Ramai-ramai meragukan kemampuan Rano Karno pimpin Banten
Merdeka.com - Wakil Gubernur Banten Rano Karno tinggal menunggu waktu untuk sepenuhnya menjalankan tugas menggantikan Gubernur Ratu Atut Chosiyah yang kini mendekam di Rutan Pondok Bambu. Jika Atut menjadi terdakwa, otomatis dia akan diberhentikan dan Rano akan menjadi pelaksana tugas Gubernur.
Kapan Rano akan menjadi Plt gubernur, semua tergantung seberapa cepat KPK memproses kasus suap pengurusan sengketa Pilkada Lebak di Mahkamah Konstitusi yang menjadikan Atut tersangka bersama adiknya, Tubagus Chaeri Wardana. Jika jaksa KPK telah melimpahkan kasus ke Pengadilan Tipikor, maka status Atut akan menjadi terdakwa.
Dan berdasarkan Undang-undang 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah (Pemda) dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6/2005 tentang pemilihan, pengesahan, pengangkatan, pemberhentian kepala daerah, bahwa kepala daerah baru dapat dinonaktifkan apabila sudah berstatus terdakwa.
-
Siapa Ratu terkenal di Jawa? Salah satu tokoh Kerajaan Holing yang mencuri perhatian dunia adalah Ratu Shima.
-
Siapa yang memimpin perlawanan di Banten? Perang Banten pada 1628-1629, yang dipimpin oleh Sultan Hasanudin yang ketika itu menjadi pemimpin kerajaan.
-
Mengapa Kerajaan Panai kurang dikenal? Secara corak, Kerajaan Panai merupakan kerajaan beraliran Buddha Tantrayana ini begitu kurang dikenal.
-
Siapa pendiri Kerajaan Banten? Walau sebagai peletak pondasi berdirinya Kerajaan Banten, namun Sunan Gunung Jati diketahui tak pernah menjadi raja di sana hingga wafatnya.
-
Mengapa Kesultanan Banten runtuh? Saat itu Kesultanan Banten yang sebelumnya berdaulat otomatis runtuh karena dimonopoli VOC.
-
Apa yang menjadi sorotan terkait oplet Rano Karno? Kendaraan Oplet Morris warna Biru yang identik dengan sinetron ‘Si Doel Anak Sekolahan’ yang dipakai Pramono Anung dan Rano Karno saat mendaftar ke KPU Jakarta tengah menjadi sorotan.Lantaran, kendaraan antik itu tidak masuk dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dari Rano Karno per tanggal 28 Maret 2023.
Namun suara-suara penolakan terhadap kemampuan Rano Karno untuk memimpin Banten makin kencang. Pemeran Si Doel itu dinilai tidak memiliki leadership dan prestasi yang menonjol selama menjadi wakil bupati Tangerang dan menjadi wagub Banten. Cibiran bahkan datang dari kalangan internal PDIP sendiri.
Berikut suara-suara yang meragukan kemampuan Rano Karno:
Ribka: Rakyat Banten 12 juta, bukan 5 orang
Meski berasal dari partai yang sama, Ribka Tjiptaning bersuara keras terhadap Rano Karno. Sebab, Rano dinilainya tidak pro terhadap rakyat dan partai.Menurut dia, hal itu dapat dilihat dari beberapa kota di Banten. "Gak usah jauh-jauh, di Kota Serang sendiri kemiskinan makin naik, rumah sakit masih menolak pasien, sekolah-sekolah roboh. Di Lebak masih banyak yang pakai jerami atapnya, kayak di Papua. Padahal gak jauh dari ibu kota," cetus Ketua PDIP Banten itu sebelum acara 'Peringatan Hari Ibu' di GOR Otista, Jakarta Timur, Minggu (22/12).Namun, kritikan pedas Ribka bukan tanpa alasan. Dia mengaku hal itu sebagai ungkapan rasa sayangnya kepada Rano. "Saya itu sayang sama Rano. Daripada Rano nanti dikritisi orang lain mending saya kakak perjuangannya," kata mantan ketua DPD Tangerang tersebut.Selain itu, Ribka juga berpesan kepada Rano agar tetap konsisten memimpin. Sebab, yang dihadapinya itu belasan juta orang. "Rano yang kamu hadapi itu 12 juta rakyat loh. Bukan keluarga Si Doel yang cuma lima orang," tegasnya.
Topik pilihan: Adik Atut Ditangkap | Akil Ditangkap
Rano populer tapi miskin prestasi
Direktur Lembaga Kajian dan Survei Nusantara (Laksnu) Gugus Joko Waskito mempertanyakan kemampuan Rano Karno menjadi pemimpin di Banten dan menghadapi kekuatan-kekuatan dinasti yang masih bercokol di Banten."Selama jadi Wakil Bupati Tangerang, Rano Karno terhitung tidak punya cukup prestasi. Tidak ada kiprah ataupun gebrakan signifikan," kata Gugus.Menurut Gugus, Rano dipilih Atut untuk mendampinginya karena butuh figur populer untuk menghadapi Cagub Banten Wahidin Halim yang cukup memiliki pendukung kuat di wilayah Tangerang. "Kepopulerannya ternyata tidak bisa dijadikan modal positif oleh Rano untuk membuat gebrakan di Banten," ujarnya.Gugus melanjutkan, kedekatan Rano dengan Megawati dimanfaatkan dengan piawai. Tapi pilihan Mega kepada Rano tidak secerdas ketika Mega memilih Jokowi, Risma dan Ganjar Pranowo. "Saya termasuk bagian yang pesimistis terhadap kemampuan Rano. Pendapat saya tersebut menyangkut mental dan karakter yang bersangkutan. Rano bukan leader," katanya.
