Ramadhan Pohan: Kasihan Jokowi-JK, PDIP arogan dan kasar sekali
Merdeka.com - Wasekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan menyayangkan sikap sinis elite PDIP perihal niatan partainya yang akan menentukan sikap pada 1 Juni nanti. Dia mengecam sikap PDIP yang seakan tidak menghormati Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ).
"Alih-alih merespon positif dan terbuka, Timses Jokowi , fungsionaris PDIP malah menuding, mencela seolah-olah ketum kami tak tahu etika, dan bertingkah raja. Aneh dan kasar sekali," ujar Ramadhan dalam keterangan tertulis, Jumat (30/5).
Ramadhan menilai, seharusnya Jokowi - JK bersikap positif soal niatan Demokrat untuk mengetahui visi dan misi para capres. Prabowo - Hatta , kata dia, punya sikap yang baik baik dan akan memaparkan visi misinya pada 1 Juni nanti.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Kenapa Pilpres 2024 akan ditentukan oleh mesin politik Jokowi dan mesin politik NU? Kerja dua mesin politik non-parpol inilah yang akan berperan besar menentukan siapa pemenang Pilpres 2024.
-
Kenapa Jokowi bergabung dengan Golkar? 'Kita perhatikan saat ini, meskipun putaran pileg atau pilpres ini belum selesai Jokowi secara gesit dan tangkas sudah mempersiapkan series cawe-cawe putaran berikut untuk memanfaatkan instrumen parpol mana yang bisa 'ditunggangi' untuk tetap berkuasa,' kata Andreas Hugo, saat dikonfirmasi, Senin (11/3).
-
Apa itu koalisi di bidang politik? Penggunaan istilah 'koalisi' dalam bidang politik ini ternyata dapat merujuk pada sebuah strategi khusus guna meraih kedudukan dalam pemerintahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen.
-
Mengapa Jokowi ingin Pemilu 2024 Jurdil dan Luber? Jokowi ingin Pemilu Serentak 2024 ini berlangsung jujur, adil, langsung, umum, dan rahasia (jurdil dan luber) sehingga membawa kegembiraan bagi masyarakat.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
"Kasihan Pak Jokowi , kasihan Pak JK yang digembosi justru internal sendiri. Saya apresiasi Pak JK yang antusias dan terbuka terhadap peluang dukungan dari Partai Demokrat . Sayang timsesnya atau fungsionaris PDIP malah minor, sumbang," kata dia.
Wakil Ketua Komisi I DPR ini merasa yakin sikap Demokrat akan menentukan pemenang pilpres. Karena itu, dia menyayangkan sikap arogan yang ditunjukkan elite PDIP .
"Ke mana suara Partai Demokrat dan SBY jelas tentukan pemenang pilpres. Nah jika timses Jokowi dan fungsionaris PDIP malah arogan, mencela dan menuding Ketum Partai Demokrat , saya yakin publik kecewa. Ini akan berpengaruh pada raihan suara pilpres. Pasti kuat dampaknya. Kita tunggu saja," pungkasnya.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo menegaskan tidak akan memaparkan visi dan misi kepada Ketua Umum Demokrat SBY . Dia pun menanggapi sinis niatan Demokrat yang akan menentukan sikap di pilpres, padahal sebelumnya ingin bersikap netral.
"Jika Jokowi - JK dipanggil atas nama sebagai presiden ( SBY ) siap, kalau sebagai ketua umum mohon maaf," kata Tjahjo.
Tjahjo mengatakan, PDIP tetap berpegang pada pernyataan SBY jika Partai Demokrat mengambil posisi netral pada Pilpres 2014. Seorang presiden lebih bijak netral dalam kontestasi pilpres.
"Saya tetap berpegang pada pernyataan Pak SBY yang menginginkan agar Partai Demokrat bersikap netral. Sebagai presiden akan bijaksana kalau Pak SBY netral," terang dia.
Tak hanya itu, menurut Tjahjo, jika SBY hanya ingin mengetahui visi dan misi Jokowi - JK , hal itu bisa dilihat melalui televisi. Tidak perlu menghadap secara langsung.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hubungan PDIP dengan Jokowi dikabarkan memanas, usai
Baca SelengkapnyaPDIP terlihat melakukan perlawanan usai Golkar dan PAN gabung Prabowo
Baca SelengkapnyaPDIP telah memutuskan untuk mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres 2024. Ganjar-Mahfud telah daftar ke KPU dan menjalani pemeriksaan kesehatan akhir
Baca SelengkapnyaEkspresi Ganjar Pranowo terlihat berbeda ketika disapa oleh Puan Maharani
Baca SelengkapnyaPihak Istana mewacanakan pertemuan antara Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaSikap politik Demokrat dalam beberapa tahun belakangan menjadi oposisi disoroti PDI Perjuangan apabila menerima tawaran kursi menteri dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaKeputusan berkoalisi dengan partai pengusung Ganjar maupun Prabowo itu masih menunggu keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaNamun, kemajuan tersebut berdampak pada tingginya utang negara.
Baca SelengkapnyaKoalisi itu tak terbentuk karena PDIP keburu mendeklarasikan Ganjar.
Baca SelengkapnyaPDIP mengaku terus menjalin komunikasi dengan Demokrat untuk kerja sama di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak masalah menghadapi koalisi besar di Pilpres.
Baca SelengkapnyaHasto mengklaim mendapatkan pandangan tersebut ketika menemui masyarakat Jawa Tengah yang menyampaikan penilaiannya soal Jokowi.
Baca Selengkapnya