjukan Iriawan (jadi Pj Gubernur) ini muncul hampir di setiap media. Sampai Menkopolhukam angkat bicara," katanya.
"Kang Iwan Bule (panggilan Iriawan) ini satu korps dengan Anton (Charliyan, calon wakil gubernur Jabar nomor urut 3). Hubungan satu korps sudah terlihat," ia menambahkan.
Ia khawatir, dengan kekuasaan yang dimilikinya, Iriawan bisa menggunakan perangkatnya menudukung salah satu pasangan calon.
"Kang Iwan Bule harus memperlihatkan beliau menjadi Pj yang amanah dan juga menjaga netralitas," tegasnya.
Menanggapi ketidakhadiran kader Gerindra dalam pelantikannya sebagai Pj Gubernur, Iriawan menilai hal itu adalah bagian dari sikap berdemokrasi.
"Enggak masalah namanya demokrasi ya. Ga masalah buat saya. Apa yang dibebankan negara buat saya, saya laksanakan. Dalam sumpahpun sudah jelas. Saya ulangi kata-kata sumpah dari mendagri," terangnya saat ditemui usai acara serah terima memori jabatan di Gedung Merdeka, Jalan Asia-Afrika, Kota Bandung, Senin (18/6).
"Namanya demokrasi mungkin beda pendapat ada, tapi tujuannya sama. Yaitu bagaimana untuk menjaga negara kita utuh. Kami akan jaga jabar termasuk proses pembangunannya," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Baik bergabung dengan pemerintahan maupun menjadi oposisi adalah sikap yang sama-sama mulia.
Baca SelengkapnyaGerindra menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaHabiburokhman menyindir perlu adanya Panja Netralitas BIN usai beredar pakta integritas dukungan Pj Bupati Sorong ke Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaKIM akan kompak dalam pengusungan paslon untuk Pilgub Jateng.
Baca SelengkapnyaRiefky menyampaikan salam dari Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaGibran sebelumnya tidak diundang Konsolidasi Kepala Daerah Kader PDIP Menuju Pemilu 2024 di Semarang.
Baca SelengkapnyaGanjar tidak menjelaskan ketidakhadiran Gibran mendampinginya di Balai Kota Solo.
Baca SelengkapnyaMenurut Budi Gunawan, tidak ada masalah jika pasangan tersebut meminta dukungan dari siapa pun, termasuk Prabowo.
Baca SelengkapnyaPAN memastikan jika nama yang ditawarkan tak diinginkan hal itu kembali menjadi keputusan bersama.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengaku belum melihat Jokowi memihak kepada salah satu pasangan calon.
Baca SelengkapnyaGibran mengaku tidak membicarakan urusan internal PDIP ketika bertemu dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhmad Riza Patria mengungkapkan alasan dirinya mundur dari pemilihan wali kota Tangerang Selatan.
Baca Selengkapnya