Topik pilihan: Adik Atut Ditangkap | Akil Ditangkap
Prestasi dan leadership Rano tidak menonjol
Pengamat politik dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten, Ikhsan Ahmad mengamini pendapat jika Rano Karno saat dilamar menjadi pendamping Atut karena alasan popularitasnya, bukan kemampuan."Artinya ketika Rano menggantikan posisi Bu Atut nanti tidak akan mempunyai banyak pilihan, berada dalam lingkar birokrasi yang telah terbina dan loyal secara politis kepada Bu Atut. Kemungkinan Rano membawa gerbong PDIP itu ada, namun tidak akan sangat signifikan. Rano sendiri belum memiliki prestasi yang menonjol pada bidang leadership, birokrasi, apalagi pembangunan dengan persoalan yang kompleks," ujarnya.Dia menilai, Rano Karno bukan politikus yang mengakar di PDIP. "Prestasi di bidang film tidak linier dengan politik, secara simbol politik Rano dalam benak masyarakat Banten adalah Si Doel Anak Betawi yang memiliki gap culture dengan akar persoalan budaya Banten," kata Ikhsan.
Topik pilihan: Adik Atut Ditangkap | Akil Ditangkap
Rano datang ke Banten sebagai artis bukan wagub
Selama menjabat Wakil Gubernur Banten, Rano Karno tidak terlihat kinerjanya. Apalagi Rano sempat mengeluhkan kewenangannya yang dikebiri Atut dan pernah berniat mundur.Hal tersebut diungkapkan oleh aktivis mahasiswa Soedirman 30, Nedi. "Rano tidak pernah ada kerja yang dilakukan tidak pernah ada poin. Tidak ada bentuk kerja nyata sebagai wagub," ujarnya.Nedi juga mengungkapkan bahwa, kedatangan Rano ke Banten hanya sebagai artis yang ditimang oleh Ratu Atut untuk mendongkrak suaranya pada pemilukada kemarin."Rano itu datang ke Banten sebagai artis bukan sebagai wagub, dan hanya untuk pendongkrak suara atut pada pemilukada kemarin, jelas pasti berpengaruh pada pekerjaannya," kata Nedi.Nedi juga menilai hingga kini belum ada yang dilakukan secara nyata oleh Rano Karno sebagai wakil gubernur Banten untuk masyarakat. "Dia artis. Kinerja dia sebagai wagub juga tidak ada kinerja yang ditunjukkan. Dibandingkan dengan Deddy Mizwar ada kerja sebagai wagub yang dilakukan seperti kesenian dibawa ke Eropa. Jadi harus tetap diawasi kinerjanya," tegas Nedi.
Baca juga:5 Nestapa Ratu Atut di sel Pondok BambuRatu Atut batal nikmati nasi goreng kiriman keluarga4 Derita rakyat BantenKPK: Pencucian uang Atut siap dibongkarAnggie dan Atut masih jadi ratu dalam sel (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rano dinilai bisa dipasangkan dengan Anies, karena Anies membutuhkan sosok yang bisa mewakili semua kelompok.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil berdebat dengan Cawagub Jakarta Rano Karno soal Indeks Pembangunan Manusia di Banten.
Baca SelengkapnyaSekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mempertimbangkan Rano Karno maju di Pilgub Banten 2024.
Baca SelengkapnyaCawagub DKI Jakarta, Rano Karno juga menjamin jika Pramono Anung bukanlah cagub titipan dari istana.
Baca SelengkapnyaRano Karno yakin menang satu putaran dalam Pilkada DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaUntuk di Jakarta sendiri, menjadi daerah yang menjadi sorotan. Terlebih, dinantinya gagasan para paslon setelah Jakarta tak lagi menjadi ibu kota.
Baca SelengkapnyaRano mengaku siap maju pada perhelatan tersebut bila direstui ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaMenurut RK, statusnya sebagai pemilih Jawa Barat tak melanggar aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaRano Karno mengaku cukup yakin bisa memenangkan Pilkada Jakarta dalam satu putaran lantaran hasil surveinya kini mencapai hampir 50 persen.
Baca SelengkapnyaDemikian hasil Lembaga Survei Indonesia (LSI) Jakarta yang digelar 10-17 Oktober 2024 lalu.
Baca SelengkapnyaRK-Suswono tidak mencoblos di Jakarta karena masih ber-KTP Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaHal itu diungkapkan Pramono usai menghadiri Deklarasi Pendekar Bersholawat Mas Pram Bang Doel.
Baca Selengkapnya